Tafsir Surat At-Tur ayat 3 , Fi Raqqin Manshurin
Tafsir Al-mokhtasar
Di atas kertas yang terhampar dan terbuka seperti kitab-kitab yang diturunkan.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
ATH-THUR ( BUKIT ) Pendahuluan: Makkiyyah, 49 ayat ~ Surat ini diawali dengan sumpah bahwa orang-orang yang mendustakan akan memperoleh siksaan, dengan menyebut lima macam makhluk terbesar Tuhan.
Setelah itu disebutkan tentang turunnya siksaan itu kepada mereka dan pelbagai macam siksa yang mereka alami pada hari kebangkitan dan pembalasan.
Pembicaraan kemudian beralih ke soal kenikmatan, makanan dan kemuliaan yang kelak diterima oleh orang-orang bertakwa di surga, ketenangan yang mereka rasakan karena mereka diikuti oleh keturunan mereka dan diangkatnya derajat keturunan mereka kepada posisi seperti mereka.
Setelah itu, disusul dengan perintah kepada Rasulullah saw.
untuk tetap selalu memberi peringatan tanpa menghiraukan omongan orang-orang kafir tentang dirinya dan hujatan mereka terhadap al-Qur’ân yang tidak mampu mereka buat tandingannya yang serupa.
Selain itu, surat ini, di banyak tempat, sering mematahkan pendapat-pendapat mereka yang keliru sebagai tanda kesesatan dan buruknya perkiraan mereka.
Sebagai khatimah, surat ini ditutup dengan perintah kepada Rasulullah saw.
agar membiarkan mereka sampai datang suatu hari ketika mereka dibinasakan, dan agar tetap sabar dengan ketentuan Tuhan yang menunda siksa mereka.
Sesungguhnya hal itu tidak akan membahayakannya karena ia selalu berada dalam lindungan-Nya.
Selain itu Rasulullah diperintahkan juga untuk selalu bertasbih kepada Allah, menyucikan-Nya pada setiap waktu; di kala bangun untuk suatu maksud tertentu dan di waktu malam ketika bintang-bintang terbenam ( waktu fajar ).]] Aku bersumpah demi bukit Thûr Sînâ’ ( Sinai ), tempat Nabi Mûsâ diajak bicara oleh Tuhannya; demi kitab suci yang turun dari Allah dan tertulis di lembaran-lembaran yang mudah dibaca; demi al-Bayt al-Ma’mûr dengan yang berthawaf, berdiri, rukuk dan sujud di situ; demi langit yang diangkat tanpa tiang dan demi lautan yang penuh dengan air
Tafsir al-Jalalain
( Pada lembaran yang terbuka ) yakni kitab Taurat atau kitab Alquran.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
[ [52 ~ ATH-THUR ( BUKIT ) Pendahuluan: Makkiyyah, 49 ayat ~ Surat ini diawali dengan sumpah bahwa orang-orang yang mendustakan akan memperoleh siksaan, dengan menyebut lima macam makhluk terbesar Tuhan.
Setelah itu disebutkan tentang turunnya siksaan itu kepada mereka dan pelbagai macam siksa yang mereka alami pada hari kebangkitan dan pembalasan.
Pembicaraan kemudian beralih ke soal kenikmatan, makanan dan kemuliaan yang kelak diterima oleh orang-orang bertakwa di surga, ketenangan yang mereka rasakan karena mereka diikuti oleh keturunan mereka dan diangkatnya derajat keturunan mereka kepada posisi seperti mereka.
Setelah itu, disusul dengan perintah kepada Rasulullah saw.
untuk tetap selalu memberi peringatan tanpa menghiraukan omongan orang-orang kafir tentang dirinya dan hujatan mereka terhadap al-Qur'ân yang tidak mampu mereka buat tandingannya yang serupa.
Selain itu, surat ini, di banyak tempat, sering mematahkan pendapat-pendapat mereka yang keliru sebagai tanda kesesatan dan buruknya perkiraan mereka.
Sebagai khatimah, surat ini ditutup dengan perintah kepada Rasulullah saw.
agar membiarkan mereka sampai datang suatu hari ketika mereka dibinasakan, dan agar tetap sabar dengan ketentuan Tuhan yang menunda siksa mereka.
Sesungguhnya hal itu tidak akan membahayakannya karena ia selalu berada dalam lindungan-Nya.
Selain itu Rasulullah diperintahkan juga untuk selalu bertasbih kepada Allah, menyucikan-Nya pada setiap waktu; di kala bangun untuk suatu maksud tertentu dan di waktu malam ketika bintang-bintang terbenam ( waktu fajar ). ]] Aku bersumpah demi bukit Thûr Sînâ' ( Sinai ), tempat Nabi Mûsâ diajak bicara oleh Tuhannya; demi kitab suci yang turun dari Allah dan tertulis di lembaran-lembaran yang mudah dibaca; demi al-Bayt al-Ma'mûr dengan yang berthawaf, berdiri, rukuk dan sujud di situ; demi langit yang diangkat tanpa tiang dan demi lautan yang penuh dengan air.
Tafsir Al-wajiz
danyang ditulis pada lembaran yang terbukasehingga mudah dibaca dan dipahami maknanya,
Tafsir Al-tahlili
Selanjutnya Allah swt menerangkan dalam ayat ini bahwa kitab-kitab itu mudah bagi setiap orang mempelajari isinya.
Kitab-kitab itu berisi hikmah-hikmah, hukum, kebudayaan dan budi pekerti ( akhlak ); karena itu ditulis pada lembaran-lembaran terbuka yang dapat dibaca.
pada lembaran yang terbuka, - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia,
- Luth berdoa: "Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu".
- Maka apabila mata terbelalak (ketakutan),
- kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian.
- Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah
- (Hari pembalasan itu) ialah pada hari ketika mereka diazab di atas api neraka.
- Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan
- (Yaitu) api yang sangat panas.
- Katakanlah: "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah
- Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Saturday, November 2, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب