Tafsir Surat At-Tawbah ayat 74 , Yahlifuna Billahi Ma Qalu Wa Laqad Qalu Kalimata

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat At-Tawbah ayat 74 | Yahlifuna Billahi Ma Qalu Wa Laqad Qalu Kalimata - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ مَا قَالُوا وَلَقَدْ قَالُوا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوا بَعْدَ إِسْلَامِهِمْ وَهَمُّوا بِمَا لَمْ يَنَالُوا ۚ وَمَا نَقَمُوا إِلَّا أَنْ أَغْنَاهُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ مِن فَضْلِهِ ۚ فَإِن يَتُوبُوا يَكُ خَيْرًا لَّهُمْ ۖ وَإِن يَتَوَلَّوْا يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ عَذَابًا أَلِيمًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۚ وَمَا لَهُمْ فِي الْأَرْضِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ﴾
[ التوبة: 74]

Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya, dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi. [Tawbah: 74]

Yahlifuna Billahi Ma Qalu Wa Laqad Qalu Kalimata Al-Kufri Wa Kafaru Bada Islamihim Wa Hammu Bima Lam Yanalu Wa Ma Naqamu Illa An Aghnahumu Allahu Wa Rasuluhu Min Fađlihi Fain Yatubu Yaku Khayraan Lahum Wa In Yatawallaw Yuadhibhumu Allahu Adhabaan Alimaan Fi Ad-Dunya Wa Al-Akhirati Wa Ma Lahum Fi Al-Arđi Min Wa Liyin Wa La Nasirin

Tafsir Al-mokhtasar


Orang-orang munafik itu bersumpah palsu dengan nama Allah bahwa mereka tidak pernah mengatakan caci maki terhadapmu dan mencela agamamu sebagaimana berita yang sampai ke telingamu.
Padahal mereka benar-benar mengatakan sesuatu yang sampai ke telingamu, yaitu mengatakan kata-kata yang dapat menjerumuskan mereka ke dalam kekafiran.
Mereka memperlihatkan kekafiran setelah mereka memperlihatkan keimanan.
Mereka benar-benar mengharapkan sesuatu yang belum berhasil mereka capai yaitu menyerang Nabi -ṣallallāhu ’alaihi wa sallam-.
Tidaklah mereka mengingkari sesuatu kecuali sesuatu yang tidak mungkin diingkari.
Yaitu bahwa Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka dengan memberi mereka kekayaan yang berasal dari harta rampasan perang yang Allah berikan kepada nabi-Nya.
Jika mereka bertobat kepada Allah dan meninggalkan kemunafikan mereka, niscaya tobat mereka itu akan lebih baik bagi mereka daripada mempertahankan kemunafikan.
Jika mereka enggan bertobat kepada Allah, niscaya Allah akan menghukum mereka dengan azab yang sangat menyakitkan di Akhirat dengan memasukkan mereka ke dalam Neraka, sedangkan mereka tidak memiliki siapa pun yang dapat menyelamatkan dan melindungi mereka dari azab tersebut.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Wahai Rasul, sesungguhnya orang-orang munafik bersumpah di hadapanmu dengan mengatasnamakan Allah bahwa mereka tidak mengatakan kemungkaran, sebagaimana yang kamu dengar.
Mereka bohong dalam sumpah mereka ini dan melanggarnya.
Mereka telah mengucapkan kata kufur.
Dan kekufuran mereka menjadi jelas setelah sebelumnya tersembunyi.
Tidak ada yang menyebabkan mereka mencela kecuali sikap kufur nikmat mereka setelah Allah dan Rasul-Nya memberikan karunia kepada mereka berupa rampasan perang yang mereka dapatkan bersama orang-orang Muslim.
Apabila mereka bertobat kepada Allah dengan meninggalkan kemunafikan dan menyesali apa yang telah mereka perbuat, maka Allah akan menerima tobat mereka dan hal ini menjadi lebih baik bagi mereka.
Dan apabila mereka berpaling dari keimanan, maka Allah akan menyiksa mereka di dunia dengan bermacam cobaan, dan di akhirat dengan neraka jahanam.
Mereka tidak mempunyai seorang pun di dunia yang dapat melindungi atau menolong mereka

Tafsir al-Jalalain


( Mereka berani bersumpah ) yaitu orang-orang munafik ( dengan memakai nama Allah bahwa mereka tidak mengatakan ) sesuatu yang menyakiti hatimu.
( Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran dan telah menjadi kafir sesudah Islam ) yakni mereka telah menampakkan kekafirannya sesudah terlebih dahulu mereka menampakkan keislamannya ( dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya ) keinginan mereka untuk membunuh Nabi saw.
pada malam Aqabah sewaktu beliau kembali dari Tabuk.
Jumlah mereka yang mengadakan makar itu ada belasan orang lelaki akan tetapi Ammar bin Yasir segera bertindak memukuli muka-muka kendaraan mereka tatkala mereka mulai mengepung Nabi saw.
sehingga mereka bubar ( dan mereka tidak mencela ) mengingkari Allah dan Rasul-Nya ( kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan kecukupan kepada mereka sebagai karunia-Nya ) berupa ganimah sesudah mereka sangat menginginkannya.
Dengan kata lain mereka belum pernah menerima hal tersebut darinya melainkan hanya kali ini dan hal ini bukan merupakan hal yang diingkari.
( Maka jika mereka bertobat ) dari kemunafikannya lalu mereka benar-benar beriman kepadamu ( itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling ) dari keimanan ( niscaya Allah akan mengazab mereka dengan siksaan yang pedih di dunia ) dengan dibunuhnya mereka ( dan di akhirat ) dengan neraka ( dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pelindung ) yang dapat melindungi mereka dari azab Allah itu (dan tidak pula penolong di muka bumi yang dapat mempertahankan diri mereka.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Wahai Rasul, sesungguhnya orang-orang munafik bersumpah di hadapanmu dengan mengatasnamakan Allah bahwa mereka tidak mengatakan kemungkaran, sebagaimana yang kamu dengar.
Mereka bohong dalam sumpah mereka ini dan melanggarnya.
Mereka telah mengucapkan kata kufur.
Dan kekufuran mereka menjadi jelas setelah sebelumnya tersembunyi.
Tidak ada yang menyebabkan mereka mencela kecuali sikap kufur nikmat mereka setelah Allah dan Rasul-Nya memberikan karunia kepada mereka berupa rampasan perang yang mereka dapatkan bersama orang-orang Muslim.
Apabila mereka bertobat kepada Allah dengan meninggalkan kemunafikan dan menyesali apa yang telah mereka perbuat, maka Allah akan menerima tobat mereka dan hal ini menjadi lebih baik bagi mereka.
Dan apabila mereka berpaling dari keimanan, maka Allah akan menyiksa mereka di dunia dengan bermacam cobaan, dan di akhirat dengan neraka jahanam.
Mereka tidak mempunyai seorang pun di dunia yang dapat melindungi atau menolong mereka.

Tafsir Al-wajiz


Orang-orang munafik akan melakukan apa saja demi menutupi keburukan perilaku dan ucapannyanya.
Bahkan, mereka berani bersumpah dengan nama Allah di hadapan engkau, wahai Nabi, bahwa mereka tidak pernah mengatakan sesuatu yang menyakiti engkau, padahal sumpah itu bohong belaka.
Sungguh, mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, yaitu mencela Nabi Muhammad dan agama Islam, dan telah menjadi kafir dengan terkuaknya kebusukan hati mereka setelah sebelumnya mereka menutupinya dengan pura-pura mengikuti ajaran Islam, dan mereka juga sangat menginginkan apa yang mereka tidak dapat mencapainya, yaitu membunuh Rasulullah.
Mereka tidak mencela, melainkan didorong oleh rasa iri dan dengki karena Allah dan Rasul-Nya melimpahkan karunia-Nya kepada mereka dengan jumlah lebih kecil, tidak sesuai dengan yang mereka harapkan.
Maka, jika mereka bertobat dari sikap kemunafikan dan menyesalinya, sehingga tobatnya akan diterima, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling dari iman serta tetap dalam kemunafikannya, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dengan berbagai bentuk dan di akhirat dengan neraka Jahanam, dan mereka tidak mempunyai pelindung dan tidak pula penolong di bumi jika azab menimpa mereka.

Tafsir Al-tahlili


Sabab Nuzul: Diriwayatkan oleh Ibnu Jarīr aṭ-Ṭabarī dan aṭ-Ṭabranī dan Abu Syaikh Ibnu Mardawaihi bahwa ketika Rasulullah sedang duduk di bawah naungan sebuah pohon beliau berkata, “ Akan datang kepadamu seorang manusia yang memandang kamu dengan dua matanya seperti mata setan.
Apabila ia datang, janganlah kamu berkata-kata. ”
Kemudian tiba-tiba muncullah seorang laki-laki yang warna matanya biru langit lalu Rasulullah memanggilnya dan berkata, “ Atas dasar apa engkau dan sahabat-sahabatmu memaki aku? ” Lalu laki-laki itu pergi kemudian datang kembali membawa sahabat-sahabatnya, seraya bersumpah dengan nama Allah bahwa mereka tidak sekali-kali mengucapkan apa yang ditanyakan oleh Nabi; maka Nabi memaafkan mereka kemudian turunlah ayat ini.
Orang-orang munafik itu bersumpah dengan nama Allah untuk meyakinkan orang-orang mukmin dan Nabi Muhammad, bahwa apa yang dilaporkan kepada Nabi tentang tipu-muslihat—yang merendahkan martabat Nabi Muhammad saw, atau mengurangi kemahasucian Allah swt—yang mereka ucapkan tidaklah benar dan merupakan fitnah belaka.
Mereka tidak mengaku telah mengucapkan kata-kata kufur terhadap Nabi Muhammad.
Allah mendustakan pernyataan mereka itu meskipun mereka bersumpah dengan nama Allah.
Mereka yang telah mengucapkan kalimat kufur berarti telah murtad dan menjadi kafir kembali sesudah Islam karena mereka telah melampaui batas untuk membinasakan Nabi.
Adapun maksud mereka yang gagal untuk menjebak Nabi ketika pulang kembali dari Perang Tabuk adalah ketika Nabi menuju Medinah.
Di tengah perjalanan beberapa orang munafik berkomplot untuk mencelakakan Rasulullah.
Mereka membuat keputusan rahasia untuk melemparkan Nabi dari salah satu bukit.
Ketika mereka sampai di bukit itu mereka menunggu kedatangan Nabi.
Ketika Nabi datang kepada mereka ( yang sedang menunggu ) Nabi diberitahu tentang rencana mereka itu, maka Nabi berkata, “ Barang siapa di antara kamu hendak menempuh jalan lembah, hal itu adalah lebih menyenangkan kamu. ” Rasulullah sendiri menempuh jalan di atas bukit dan rombongan lainnya menempuh jalan lembah kecuali orang-orang yang telah bermaksud melakukan makar terhadap Nabi.
Ketika mendengar bahwa Rasul akan menempuh jalan bukit, maka mereka bersiap-siap dan menyamar dengan menutup muka.
Sesungguhnya mereka telah membulatkan tekad untuk melakukan perbuatan keji.
Rasulullah menyeru Huẓaifah al-Yamani dan Ammar bin Yasir agar berjalan bersama-sama Rasulullah, Ammar ditugaskan memegang tali unta dan Huẓaifah al-Yamani ditugaskan menghalau unta.
Dalam keadaan demikian, tiba-tiba Nabi bersama Ammar dan Hużaifah mendengar suara kaki orang-orang yang datang dari belakang, maka Rasulullah menjadi marah dan menugaskan Hużaifah untuk menahan mereka.
Setelah Hużaifah melihat Rasulullah marah, ia berbalik ke belakang, sedang ditangannya ada sebuah tongkat.
Hużaifah menghadapi orang-orang itu dan memukul kendaraan mereka dengan tongkat.
Hużaifah melihat orang-orang itu menyamar yang dianggap oleh Hużaifah sekedar perbuatan biasa yang dilakukan oleh orang-orang yang sedang dalam perjalanan ( musafir ).
Ketika orang-orang itu melihat Hużaifah, Allah menjadikan mereka ketakutan karena menyangka bahwa penyamaran dan niat jahat mereka telah diketahui.
Karena itu komplotan tersebut segera bergabung lagi dengan rombongan.
Hużaifah kembali menemui Rasulullah, kemudian Rasul menyuruh Hużaifah melecut untanya, dan menyuruh Ammar berjalan di belakang sehingga Rasulullah dapat melewati bukit dengan selamat.
Kemudian Nabi berkata kepada Hużaifah, “ Adakah engkau mengenal salah seorang dari kalangan pengendara itu? ” Dia menjawab, “ Aku kenal unta si Fulan.
Malam terlalu gelap dan aku datang kepada mereka dimana mereka berpakaian menyamar. ”
Rasulullah berkata, “ Mereka itu telah merencanakan suatu makar untuk berjalan bersamaku dan manakala mereka sampai ke bukit, mereka akan melempar aku. ” Hużaifah berkata, “ Tidakkah engkau ( Ya Rasulullah ) memberi suatu perintah di mana kami akan cepat memenggal leher mereka itu? ” Rasulullah menjawab:
لاَ، أَكْرَهُ أَنْ يَّتَحَدَّثَ النَّاسُ وَ يَقُوْلُوْا إِنَّ مُحَمَّدًا قَدْ وَضَعَ يَدَهُ فِى أَصْحَابِهِ.
Tidak, aku tidak ingin menjadi buah pembicaraan orang bahwa Muhammad telah membunuh sahabat-sahabatnya.
( Tafsir Ibnu Kaṡīr, 2/461 )
Maka Nabi mengemukakan kepada Hużaifah dan Ammar nama-nama orang yang berkomplot itu agar mereka berdua merahasiakannya.
Demikianlah peristiwa jahat yang dilakukan orang-orang munafik yang diungkapkan oleh ayat itu.
Orang-orang munafik itu ialah orang-orang Islam yang keimanan mereka hanya secara lahir tidak pada batin.
Mereka memusuhi Rasul dan orang-orang mukmin dengan cara yang sangat licik sebagai musuh dalam selimut.
Mereka sangat berbahaya bagi Islam.
Namun Nabi memperlakukan mereka sebagaimana memperlakukan orang-orang mukmin karena iman tempatnya di hati.
Urusan hati hanyalah Allah yang mengetahuinya.
Oleh sebab itu satu hukuman hanya bisa diputuskan berdasarkan bukti lahir yang ada.
Orang-orang munafik itu diperlakukan sebagaimana orang-orang mukmin.
Kepada mereka diberikan zakat demikian juga harta rampasan ( ganimah ).
Kebanyakan mereka dari kalangan orang-orang yang kurang mampu ( miskin ) sebagaimana orang-orang Anṣār.
Dengan masuk Islam mereka dapat menikmati harta dunia ini.
Semestinya kalau mereka orang yang sadar, tentulah mereka akan menanggalkan sifat-sifat kemunafikan mereka dan bersyukur kepada Allah dengan bertobat kepada-Nya.
Karena dengan Islamlah mereka mendapat keuntungan duniawi, yang menjadi tujuan hidup mereka.
Tetapi mereka tidak menyadari.
Bahkan mereka merasa tidak puas menerima keuntungan dan kekayaan yang merupakan karunia Allah dari pembagian harta rampasan ( ganimah ) atau zakat.
Demikianlah keadaan orang yang telah sesat pikirannya.
Jika mereka bertobat dari kemunafikan dan perbuatan yang buruk, baik berupa ucapan maupun perbuatan, maka tobat mereka akan membawa kebaikan bagi mereka di dunia dan di akhirat.
Di dunia mereka akan menjadi orang Islam sejati dengan iman yang murni.
Mereka akan menjadi orang yang bertawakal kepada Allah dan sabar atas cobaan-cobaan-Nya dan banyak beramal kebaikan untuk mencapai kebahagiaan di akhirat dan mereka akan bahu-membahu, bantu membantu, santun menyantuni dengan orang-orang yang lebih dahulu masuk Islam.
Di akhirat nanti mereka akan mendapat karunia Allah berupa surga sebagaimana yang dijanjikan Allah kepada orang-orang mukmin.
Akan tetapi jika mereka tidak bertobat, berpaling menjauhkan diri dari petunjuk-petunjuk Allah, dan mereka tetap dalam kemunafikan, niscaya Allah akan mengazab mereka di dunia ini seperti hati mereka selalu dalam kecemasan, kegelisahan dan kekhawatiran sebagaimana yang diutarakan di dalam firman Allah:
لَوْ يَجِدُوْنَ مَلْجَاً اَوْ مَغٰرٰتٍ اَوْ مُدَّخَلًا لَّوَلَّوْا اِلَيْهِ وَهُمْ يَجْمَحُوْنَ ٥٧
Sekiranya mereka memperoleh tempat perlindungan, gua-gua atau lubang-lubang ( dalam tanah ), niscaya mereka pergi ( lari ) ke sana dengan secepat-cepatnya.
( at-Taubah/9: 57 )
Di akhirat nanti mereka memperoleh apa yang diancamkan Allah yaitu api neraka tingkatan yang paling bawah di mana mereka tinggal abadi di dalamnya sebagaimana diutarakan dalam firman Allah:
اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ فِى الدَّرْكِ الْاَسْفَلِ مِنَ النَّارِۚ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًاۙ ١٤٥ اِلَّا الَّذِيْنَ تَابُوْا وَاَصْلَحُوْا وَاعْتَصَمُوْا بِاللّٰهِ وَاَخْلَصُوْا دِيْنَهُمْ لِلّٰهِ فَاُولٰۤىِٕكَ مَعَ الْمُؤْمِنِيْنَۗ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللّٰهُ الْمُؤْمِنِيْنَ اَجْرًا عَظِيْمًا ١٤٦
Sungguh, orang-orang munafik itu ( ditempatkan ) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka.
Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.
Kecuali orang-orang yang bertobat dan memperbaiki diri dan berpegang teguh pada ( agama ) Allah dan dengan tulus ikhlas ( menjalankan ) agama mereka karena Allah.
Maka mereka itu bersama-sama orang-orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan pahala yang besar kepada orang-orang yang beriman.
( an-Nisā’/4: 145-146 )
Pada akhir ayat ini Allah menegaskan bahwa orang-orang munafik itu tidak akan mendapat pembela di dunia dan di akhirat, karena tiap-tiap orang yang telah mendapat kehinaan dari Allah tidak seorang manusiapun sanggup menolongnya.


Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

يحلفون بالله ما قالوا ولقد قالوا كلمة الكفر وكفروا بعد إسلامهم وهموا بما لم ينالوا وما نقموا إلا أن أغناهم الله ورسوله من فضله فإن يتوبوا يك خيرا لهم وإن يتولوا يعذبهم الله عذابا أليما في الدنيا والآخرة وما لهم في الأرض من ولي ولا نصير

سورة: التوبة - آية: ( 74 )  - جزء: ( 10 )  -  صفحة: ( 199 )

transliterasi Indonesia

yaḥlifụna billāhi mā qālụ, wa laqad qālụ kalimatal-kufri wa kafarụ ba'da islāmihim wa hammụ bimā lam yanalụ, wa mā naqamū illā an agnāhumullāhu wa rasụluhụ min faḍlih, fa iy yatụbụ yaku khairal lahum, wa iy yatawallau yu'ażżib-humullāhu 'ażāban alīman fid-dun-yā wal-ākhirah, wa mā lahum fil-arḍi miw waliyyiw wa lā naṣīr



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Itu adalah ayat-ayat dari Allah, Kami bacakan kepadamu dengan hak (benar) dan sesungguhnya kamu benar-benar
  2. Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil.
  3. Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Apakah yang kamu sembah?"
  4. Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah
  5. Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan
  6. sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat
  7. Penjaga Jahannam berkata: "Dan apakah belum datang kepada kamu rasul-rasulmu dengan membawa keterangan-keterangan?" Mereka menjawab:
  8. Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim,
  9. Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang
  10. Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Wednesday, December 18, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب