Tafsir Surat Al-Isra ayat 24 , Wa Akhfiđ Lahuma Janaha Adh-Dhulli Mina Ar-Rahmati Wa
﴿وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا﴾
[ الإسراء: 24]
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". [Al Isra: 24]
Wa Akhfiđ Lahuma Janaha Adh-Dhulli Mina Ar-Rahmati Wa Qul Rrabbi Arhamhuma Kama Rabbayani Saghiraan
Tafsir Al-mokhtasar
Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh rasa kasih sayang, dan katakanlah, "Wahai Tuhanku! Sayangi dan rahmatilah keduanya karena mereka berdua telah bersusah payah membina dan memeliharaku sewaktu kecil.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Berlemah-lembutlah kepada keduanya, bersikap rendah dirilah di depan keduanya dan kasih sayangilah keduanya.
Berdoalah untuk mereka, "Ya Tuhanku, kasihilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mengasihiku ketika mendidikku di waktu kecil
Tafsir al-Jalalain
( Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua ) artinya berlaku sopanlah kamu terhadap keduanya ( dengan penuh kesayangan ) dengan sikap lemah lembutmu kepada keduanya ( dan ucapkanlah, "Wahai Rabbku! Kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana ) keduanya mengasihaniku sewaktu ( mereka berdua mendidik aku waktu kecil." ).
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Berlemah-lembutlah kepada keduanya, bersikap rendah dirilah di depan keduanya dan kasih sayangilah keduanya.
Berdoalah untuk mereka, "Ya Tuhanku, kasihilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mengasihiku ketika mendidikku di waktu kecil."
Tafsir Al-wajiz
Selanjutnya Allah menyatakan, “Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih saying karena rasa hormat yang tulus kepada keduanya, dan ucapkanlah, yakni berdoalah, “Wahai Tuhanku, yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, sayangilah keduanya, karena mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil dengan penuh kasih sayang.
Tafsir Al-tahlili
Kemudian Allah swt memerintahkan kepada kaum Muslimin agar bersikap rendah hati dan penuh kasih sayang kepada kedua orang tua.
Yang dimaksud dengan sikap rendah hati dalam ayat ini ialah menaati apa yang mereka perintahkan selama perintah itu tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan agama.
Taat anak kepada kedua orang tua merupakan tanda kasih sayang dan hormatnya kepada mereka, terutama pada saat keduanya sangat memerlukan pertolongan anaknya.
Ditegaskan bahwa sikap rendah hati itu haruslah dilakukan dengan penuh kasih sayang, tidak dibuat-buat untuk sekadar menutupi celaan atau menghindari rasa malu pada orang lain.
Sikap rendah hati itu hendaknya betul-betul dilakukan karena kesadaran yang timbul dari hati nurani.
Di akhir ayat, Allah swt memerintahkan kepada kaum Muslimin untuk mendoakan kedua ibu bapak mereka, agar diberi limpahan kasih sayang Allah sebagai imbalan dari kasih sayang keduanya dalam mendidik mereka ketika masih kanak-kanak.
Ada beberapa hadis Nabi saw yang memerintahkan agar kaum Muslimin berbakti kepada kedua ibu bapaknya:
عَنْ عَبْدِ اللّٰهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ: أَنَّ رَجُلًا جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَأْذِنُهُ فِى الْجِهَادِ فَقَالَ أَحَيٌّ وَالِدَاكَ؟ قُلْتُ نَعَمْ، قَالَ فَفِيْهِمَا فَجَاهِدْ.
( رواه مسلم والبخاري فى الأدب )
Diriwayatkan dari ‘Abdullāh bin ‘Umar bahwa sesungguhnya telah datang seorang laki-laki kepada Nabi saw meminta izin kepadanya, agar diperbolehkan ikut berperang bersamanya, lalu Nabi bersabda, “ Apakah kedua orang tuamu masih hidup? ” Orang laki-laki itu menjawab, “ Ya. ” Nabi bersabda, “ Maka berjihadlah kamu dengan berbakti kepada kedua orang tuamu. ” ( Riwayat Muslim dan al-Bukhārī dalam bab al-adab )
لَا يَجْزِيْ وَلَدٌ وَالِدَهُ إِلاَّ أَنْ يَجِدَهُ مَمْلُوْكًا فَيَشْتَرِيَهُ وَيَعْتِقَهُ.
( رواه مسلم و غيره عن أبي هريرة ))
Seorang anak belumlah dianggap membalas jasa kedua ibu bapaknya, kecuali apabila ia menemukan mereka dalam keadaan menjadi budak, kemudian ia menebus mereka dan memerdekakannya.
( Riwayat Muslim dan lainnya dari Abu Hurairah )
سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهِ؟ قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا، قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ.
( رواه البخاري و مسلم عن ابن مسعود )
Saya bertanya kepada Rasulullah saw, “ Amal yang manakah yang paling dicintai Allah dan Rasul-Nya? ” Rasulullah menjawab, “ Melakukan salat pada waktunya. ” Saya bertanya, “ Kemudian amal yang mana lagi? ” Rasulullah menjawab, “ Berbuat baik kepada kedua ibu bapak. ” ( Riwayat al-Bukhārī dan Muslim dari Ibnu Mas’ūd )
Di dalam ayat yang ditafsirkan di atas tidak diterangkan siapakah yang harus didahulukan mendapat bakti antara kedua ibu bapak.
Akan tetapi, dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa berbakti kepada ibu didahulukan daripada kepada bapak, seperti diriwayatkan dalam Ṣaḥīḥ al-Bukhārī dan Muslim:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِيْ؟ قَالَ أُمُّكَ.
قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ.
قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ.
قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أَبُوْكَ.
( رواه الشيخان )
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw ditanya, “ Siapakah yang paling berhak mendapat perlakuan yang paling baik dariku? ” Rasulullah menjawab, “ Ibumu. ” Orang itu bertanya, “ Siapa lagi? ” Rasulullah menjawab, “ Ibumu. ” Orang itu bertanya, “ Siapa lagi? ” Rasulullah menjawab, “ Ibumu. ” Orang itu bertanya, “ Siapa lagi? ” Rasulullah menjawab, “ Bapakmu. ” ( Riwayat al-Bukhārī dan Muslim )
Berbakti kepada kedua orang tua, tidak cukup dilakukan pada saat mereka masih hidup, akan tetapi terus berlanjut meskipun keduanya sudah meninggal dunia.
Adapun tata caranya disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Mājah:
أَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ: هَلْ بَقِيَ مِنْ بِرِّ أَبَوَيَّ شَيْئٌ أَبِرُّهُمَا بَعْدَ مَوْتِهِمَا؟ قَالَ نَعَمْ، خِصَالٌ أَرْبَعٌ: الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا وَالْإِسْتِغْفَارُ لَهُمَا وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا وَإِكْرَامُ صَدِيْقِهِمَا وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِى لَا رَحِمَ لَكَ إِلاَّ مِنْ قِبَلِهِمَا، فَهٰذَا الَّذِى بَقِيَ عَلَيْكَ مِنْ بِرِّهِمَا بَعْدَ مَوْتِهِمَا.
( رواه ابن ماجه عن أبي أسيد )
Bahwa Rasulullah saw ditanya, “ Masih adakah kebaktian kepada kedua orang tuaku, setelah mereka meninggal dunia? ” Rasulullah saw menjawab, “ Ya, masih ada empat perkara, mendoakan ibu bapak itu kepada Allah, memintakan ampun bagi mereka, menunaikan janji mereka, dan meng-hormati teman-teman mereka serta menghubungkan tali persaudaraan dengan orang-orang yang tidak mempunyai hubungan keluarga dengan kamu kecuali dari pihak mereka.
Maka inilah kebaktian yang masih tinggal yang harus kamu tunaikan, sebagai kebaktian kepada mereka setelah mereka meninggal dunia. ” ( Riwayat Ibnu Mājah dari Abu Usaid )
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
واخفض لهما جناح الذل من الرحمة وقل رب ارحمهما كما ربياني صغيرا
سورة: الإسراء - آية: ( 24 ) - جزء: ( 15 ) - صفحة: ( 284 )transliterasi Indonesia
wakhfiḍ lahumā janāḥaż-żulli minar-raḥmati wa qur rabbir-ḥam-humā kamā rabbayānī ṣagīrā
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.
- Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan.
- "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu".
- Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.
- di dalam kebun-kebun serta mata air,
- Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu?
- Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.
- Dan senantiasalah orang-orang kafir itu berada dalam keragu-raguan terhadap Al Quran, hingga datang kepada mereka
- Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena
- Dan Kami wahyukan kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu!". Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Sunday, December 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب