Tafsir Surat Al-Kahf ayat 1 , Al-Hamdu Lillahi Al-Ladhi Anzala Ala Abdihi Al-Kitaba Wa

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Kahf ayat 1 | Al-Hamdu Lillahi Al-Ladhi Anzala Ala Abdihi Al-Kitaba Wa - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُ عِوَجًا ۜ﴾
[ الكهف: 1]

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya; [Kahf: 1]

Al-Hamdu Lillahi Al-Ladhi Anzala Ala Abdihi Al-Kitaba Wa Lam Yajal Llahu Iwaja

Tafsir Al-mokhtasar


Ungkapan pujian dengan sifat kesempurnaan dan kemuliaan, serta nikmat lahir dan batin hanya ditujukan kepada Allah semata yang telah menurunkan Al-Qur`ān kepada hamba dan utusan-Nya Muhammad -ṣallallāhu ’alaihi wa sallam-, dan sama sekali tidak menjadikan Al-Qur`ān ini bengkok dan menyimpang dari kebenaran.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

AL-KAHF ( GUA ) Pendahuluan: Makkiyyah, 110 ayat ~ Surat al-Kahf termasuk kelompok surat Makkiyyah, kecuali ayat ke-38 dan duapuluh ayat lainnya mulai ayat ke-83 sampai dengan ayat ke-101 yang termasuk dalam kelompok surat-surat Madaniyyah.
Surat al-Kahf diawali dengan pujian pada Allah, sebagai ungkapan rasa syukur atas diturunkannya al-Qur’ân al-Karîm yang berfungsi, antara lain, sebagai pemberi peringatan dan penyampai berita suka cita.
Di antara ayat-ayat surat al-Kahf ada yang berisikan ancaman bagi orang-orang yang beranggapan bahwa Allah mempunyai anak.
Disebutkan pula dalam surat ini besarnya perhatian dan harapan Rasulullah saw.
akan keimanan orang-orang yang telah diserunya untuk mengikuti jalan Allah.
Selanjutnya, surat ini juga menuturkan kisah Ashhâb al-Kahf ( pemuda-pemuda beriman penghuni gua ) yang bersembunyi di dalamnya dalam keadaan tertidur selama 309 tahun.
Mereka itu adalah sekelompok penganut agama Nasrani yang melarikan diri karena penindasan penguasa Romawi.
Untuk membuktikan kekuasaan-Nya menghidupkan kembali orang-orang yang sudah mati kelak di hari kiamat, Allah membangunkan mereka setelah lelap dalam tidur sekian lamanya itu.
Dalam surat ini Allah juga memerintahkan Rasulullah saw.
agar membaca al-Qur’ân, memberi peringatan kepada manusia dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman.
Selain itu, juga disebutkan penjelasan ihwal masing-masing penghuni surga dan neraka.
Pada bagian lain surat ini, Allah menerangkan sebuah perumpamaan berupa dua orang laki-laki yang saling berbeda perangainya.
Yang satu kafir, berharta dan merasa bangga dengan kekayaan dan anak keturunannya, sementara yang lain hanya cukup membanggakan dirinya karena bertuhankan Allah.
Ayat-ayat berikutnya berisi penjelasan bahwa perwalian yang benar hanyalah kepada Allah, kesenangan-kesenangan hidup duniawi yang fana, keadaan setelah hari kebangkitan yang tidak mengenal bentuk kehidupan lain kecuali kebahagiaan di surga atau penderitaan di neraka, berikut kisah Mûsâ dengan seorang hamba saleh yang mendapatkan karunia ilmu dari Allah Swt.
Dalam kisah ini, Allah bermaksud menjelaskan betapa tidak tahunya manusia akan kekuasaan Allah--bahkan Nabi Muhammad saw.
yang termasuk dalam golongan Ulû al-’Azm ( nabi-nabi yang mempunyai azam kuat ) sekalipun--jika Allah tidak menurunkan ilmu-Nya pada mereka.
Disusul kemudian dengan kisah Dzû al-Qarnain yang telah berhasil mencapai kawasan paling jauh di belahan bumi timur dan telah mampu membangun bendungan besar.
Sebelum ditutup, masih ada ayat-ayat lain yang menguraikan ihwal hari kiamat, hari pemberian pahala bagi orang-orang beriman dan penjelasan pengetahuan dan kalimat-kalimat Allah yang tidak akan pernah habis.
Dan akhirnya, surat ini ditutup dengan penjelasan mengenai jalan yang seharusnya diikuti oleh manusia untuk mendapat rida Allah.]] Segala puji yang baik hanyalah hak Allah yang telah menurunkan al-Qur’ân kepada hamba-Nya, Muhammad.
Allah tidak menjadikan al-Qur’ân sebagai kitab suci yang mengandung hal-hal yang menyimpang dari kebenaran.
Akan tetapi al-Qur’ân itu berisikan kebenaran yang tidak perlu diragukan

Tafsir al-Jalalain


( Segala puji ) Memuji ialah menyifati dengan yang baik, yang tetap ( bagi Allah ) Maha Tinggi Dia.
Apakah yang dimaksud dengan Alhamdulillah ini bersifat pemberitahuan untuk diimani, atau dimaksudkan hanya untuk memuji kepada-Nya belaka, atau dimaksudkan untuk keduanya.
Memang di dalam menanggapi masalah ini ada beberapa hipotesis, akan tetapi yang lebih banyak mengandung faedah adalah pendapat yang ketiga, yaitu untuk diimani dan sekaligus sebagai pujian kepada-Nya ( yang telah menurunkan kepada hamba-Nya ) yaitu Nabi Muhammad ( Al-Kitab ) Alquran ( dan Dia tidak menjadikan padanya ) di dalam Alquran ( kebengkokan ) perselisihan atau pertentangan.
Jumlah kalimat Walam yaj’al lahu ’iwajan berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan daripada lafal Al-Kitab.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

[ [18 ~ AL-KAHF ( GUA ) Pendahuluan: Makkiyyah, 110 ayat ~ Surat al-Kahf termasuk kelompok surat Makkiyyah, kecuali ayat ke-38 dan duapuluh ayat lainnya mulai ayat ke-83 sampai dengan ayat ke-101 yang termasuk dalam kelompok surat-surat Madaniyyah.
Surat al-Kahf diawali dengan pujian pada Allah, sebagai ungkapan rasa syukur atas diturunkannya al-Qur'ân al-Karîm yang berfungsi, antara lain, sebagai pemberi peringatan dan penyampai berita suka cita.
Di antara ayat-ayat surat al-Kahf ada yang berisikan ancaman bagi orang-orang yang beranggapan bahwa Allah mempunyai anak.
Disebutkan pula dalam surat ini besarnya perhatian dan harapan Rasulullah saw.
akan keimanan orang-orang yang telah diserunya untuk mengikuti jalan Allah.
Selanjutnya, surat ini juga menuturkan kisah Ashhâb al-Kahf ( pemuda-pemuda beriman penghuni gua ) yang bersembunyi di dalamnya dalam keadaan tertidur selama 309 tahun.
Mereka itu adalah sekelompok penganut agama Nasrani yang melarikan diri karena penindasan penguasa Romawi.
Untuk membuktikan kekuasaan-Nya menghidupkan kembali orang-orang yang sudah mati kelak di hari kiamat, Allah membangunkan mereka setelah lelap dalam tidur sekian lamanya itu.
Dalam surat ini Allah juga memerintahkan Rasulullah saw.
agar membaca al-Qur'ân, memberi peringatan kepada manusia dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman.
Selain itu, juga disebutkan penjelasan ihwal masing-masing penghuni surga dan neraka.
Pada bagian lain surat ini, Allah menerangkan sebuah perumpamaan berupa dua orang laki-laki yang saling berbeda perangainya.
Yang satu kafir, berharta dan merasa bangga dengan kekayaan dan anak keturunannya, sementara yang lain hanya cukup membanggakan dirinya karena bertuhankan Allah.
Ayat-ayat berikutnya berisi penjelasan bahwa perwalian yang benar hanyalah kepada Allah, kesenangan-kesenangan hidup duniawi yang fana, keadaan setelah hari kebangkitan yang tidak mengenal bentuk kehidupan lain kecuali kebahagiaan di surga atau penderitaan di neraka, berikut kisah Mûsâ dengan seorang hamba saleh yang mendapatkan karunia ilmu dari Allah Swt.
Dalam kisah ini, Allah bermaksud menjelaskan betapa tidak tahunya manusia akan kekuasaan Allah--bahkan Nabi Muhammad saw.
yang termasuk dalam golongan Ulû al-'Azm ( nabi-nabi yang mempunyai azam kuat ) sekalipun--jika Allah tidak menurunkan ilmu-Nya pada mereka.
Disusul kemudian dengan kisah Dzû al-Qarnain yang telah berhasil mencapai kawasan paling jauh di belahan bumi timur dan telah mampu membangun bendungan besar.
Sebelum ditutup, masih ada ayat-ayat lain yang menguraikan ihwal hari kiamat, hari pemberian pahala bagi orang-orang beriman dan penjelasan pengetahuan dan kalimat-kalimat Allah yang tidak akan pernah habis.
Dan akhirnya, surat ini ditutup dengan penjelasan mengenai jalan yang seharusnya diikuti oleh manusia untuk mendapat rida Allah.
]] Segala puji yang baik hanyalah hak Allah yang telah menurunkan al-Qur'ân kepada hamba-Nya, Muhammad.
Allah tidak menjadikan al-Qur'ân sebagai kitab suci yang mengandung hal-hal yang menyimpang dari kebenaran.
Akan tetapi al-Qur'ân itu berisikan kebenaran yang tidak perlu diragukan.

Tafsir Al-wajiz


Pada akhir Surah al-Isra’, Rasulullah diperintah agar memuji Allah dan menyucikannya dari segala kekurangan.
Surah ini dimulai dengan menyampaikan kewajaran Allah menyandang pujian itu dengan mengingatkan tentang keharusan memuji dan menaati perintahnya sesuai dengan yang digariskan agama dalam kitab suci Al-Qur’an.
Segala puji hanya tertuju bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya, yaitu Nabi Muhammad Al-Kitab, yakni Al-Qur’an, dan Dia tidak membuat padanya kebengkokan, baik redaksi maupun maknanya.
Ayat demi ayatnya saling menjelaskan tidak ada pertentangan satu dengan lainnya.

Tafsir Al-tahlili


Dalam ayat ini Allah swt memuji diri-Nya, sebab Dialah yang menurunkan kitab suci Al-Qur’an kepada Rasul saw sebagai pedoman hidup yang jelas.
Melalui Al-Qur’an, Allah memberi petunjuk kepada kebenaran dan jalan yang lurus.
Ayat Al-Qur’an saling membenarkan dan mengukuh-kan ayat-ayat lainnya, sehingga tidak menimbulkan keragu-raguan.
Nabi Muhammad saw yang menerima amanat-Nya menyampaikan Al-Qur’an kepada umat manusia, disebut dalam ayat ini dengan kata ‘hamba-Nya’ untuk menunjukkan kehormatan yang besar kepadanya, sebesar amanat yang dibebankan ke pundaknya.


Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

الحمد لله الذي أنـزل على عبده الكتاب ولم يجعل له عوجا

سورة: الكهف - آية: ( 1 )  - جزء: ( 15 )  -  صفحة: ( 293 )

transliterasi Indonesia

al-ḥamdu lillāhillażī anzala 'alā 'abdihil-kitāba wa lam yaj'al lahụ 'iwajā



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Dan sesungguhnya telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka Aku beri tangguh kepada orang-orang kafir
  2. Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak memberi manfaat kepada mereka dan tidak (pula)
  3. Al Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang
  4. Maka apakah mereka meminta supaya siksa Kami disegerakan?
  5. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,
  6. Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis.
  7. Andaikata mereka Kami belas kasihani, dan Kami lenyapkan kemudharatan yang mereka alami, benar-benar mereka akan
  8. Dan kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia (meninggal) suatu pasukanpun dari langit dan tidak
  9. Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sesungguhnya kami betul-betul orang-orang benar.
  10. Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Monday, November 18, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب