Tafsir Surat Al-Hajj ayat 36 , Wa Al-Budna Jaalnaha Lakum Min Shaairi Allahi Lakum

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Hajj ayat 36 | Wa Al-Budna Jaalnaha Lakum Min Shaairi Allahi Lakum - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُم مِّن شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ ۖ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ ۖ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ﴾
[ الحج: 36]

Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur. [Hajj: 36]

Wa Al-Budna Jaalnaha Lakum Min Shaairi Allahi Lakum Fiha Khayrun Fadhkuru Asma Allahi Alayha Sawaffa Faidha Wajabat Junubuha Fakulu Minha Wa Atimu Al-Qania Wa Al-Mutarra Kadhalika Sakhkharnaha Lakum Laallakum Tashkuruna

Tafsir Al-mokhtasar


Unta dan sapi yang dibawa ke Baitullah tersebut Kami jadikan sebagai syiar agama Allah bagi kalian.
Di dalamnya kalian mendapati manfaat duniawi dan ukhrawi, maka bacalah " Bismillah " tatkala menyembelihnya, yaitu setelah kakinya dirapatkan dalam keadaan berdiri, dan salah satu tangannya diikat agar tidak berontak melarikan diri.
Dan apabila onta itu telah rebah dan mati, maka makanlah sebagian darinya -wahai orang yang menjadikannya sebagai hadyu-, dan berikanlah sebagiannya kepada orang-orang miskin yang enggan mengemis, dan orang-orang miskin yang datang agar diberi.
Sebagaimana Kami tundukkan hewan-hewan itu agar menjadi pembawa barang-barang dan kendaraan kalian, maka demikian pula lah Kami tundukkan hewan-hewan itu agar kalian mudah menyembelihnya; demi mendekatkan diri kepada Allah, agar kalian bersyukur kepada Allah atas karunia ditundukkannya hewan-hewan tersebut bagi kalian.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Kami benar-benar telah menjadikan penyembelihan unta dan sapi dalam ibadah haji sebagai salah satu tanda kebesaran dan syiar agama.
Dan kalian semua telah memakainya sebagai cara untuk mendekatkan hubungan dengan orang lain.
Dengan berkurban, kalian akan mendapatkan kebaikan yang banyak di dunia karena dapat memakainya sebagai kendaraan dan meminum susunya.
Kalian juga akan mendapatkan kebaikan dari hal itu di akhirat berupa pahala penyembelihan dan dibagikannya kepada fakir miskin.
Dari itu, sebutlah asma Allah pada saat hewan-hewan itu berbetis dalam keadaan tanpa cacat dan siap disembelih.
Dan seusai menyembelih, makanlah sedikit jika kalian suka, dan bagikan selebihnya kepada fakir miskin yang pasrah dan tidak mau meminta-minta atau kepada orang-orang yang meminta-minta karena terpaksa.
Sebagaimana Kami menundukkan segala sesuatu kepada kehendak Kami, Kami juga menundukkan hewan-hewan kurban itu kepada kehendak kalian, demi kemaslahatan kalian dan agar kalian memakainya sebagai perwujudan rasa syukur atas nikmat Kami yang besar

Tafsir al-Jalalain


( Dan unta-unta itu ) al Budna adalah bentuk jamak dari lafal Badanah, yaitu hewan unta ( Kami jadikan untuk kalian sebagian syiar Allah ) pertanda-pertanda bagi agama-Nya ( kalian memperoleh kebaikan yang banyak padanya ) kemanfaatan duniawi sebagaimana yang telah disebutkan tadi dan pahala di akhirat ( maka sebutlah oleh kalian nama Allah ketika kalian menyembelihnya ) sewaktu menyembelihnya ( dalam keadaan berdiri ) dengan kaki yang terikat.
( Kemudian apabila telah roboh ) sesudah disembelih, yaitu telah mati dan sudah waktunya untuk dapat dimakan ( maka makanlah sebagiannya ) jika kalian suka ( dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya ) maksudnya orang-orang yang menerima dengan apa yang diberikan oleh Allah kepadanya dan ia tidak meminta-minta serta tidak pernah memamerkan dirinya miskin ( dan orang yang meminta ) yaitu orang yang meminta-minta dan orang yang menampakkan kemiskinannya.
( Demikianlah ) sebagaimana penundukan tadi ( Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kalian ) sehingga mereka dapat disembelih dan dapat dinaiki, jika tidak Kami tundukkan maka niscaya kalian tidak akan mampu terhadapnya ( mudah-mudahan kalian bersyukur ) atas nikmat-Ku kepada kalian.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Kami benar-benar telah menjadikan penyembelihan unta dan sapi dalam ibadah haji sebagai salah satu tanda kebesaran dan syiar agama.
Dan kalian semua telah memakainya sebagai cara untuk mendekatkan hubungan dengan orang lain.
Dengan berkurban, kalian akan mendapatkan kebaikan yang banyak di dunia karena dapat memakainya sebagai kendaraan dan meminum susunya.
Kalian juga akan mendapatkan kebaikan dari hal itu di akhirat berupa pahala penyembelihan dan dibagikannya kepada fakir miskin.
Dari itu, sebutlah asma Allah pada saat hewan-hewan itu berbetis dalam keadaan tanpa cacat dan siap disembelih.
Dan seusai menyembelih, makanlah sedikit jika kalian suka, dan bagikan selebihnya kepada fakir miskin yang pasrah dan tidak mau meminta-minta atau kepada orang-orang yang meminta-minta karena terpaksa.
Sebagaimana Kami menundukkan segala sesuatu kepada kehendak Kami, Kami juga menundukkan hewan-hewan kurban itu kepada kehendak kalian, demi kemaslahatan kalian dan agar kalian memakainya sebagai perwujudan rasa syukur atas nikmat Kami yang besar.

Tafsir Al-wajiz


Dan unta-unta yang digemukkan dan diberi kalung untuk dikurbankan itu Kami jadikan untuk kamu, para tamu Allah, sebagai bagian dari syiar agama Allah, dalam pelaksanaan ibadah haji; kamu banyak memperoleh kebaikan padanya untuk alat transportasi, mengangkut barang, mengambil susu, dan berkurban.
Maka sebutlah nama Allah ketika kamu akan menyembelihnya dalam keadaan unta-unta itu berdiri, karena lazimnya unta disembelih dalam posisi berdiri, dan kaki-kaki-nya telah terikat dengan kuat.
Kemudian apabila unta-unta itu telah rebah, selesai disembelih, maka makanlah oleh kamu sebagian dagingnya dan beri makanlah dengan daging unta itu orang-orang fakir dan miskin yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya, yang tidak meminta-minta karena menjaga kehormatan dirinya, dan orang-orang fakir dan miskin yang meminta-minta karena kebutuhan mendesak untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
Demikianlah Kami tundukkan unta-unta itu untukmu, hingga unta-unta itu tidak berontak ketika kamu akan menyembelihnya agar kamu bersyukur kepada Allah atas karunia-Nya yang diberikan kepada kamu.

Tafsir Al-tahlili


Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa dia menciptakan unta agar diambil manfaatnya oleh manusia dan menjadikan unta itu sebagai salah satu syi’ar-syi’ar Allah dengan menyembelihnya sebagai binatang kurban untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Kemudian Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berkurban pahala yang berlipat ganda di akhirat.
Menurut Imam Abu Hanifah yang berasal dari pendapat Aṭa’ dan Sa’id bin Musayyab dari golongan tabi’in bahwa yang dimaksud dengan, “ Budna ” yang tersebut dalam ayat, ialah unta atau sapi.
Pendapat ini dikuatkan pula oleh pendapat Ibnu Umar bahwa tidak dikenal arti “ badanah ” ( mufrad budna ) selain arti unta dan sapi.
Seekor unta atau lembu dapat dijadikan kurban oleh tujuh orang berdasarkan hadis Rasulullah saw:
عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ قَالَ حَجَجْنَا مَعَ رَسُوْلِ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَحَرْنَا اْلاِبِلَ عَنْ سَبْعَةٍ وَالْبَقَرَةَ عَنْ سَبْعَةٍ.
( رواه مسلم )
Berkata Jabir ra, “ Kami menunaikan ibadah haji bersama Rasulullah saw, maka kami berkurban seekor unta untuk tujuh orang dan seekor sapi untuk tujuh orang. ” ( Riwayat Muslim )
Jika seseorang tidak mendapatkan unta/sapi, ia boleh menggantinya dengan tujuh ekor kambing berdasarkan hadis:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمَا اَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ اِنَّ عَلَيَّ بَدَنَةً وَاَنَا مُوْسِرٌ وَلَا أَجِدُهَا فَأَشْتَرِيَهَا فَأَمَرَهُ النَّبِيَّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَبْتَاعَ سَبْعَ شِيَاهٍ فَيَذْبَحُهُنَّ.
( رواه أحمد وابن ماجه بسند صحيح )
“ Dari Ibnu ‘Abbas ra bahwa Nabi saw telah didatangi seseorang, ia berkata, “Sesungguhnya telah wajib atasku menyembelih unta/sapi, sedangkan aku orang yang sanggup melakukannya, tetapi aku tidak mendapatkannya untuk kubeli.
Maka Rasulullah saw menyuruhnya membeli tujuh ekor kambing, kemudian ia menyembelihnya. ”
( Riwayat Aḥmad dan Ibnu Mājah dengan sanad yang sahih )
Allah memerintahkan agar menyebut nama Allah di waktu menyembelihnya.
Dari ayat ini dapat dipahami bahwa haram hukumnya menyebut nama selain Allah diwaktu menyembelihnya.
Apabila binatang kurban telah disembelih, telah roboh dan diyakini telah benar-benar mati, maka kulitilah, makanlah sebagian dagingnya, dan berikanlah sebagian yang lain kepada fakir miskin yang meminta dan yang tidak meminta karena mereka malu melakukannya.
Tentu saja memberikan ( daging ) seluruhnya adalah lebih baik dan lebih besar pahalanya.
Orang-orang Arab jahiliyah tidak mau memakan daging kurban yang telah mereka sembelih, maka dalam ayat ini Allah membolehkan kaum Muslimin memakan daging kurban mereka.
Demikianlah Allah telah memudahkan penguasaan binatang kurban bagi orang-orang yang beriman, padahal binatang itu lebih kuat dari mereka.
Yang demikian itu dapat dijadikan pelajaran agar manusia bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah dilimpahkan kepada mereka.


Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

والبدن جعلناها لكم من شعائر الله لكم فيها خير فاذكروا اسم الله عليها صواف فإذا وجبت جنوبها فكلوا منها وأطعموا القانع والمعتر كذلك سخرناها لكم لعلكم تشكرون

سورة: الحج - آية: ( 36 )  - جزء: ( 17 )  -  صفحة: ( 336 )

transliterasi Indonesia

wal-budna ja'alnāhā lakum min sya'ā`irillāhi lakum fīhā khairun fażkurusmallāhi 'alaihā ṣawāff, fa iżā wajabat junụbuhā fa kulụ min-hā wa aṭ'imul-qāni'a wal-mu'tarr, każālika sakhkharnāhā lakum la'allakum tasykurụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. di dalam kitab-kitab yang dimuliakan,
  2. Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu
  3. Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia,
  4. Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (azab) atas mereka bersama umat-umat yang telah berlalu
  5. Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kaca,
  6. Dan datang (kepada Nabi) orang-orang yang mengemukakan 'uzur, yaitu orang-orang Arab Baswi agar diberi izin
  7. Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan
  8. Dan di antara tanda-tanda-Nya (Ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami
  9. Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah
  10. (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Sunday, December 22, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب