Tafsir Surat Al-Muminun ayat 56 , Nusariu Lahum Fi Al-Khayrati Bal La Yashuruna

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Muminun ayat 56 | Nusariu Lahum Fi Al-Khayrati Bal La Yashuruna - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿نُسَارِعُ لَهُمْ فِي الْخَيْرَاتِ ۚ بَل لَّا يَشْعُرُونَ﴾
[ المؤمنون: 56]

Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar. [Muminun: 56]

Nusariu Lahum Fi Al-Khayrati Bal La Yashuruna

Tafsir Al-mokhtasar


Apakah golongan-golongan yang merasa bangga dengan golongannya itu mengira bahwa apa yang Kami karuniakan pada mereka, berupa harta dan anak-anak di kehidupan dunia ini, merupakan kebaikan yang disegerakan lagi berhak mereka terima?! Nyatanya, tidaklah seperti yang mereka sangka, sebab Kami karuniakan semua itu sebagai bentuk istidrāj, akan tetapi mereka tidak menyadarinya sedikit pun.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

berarti Kami meridai mereka, lalu melimpahkan mereka berbagai kenikmatan dalam waktu singkat dan dalam jumlah yang banyak? Mereka sungguh-sungguh bagaikan binatang yang tidak dapat merasa karena tidak menggunakan akal pikirannya.
Kami sama sekali tidak meridai mereka.
Nikmat-nikmat itu hanya merupakan istidrâj ( penundaan hukuman ) Kami untuk mereka

Tafsir al-Jalalain


( Kami bersegera ) menyegerakan ( memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka ) tidak, sesungguhnya tidak demikian ( sebenarnya mereka tidak sadar ) bahwasanya hal itu adalah pengluluh atau Istidraj buat mereka.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

berarti Kami meridai mereka, lalu melimpahkan mereka berbagai kenikmatan dalam waktu singkat dan dalam jumlah yang banyak? Mereka sungguh-sungguh bagaikan binatang yang tidak dapat merasa karena tidak menggunakan akal pikirannya.
Kami sama sekali tidak meridai mereka.
Nikmat-nikmat itu hanya merupakan istidrâj ( penundaan hukuman ) Kami untuk mereka.

Tafsir Al-wajiz


Di antara kaum yang durhaka itu ada yang diberi kehidupan mewah.
Ini menjadikan mereka menduga bahwa Allah menyayangi mereka sehingga mereka tidak akan diazab.
Allah menampik dugaan tersebut dengan pertanyaan bernada kecaman, “Apakah mereka mengira bahwa Kami memberikan harta dan anak-anak kepada mereka itu berarti Kami segera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak! Kami tidak melakukan hal itu dengan maksud demikian, tetapi kami biarkan mereka hanyut dalam kesenangan semu supaya mereka makin banyak berbuat dosa, sedang mereka tidak menyadarinya.”

Tafsir Al-tahlili


Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang kafir itu telah ditipu dan diperdayakan oleh harta dan anak-anak mereka padahal harta kekayaan dan anak-anak yang banyak itu bukanlah tanda bahwa Allah meridai mereka.
Mereka membangga-banggakan harta dan kekayaan mereka terhadap kaum Muslimin yang di kala itu dalam keadaan serba kekurangan, seperti tersebut dalam firman Allah:
وَقَالُوْا نَحْنُ اَكْثَرُ اَمْوَالًا وَّاَوْلَادًاۙ وَّمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِيْنَ ٣٥
Dan mereka berkata, ”Kami memiliki lebih banyak harta dan anak-anak ( daripada kamu ) dan kami tidak akan diazab.” ( Saba’/34: 35 )
Sebenarnya Allah memberikan kelapangan rezeki kepada orang kafir hanya semata-mata untuk menjerumuskan mereka ke lembah kemaksiatan dan kedurhakaan karena sikap mereka yang sangat congkak dan sombong terhadap ajaran yang dibawa Nabi Muhammad saw.
Dengan harta dan anak-anak yang banyak itu mereka akan menjadi lupa daratan seakan-akan merekalah yang benar dan berkuasa.
Apa saja yang mereka lakukan adalah hak mereka walaupun dengan perbuatan itu mereka menginjak-injak hak orang lain dan menganiaya kaum yang lemah.
Tetapi pada suatu saat Allah pasti akan menyiksa mereka, karena menjadi sunnatullah bahwa kezaliman dan penganiayaan itu tidak akan kekal, bahkan akan hancur dan musnah.
Hal ini ditegaskan Allah dalam firman-Nya:
فَلَا تُعْجِبْكَ اَمْوَالُهُمْ وَلَآ اَوْلَادُهُمْ ۗاِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ اَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كٰفِرُوْنَ ٥٥
Maka janganlah harta dan anak-anak mereka membuatmu kagum.
Sesungguhnya maksud Allah dengan itu adalah untuk menyiksa mereka dalam kehidupan dunia dan kelak akan mati dalam keadaan kafir.
( at-Taubah/9: 55 )
Dan firman-Nya:
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّمَا نُمْلِيْ لَهُمْ خَيْرٌ لِّاَنْفُسِهِمْ ۗ اِنَّمَا نُمْلِيْ لَهُمْ لِيَزْدَادُوْٓا اِثْمًا ۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ ١٧٨
Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka lebih baik baginya.
Sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka hanyalah agar dosa mereka semakin bertambah; dan mereka akan mendapat azab yang menghinakan.
( Āli ‘Imrān/3: 178 )
Qatadah, seorang mufassir telah memberikan ulasannya mengenai ayat ini sebagai berikut, “ Allah telah memperdayakan orang-orang kafir itu dengan harta dan anak-anak mereka.
Hai anak Adam, janganlah kamu menganggap seseorang terhormat karena harta kekayaan dan anak-anaknya, tetapi hormatilah dia karena iman dan amal saleh. ”
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah saw bersabda:
اِنَّ اللّٰهَ قَسَمَ بَيْنَكُمْ اَخْلَاقَكُمْ كَمَا قَسَمَ بَيْنَكُمْ اَرْزَاقَكُمْ وَاِنَّ اللّٰهَ يُعْطِى الدُّنْيَا مَنْ يُحِبُّ وَمَنْ لَايُحِبُّ وَلَايُعْطِى الدِّيْنَ اِلَّا مَنْ اَحَبَّ فَمَنْ اَعْطَاهُ اللّٰهُ الدِّيْنَ فَقَدْ أَحَبَّهُ وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يُسْلِمُ عَبْدٌ حَتَّى يُسْلِمَ قَلْبُهُ وَلِسَانُهُ وَلَا يُؤْمِنُ حَتَّى يَأْمَنَ جَارُهُ بَوَائِقَهُ قَالُوْا وَمَا بَوَائِقُهُ يَارَسُوْلَ اللّٰهِ؟ قَالَ غِشُّهُ وَظُلْمُهُ.
( رواه أحمد )
Sesungguhnya Allah telah membagi-bagi akhlak di antara kamu sebagai-mana Dia telah membagi-bagikan rezeki di antara kamu.
Sesungguhnya Allah memberikan nikmat dunia kepada orang yang diridai-Nya dan kepada orang yang tidak diridai-Nya.
Dan Dia tidak memberikan keteguhan beragama melainkan kepada yang Ia rida.
Dan barangsiapa yang Allah berikan kepadanya keteguhan beragama, berarti Allah meridainya.
Demi Tuhan yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidak Islam seorang hamba kecuali bila telah Islam pula batin dan lidahnya, tidak beriman dia kecuali tetangganya merasa aman terhadap kejahatannya.
Para sahabat bertanya, “ Apakah kejahatannya itu, ya Rasulullah? ” Rasulullah menjawab, “ Penipuan dan kezalimannya. ” ( Riwayat Ahmad )


Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar. - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

نسارع لهم في الخيرات بل لا يشعرون

سورة: المؤمنون - آية: ( 56 )  - جزء: ( 18 )  -  صفحة: ( 345 )

transliterasi Indonesia

nusāri'u lahum fil-khairāt, bal lā yasy'urụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia


Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Sunday, December 22, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب