Tafsir Surat Al-Haqqah ayat 41 , Wa Ma Huwa Biqawli Shairin Qalilaan Ma Tuuminuna

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Haqqah ayat 41 | Wa Ma Huwa Biqawli Shairin Qalilaan Ma Tuuminuna - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَاعِرٍ ۚ قَلِيلًا مَّا تُؤْمِنُونَ﴾
[ الحاقة: 41]

dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya. [Al-Haqqah: 41]

Wa Ma Huwa Biqawli Shairin Qalilaan Ma Tuuminuna

Tafsir Al-mokhtasar


Dan bukanlah ucapan seorang penyair karena tidak seperti tatanan syair, sedikit sekali kalian yang beriman kepadanya.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Al-Qur’ân bukanlah perkatan seorang penyair seperti yang kalian kira.
Hanya sedikit sekali keyakinan kalian bahwa al-Qur’ân itu dari Allah

Tafsir al-Jalalain


( Dan Alquran itu bukanlah perkataan seorang penyair.
Sedikit sekali kalian beriman kepadanya. )

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Al-Qur'ân bukanlah perkatan seorang penyair seperti yang kalian kira.
Hanya sedikit sekali keyakinan kalian bahwa al-Qur'ân itu dari Allah.

Tafsir Al-wajiz


Dania Al-Qur’an itu bukanlah perkataan seorang penyair yang biasanya menghias kata dan kalimat dengan indah tanpa menghiraukan kandungannya.
Sedikit sekali kamu beriman kepadanya.

Tafsir Al-tahlili


Al-Qur’an bukan syair seperti yang biasa diucapkan penyair-penyair mereka, karena Al-Qur’an di samping indah susunan gaya bahasanya juga mempunyai isi yang dalam.
Syair-syair yang diucapkan para penyair mereka tidak memiliki susunan gaya bahasa seindah susunan dan gaya bahasa Al-Qur’an dan tidak mempunyai arti yang tinggi.
Banyak terdapat ayat Al-Qur’an yang menantang orang musyrik agar membuat yang serupa atau sebanding dengan Al-Qur’an, tetapi mereka tidak sanggup melakukannya.
وَاِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّنْ مِّثْلِهٖ ۖ وَادْعُوْا شُهَدَاۤءَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ٢٣ فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا وَلَنْ تَفْعَلُوْا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِيْ وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ اُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِيْنَ ٢٤
Dan jika kamu meragukan ( Al-Qur’an ) yang Kami turunkan kepada hamba Kami ( Muhammad ), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
Jika kamu tidak mampu membuatnya, dan ( pasti ) tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.
( al-Baqarah/2: 23-24 )
Ditegaskan pula bahwa Al-Qur’an itu juga bukan berasal dari perkataan tukang tenung.
Biasanya tukang tenung teman setan karena mereka menenung itu semata-mata mencari-cari bisikan setan.
Padahal Al-Qur’an mencela perbuatan setan, sehingga dengan demikian, ia bukan bisikan setan dan bukan pula hasil tukang tenung.
Sehubungan dengan itu, ayat ini menyanggah orang-orang musyrik agar tidak buru-buru berkesimpulan bahwa Al-Qur’an itu adalah tenung hanya karena belum atau tidak mengetahui isi Al-Qur’an.
Sangat sedikit di antara mereka yang mau beriman kepada Al-Qur’an ketika itu, dan mau mengambil pelajaran dari isinya.
Mukjizat Qur’an terletak pada isi.
Makin tinggi ilmu pengetahuan seseorang, akan makin mudah mencerna maksudnya, di samping nilai bahasanya.
Umat Islam Indonesia pada umumnya kesulitan membuktikan dan mengetahui letak kemukjizatan Al-Qur’an dari segi bahasa, karena untuk mengetahui ketinggian susunan kata-kata haruslah dapat merasakan keindahan gaya dan bahasa itu sendiri.
Oleh karena itu, untuk mengetahui ketinggian Al-Qur’an, cukup dengan mengetahui pendapat dan sikap para sastrawan Arab penantang Islam terhadap Al-Qur’an itu.
Di antaranya adalah Abū al-Walīd, yaitu seorang pemimpin dan sastrawan Arab yang terkenal pada masa itu.
Ia pernah diutus kaumnya kepada Nabi saw untuk meminta beliau menghentikan dakwahnya.
Mendengar permintaan Abū al-Walīd itu, Nabi saw membaca Surah Fuṣṣilat/41 dari ayat pertama hingga akhir ayat 14.
Abū al-Walīd terpesona mendengar ayat-ayat itu, sehingga ia termenung memikirkan keindahan gaya bahasanya.
Lalu ia langsung kembali kepada kaumnya.
Ketika ditanya tentang hasil pertemuan itu, ia mengatakan kepada kaumnya, “Aku belum pernah mendengar kata-kata yang seindah itu.
Apa yang dibaca itu bukanlah syair, sihir, atau kata-kata ahli tenung.
Mendengar jawaban Abū al-Walīd, mereka menuduh bahwa ia telah terkena sihir oleh Muhammad dan berkhianat kepada agama nenek moyang mereka.
Di antara pemuka dan sesepuh Quraisy adalah al-Walīd bin al-Mugīrah.
Orang ini pernah mendengar ayat-ayat Al-Qur’an yang dibacakan Nabi.
Maka ia berkata kepada kaumnya ( Bani Makhzūm ), “Baru-baru ini aku mendengar dari Muhammad suatu ucapan yang menurutku bukanlah perkataan manusia atau jin.
Ucapan itu enak didengar, bagus disimak, laksana sebatang pohon, yang atasnya berbuah, dan bawahnya terhunjam ke tanah.
Dia benar-benar unggul dan tidak akan dapat diungguli.
Di samping dua orang tersebut, banyak juga sastrawan Arab pada waktu itu yang mencoba membuat yang serupa ayat-ayat Al-Qur’an, tetapi tidak seorang pun yang sanggup melakukannya.
Dari kedua ayat ini dapat dipahami bahwa sangat sedikit di antara kaum musyrik Mekah yang mengakui bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang diturunkan Allah kepada Muhammad, begitu juga yang mengambil pelajaran dari isinya.
Yang demikian itu adalah karena:
1.
Mereka takut dikucilkan oleh kaumnya dengan mempelajari Al-Qur’an, walaupun hati dan pikiran mereka telah mengakuinya, seperti halnya pada Abū al-Walīd dan al-Walīd bin al-Mugīrah.
2.
Sebagian mereka tidak mengetahui isinya karena tidak mau mempelajarinya dengan sungguh-sungguh.
Mereka lebih dahulu mendustakannya.


dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

وما هو بقول شاعر قليلا ما تؤمنون

سورة: الحاقة - آية: ( 41 )  - جزء: ( 29 )  -  صفحة: ( 568 )

transliterasi Indonesia

wa mā huwa biqauli syā'ir, qalīlam mā tu`minụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka.
  2. Kaum Nuh telah mendustakan para rasul.
  3. Langit(pun) menjadi pecah belah pada hari itu. Adalah janji-Nya itu pasti terlaksana.
  4. Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan: "Sesungguhnya
  5. Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan (mendapat) balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada
  6. Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan
  7. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
  8. Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah
  9. Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka,
  10. Kitab (Al Quran ini) diturunkan oleh Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Sunday, December 22, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب