Tafsir Surat Ar-Rahman ayat 37 , Faidha Anshaqqati As-Samau Fakanat Wardatan Kalddihani

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Ar-Rahman ayat 37 | Faidha Anshaqqati As-Samau Fakanat Wardatan Kalddihani - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿فَإِذَا انشَقَّتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهَانِ﴾
[ الرحمن: 37]

Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. [Rahman: 37]

Faidha Anshaqqati As-Samau Fakanat Wardatan Kalddihani

Tafsir Al-mokhtasar


Maka jika langit telah terbelah karena turunnya malaikat darinya, dan menjadi merah seperti kilauan minyak warnanya.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Apabila langit terbelah, ia akan berwarna merah tua seperti minyak yang terbakar

Tafsir al-Jalalain


( Maka apabila langit telah terbelah ) artinya, terbuka pintu-pintunya karena turunnya malaikat-malaikat ( dan menjadi merah mawar ) memerah seperti warna bunga mawar ( seakan-akan kilapan minyak ) bagaikan minyak yang berwarna merah berbeda keadaannya dengan yang biasa.
Di dalam ungkapan ayat ini terkandung jawabannya, yakni apabila saat itu datang, betapa dahsyatnya kengerian dan ketakutan melihatnya.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Apabila langit terbelah, ia akan berwarna merah tua seperti minyak yang terbakar.

Tafsir Al-wajiz


Usai menjelaskan ketidakmampuan manusia menghindar dari pertanggung jawaban, Allah menguraikan keadaan pada hari kemudian.
Maka apabila langit telah terbelah karena takut dengan balasan Allah dan menjadi merah mawar seperti kilauan minyak akibat panas yang menerpanya.

Tafsir Al-tahlili


Ayat ini menerangkan bahwa apabila datang hari Kiamat, terbelah-lah langit dan warnanya menjadi merah mawar seperti kilapan minyak.
Maka rusaklah peraturan-peraturan alam dan bertebaranlah bintang-bintang serta segala apa-apa yang ada di langit, pindah dari tempatnya karena dahsyatnya hari itu.
Dalam ayat-ayat lain Allah berfirman:
اِذَا السَّمَاۤءُ انْفَطَرَتْۙ ١ وَاِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْۙ ٢
Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan.
( al-Infiṭār/82: 1-2 )
اِذَا السَّمَاۤءُ انْشَقَّتْۙ ١ وَاَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْۙ ٢
Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya patuh.
( al-Insyiqāq/84: 1-2 ).
وَانْشَقَّتِ السَّمَاۤءُ فَهِيَ يَوْمَىِٕذٍ وَّاهِيَةٌۙ ١٦
Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuh.
( al-Ḥāqqah/69: 16 )
Ayat di atas berbicara mengenai alam semesta.
Alam semesta diperkirakan berumur antara 15 sampai 18 miliar tahun.
Batu tertua yang pernah ditemukan di bumi berumur sekitar 4,6 miliar tahun.
Kehidupan tertua di bumi ditemukan berumur 3,8 juta tahun yang lalu.
Sedangkan manusia mulai menghuni bumi baru sekitar 100.000 tahun yang lalu.
Apapun yang mengakibatkan terbentuknya alam semesta, yang pasti, ia sangat besar dan hebat, dan tidak mungkin tercipta secara kebetulan.
Apa yang diungkap oleh Al-Qur’an tersebut, nampaknya mustahil dikemukakan oleh seseorang yang hidup 1400 tahun yang lalu.
Teori mengenai “ lahirnya ” alam semesta ini, hanya dapat dijelaskan oleh seseorang yang paham sekali dengan ilmu “ fisika nuklir ” ( nuclear physics ).
Suatu bidang keilmuan yang baru berkembang dalam beberapa dekade terakhir.
Bagaimana mungkin seorang Muhammad pada saat itu dapat menyatakan bahwa asal bumi dan seluruh isi langit dari materi “ asap ” yang sama.
Sangat mustahil.
Ayat 37 Surah ar-Raḥmān di atas menggambarkan ledakan sebuah bintang.
Gambaran mengenai ledakan bintang tersebut dikonfirmasi oleh ilmu pengetahuan modern.
Ledakan bintang yang demikian ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Fenomena alam ini juga tidak dapat ditangkap dengan menggunakan teropong bintang biasa.
Diperlukan teropong bintang super canggih sekaliber “ Huble Space Super Telescope ” yang dimiliki oleh NASA, suatu lembaga antariksa Amerika Serikat.
Namun hal ini sudah digambarkan dalam Al-Quran secara sangat jelas pada 1400 tahun yang lalu.
Dengan kemajuan teknologi, ternyata apa yang diuraikan dalam Al-Qur’an, terbukti secara detail.
Ledakan yang terjadi memang sangat mirip dengan bunga mawar merah yang sedang berkembang.
Ledakan bintang atau disebut dengan istilah supernova, adalah sebuah bintang raksasa yang “ menghancurkan diri sendiri ” dalam ledakan dahsyat.
Materi intinya akan bertebaran ke seluruh penjuru.
Cahaya yang dihasilkan dalam peristiwa ini ribuan kali lebih terang daripada keadaan normal.
Para ilmuwan masa kini menganggap bahwa supernova memainkan peran penting dalam penciptaan alam semesta.
Ledakan ini menyebabkan unsur atau materi yang berbeda-benda berpencar dan berpindah ke bagian lain alam semesta.
Diasumsikan bahwa materi yang dilontarkan ledakan ini kemudian bergabung untuk membentuk galaksi atau bintang baru di bagian lain alam semesta.
Menurut hipotesis ini, tata surya kita, matahari dan planetnya termasuk bumi, merupakan produk supernova yang terjadi dahulu kala.
Meskipun supernova tampak seperti ledakan biasa, pada kenyataannya, ledakan tersebut sangat terstruktur dalam setiap detailnya.
Jarak antar supernova, dan bahkan antar semua bintang, sangat penting untuk alasan yang lain.
Jarak antar bintang dalam galaksi kita adalah sekitar 30 juta tahun cahaya.
Jika jarak ini lebih dekat, orbit planet-planet akan tidak stabil.
Jika lebih jauh, maka debu hasil supernova akan tersebar begitu acak sehingga sistem planet seperti tata surya kita tidak mungkin pernah terbentuk.
Jika alam semesta menjadi rumah bagi kehidupan, maka kedipan supernova harus terjadi pada laju yang sangat tepat dan jarak rata-rata di antaranya harus sangat dekat dengan jarak yang teramati sekarang.
Perbandingan antara supernova dan jarak antar bintang hanyalah dua rincian yang sangat selaras pada alam semesta yang penuh keajaiban.
Mengamati lebih teliti alam semesta, maka pengaturannya akan terlihat begitu indah, baik dalam rancangan maupun susunannya.


Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

فإذا انشقت السماء فكانت وردة كالدهان

سورة: الرحمن - آية: ( 37 )  - جزء: ( 27 )  -  صفحة: ( 532 )

transliterasi Indonesia

fa iżansyaqqatis-samā`u fa kānat wardatang kad-dihān



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. orang-orang yang berbuat riya,
  2. mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika
  3. Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak,
  4. dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia).
  5. Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata: "Ambillah, bacalah kitabku
  6. Dan sesungguhnya kamu benar-benar diberi Al Quran dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha
  7. Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai
  8. agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi
  9. Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala
  10. kalau terjadi demikian, benar-benarlah Kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat ganda di dunia ini dan

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Thursday, November 21, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب