Tafsir Surat Az-Zumar ayat 22 , Afaman Sharaha Allahu Sadrahu Lilislami Fahuwa Ala Nurin

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Az-Zumar ayat 22 | Afaman Sharaha Allahu Sadrahu Lilislami Fahuwa Ala Nurin - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿أَفَمَن شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِّن رَّبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِّلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ﴾
[ الزمر: 22]

Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. [Zumar: 22]

Afaman Sharaha Allahu Sadrahu Lilislami Fahuwa Ala Nurin Min Rabbihi Fawaylun Lilqasiyati Qulubuhum Min Dhikri Allahi Ulaika Fi Đalalin Mubinin

Tafsir Al-mokhtasar


Apakah orang yang Allah lapangkan dadanya untuk Islam, dia terbimbing kepada Islam, dia di atas cahaya dari Rabbnya, apakah dia seperti orang yang hatinya keras untuk mengingat Allah? Keduanya tidak sama selama-lamanya.
Keselamatan bagi orang yang mendapat petunjuk, sedangkan kerugian bagi orang yang hatinya keras untuk mengingat Allah.
Orang kedua itu berada di atas kesesatan yang nyata dari kebenaran.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Apakah semua manusia itu sama: orang yang dadanya dilapangkan untuk menerima ajaran Islam, hingga berada dalam cahaya Tuhannya sama dengan orang yang menolak untuk mengamati tanda-tanda kekuasaan-Nya? Oleh karena itu, siksa yang amat pedih akan diraskan oleh orang-orang yang hatinya keras dan tak mau mengingat Allah.
Mereka benar-benar menyeleweng dari kebenaran

Tafsir al-Jalalain


( Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk menerima Islam ) sehingga ia mendapat petunjuk ( lalu ia mendapat cahaya dari Rabbnya ) sama dengan orang yang hatinya dikunci mati; pengertian ini tersimpul dari firman selanjutnya ( Maka kecelakaan yang besarlah ) artinya, azab yang besarlah ( bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah ) maksudnya, untuk menerima Alquran.
( Mereka itu dalam kesesatan yang nyata ) nyata sekali sesatnya.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Apakah semua manusia itu sama: orang yang dadanya dilapangkan untuk menerima ajaran Islam, hingga berada dalam cahaya Tuhannya sama dengan orang yang menolak untuk mengamati tanda-tanda kekuasaan-Nya? Oleh karena itu, siksa yang amat pedih akan diraskan oleh orang-orang yang hatinya keras dan tak mau mengingat Allah.
Mereka benar-benar menyeleweng dari kebenaran.

Tafsir Al-wajiz


Tidaklah sama antara para pendurhaka yang tidak mengambil pelajaran dari kejadian di sekitarnya dengan orang-orang yang mempunyai akal sehat dan mempergunakannya untuk beriktibar.
Maka apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk menerima agama Islam dan mengamalkan ajarannya lalu dia mendapat cahaya dari Tuhannya sehingga mau mengikuti petunjuk Rasulullah sama dengan orang yang hatinya membatu? Tentu tidak sama.
Maka, celakalah mere-ka yang hatinya telah membatu karena enggan untuk mengingat Allah dan menyimpang dari jalan-Nya.
Mereka itu berada dalam kesesatan yang nyata karena tidak mendapat taufik dan hidayah Allah untuk menerima kebenaran.

Tafsir Al-tahlili


Ayat ini menegaskan bahwa tidaklah sama orang yang telah dibukakan Allah hatinya sehingga menerima agama Islam, dengan orang yang sesat hatinya, sehingga ia mengingkari kebenarannya.
Hati orang tersebut telah melihat kekuasaan dan kebesaran Allah dalam keindahan dan keajaiban alam ini, lalu terbukalah hatinya menerima pancaran cahaya dari nur Ilahi.
Sebaliknya orang-orang yang sesat hatinya, tidak melihat tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah dalam kejadian alam ini, mereka menyangka kejadian tersebut tidak lain dari suatu proses kejadian alam itu sendiri, tanpa ada yang mengaturnya.
Mereka merasa sanggup mengubah atau memperbaiki proses kejadian tersebut.
Hal ini disebabkan karena kebodohan dan pandangan mereka yang picik sehingga hati mereka tetap tertutup, dan tidak memungkinkan masuknya pancaran nur Ilahi ke dalam hatinya.
Kedua macam orang itu tentulah tidak sama.
Pada ayat yang lain, Allah menegaskan tentang ketidaksamaan kedua macam orang itu.
Allah berfirman:
اَوَمَنْ كَانَ مَيْتًا فَاَحْيَيْنٰهُ وَجَعَلْنَا لَهٗ نُوْرًا يَّمْشِيْ بِهٖ فِى النَّاسِ كَمَنْ مَّثَلُهٗ فِى الظُّلُمٰتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِّنْهَاۗ
Dan apakah orang yang sudah mati lalu Kami hidupkan dan Kami beri dia cahaya yang membuatnya dapat berjalan di tengah-tengah orang banyak, sama dengan orang yang berada dalam kegelapan, sehingga dia tidak dapat keluar dari sana? ( al-An‘ām/6: 122 )
Ibnu ‘Abbās meriwayatkan, “ Di antara orang yang telah dilapangkan Allah dadanya menerima agama Islam, ialah Abu Bakar r.a. ” Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari Ibnu Mas‘ūd, ia berkata:
تَلَا رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هٰذِهِ اْلأٰيَةَ فَقُلْنَا: يَا نَبِيَّ اللّٰهِ كَيْفَ انْشَرَحَ صَدْرُهُ؟ قَالَ: إِذَا دَخَلَ أَنْوَارُ الْقَلْبِ انْشَرَحَ وَانْفَسَحَ فَقُلْنَا: فَمَا عَلَامَةُ ذٰلِكَ يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ؟ قَالَ: اْلإِنَابَةُ إِلَى دَارِ الْخُلُوْدِ وَالتَّجَافِي عَنْ دَارِ الْغُرُوْرِ، وَالتَّأَهُّبِ لِلْمَوْتِ قَبْلَ نُزُوْلِ الْمَوْتِ.( رواه ابن مردويه )
Rasulullah saw membaca ayat ini, lalu kami bertanya, “ Ya Nabi Allah, bagaimana hati yang terbuka itu? ” Beliau menjawab, “ Apabila cahaya menerangi hati, maka ia menjadi terbuka dan lapang. ” Kami bertanya, “ Apakah tanda yang demikian itu, ya Rasulullah? ” Beliau menjawab, “ Menghadapkan diri kepada kehidupan negeri yang abadi dan menjauhkan diri dari kehidupan negeri yang penuh tipuan dan mempersiapkan diri untuk mati sebelum kematian itu datang. ” ( Riwayat Ibnu Mardawaih )
Diriwayatkan oleh at-Tirmiẓī dari Ibnu ‘Umar, ia berkata:
أَنَّ رَجُلًا قَالَ: يَارَسُوْلَ اللّٰهِ أَيُّ الْمُؤْمِنِيْنَ أَكْيَسُ؟ قَالَ: اَكْثَرُهُمْ ذِكْرًا لِلْمَوْتِ وَأَحْسَنُهُمْ لَهُ اسْتِعْدَادًا، وَإِذَا دَخَلَ النُّوْرُ فِى الْقَلْبِ اِنْفَسَحَ وَاسْتَوْسَعَ.
فَقَالُوْا: مَا اٰيَةُ ذٰلِكَ يَانَبِيَّ اللّٰهِ؟ قَالَ: الْإِنَابَةُ إِلَى دَارِ الْخُلُوْدِ وَالتَّجَافِيْ عَنْ دَارِ الْغُرُوْرِ، وَاْلإِسْتِعْدَادُ لِلْمَوْتِ قَبْلَ نُزُوْلِ الْمَوْتِ.( رواه الترمذى عن ابن عمر )
Bahwa seseorang berkata, “ Ya Rasulullah, orang mukmin yang manakah yang paling baik? ” Rasulullah menjawab, “ Mereka yang banyak mengingat mati dan paling banyak persiapannya untuk mati itu, dan bilamana cahaya menyinari hatinya, maka hati itu terbuka dan menjadi lapang. ” Para sahabat bertanya, “ Apa tandanya yang demikian itu ya Nabi Allah? ” Nabi menjawab, “ Menghadapkan diri kepada negeri yang abadi dan menjauhkan diri dari negeri yang penuh dengan tipuan dan menyiapkan diri untuk mati sebelum kematian itu datang. ”
Adapun orang-orang yang kasar hatinya dan membatu akan mengalami kecelakaan yang besar disebabkan sikap mereka yang keras kepala tidak mau ingat kepada-Nya.
Seharusnya hati mereka menjadi lembut bila nama Tuhan disebut di hadapan mereka, tetapi muka mereka hitam muram bila mendengar nama Allah disebut dan hati mereka bertambah keras membatu.
Diriwayatkan oleh at-Tirmiẓī dari Ibnu ‘Umar, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
لَا تُكْثِرُوا الْكَلَامَ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللّٰهِ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الْكَلَامِ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللّٰهِ قَسْوَةٌ لِلْقَلْبِ وَإِنَّ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنَ اللّٰهِ الْقَلْبُ الْقَاسِي
Janganlah kamu memperbanyak pembicaraan tanpa menyebut nama Allah, karena banyak bicara tanpa menyebut nama Allah menyebabkan hati menjadi keras.
Dan sesungguhnya orang yang paling jauh dari Allah ialah orang yang keras hatinya.
Pada akhir ayat ini diterangkan bahwa orang yang hatinya keras itu adalah orang yang buta mata hatinya, mereka benar-benar berada dalam kesesatan yang nyata.
Setiap orang dengan mudah mengetahui keburukan mereka itu.


Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

أفمن شرح الله صدره للإسلام فهو على نور من ربه فويل للقاسية قلوبهم من ذكر الله أولئك في ضلال مبين

سورة: الزمر - آية: ( 22 )  - جزء: ( 23 )  -  صفحة: ( 461 )

transliterasi Indonesia

a fa man syaraḥallāhu ṣadrahụ lil-islāmi fa huwa 'alā nụrim mir rabbih, fa wailul lil-qāsiyati qulụbuhum min żikrillāh, ulā`ika fī ḍalālim mubīn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Dan mereka (orang-orang kafir) berkata: "Bilakah datangnya azab itu, jika memang kamu orang-orang yang benar".
  2. Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan.
  3. Allah berfirman: "Kami akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar,
  4. Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya
  5. Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al Quran), kami beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya,
  6. Dan apabila hanya nama Allah saja disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan
  7. Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
  8. Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu
  9. seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut,
  10. dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu (adalah

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Sunday, November 3, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب