Tafsir Surat Al-Araf ayat 86 , Wa La Taqudu Bikulli Siratin Tuiduna Wa Tasudduna

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Araf ayat 86 | Wa La Taqudu Bikulli Siratin Tuiduna Wa Tasudduna - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَلَا تَقْعُدُوا بِكُلِّ صِرَاطٍ تُوعِدُونَ وَتَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِهِ وَتَبْغُونَهَا عِوَجًا ۚ وَاذْكُرُوا إِذْ كُنتُمْ قَلِيلًا فَكَثَّرَكُمْ ۖ وَانظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ﴾
[ الأعراف: 86]

Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan. [Araf: 86]

Wa La Taqudu Bikulli Siratin Tuiduna Wa Tasudduna An Sabili Allahi Man Amana Bihi Wa Tabghunaha Iwajaan Wa Adhkuru Idh Kuntum Qalilaan Fakaththarakum Wa Anzuru Kayfa Kana Aqibatu Al-Mufsidina

Tafsir Al-mokhtasar


Janganlah kalian duduk di setiap jalan seraya mengancam setiap orang yang melaluinya untuk merampas harta bendanya.
Dan janganlah kalian menghalang orang-orang yang hendak mengikuti agama Allah seraya membuat jalan Allah menjadi bengkok ( nampak sulit ) agar tidak dilalui oleh manusia ( yakni menghindar dari agama Allah ).
Dan ingatlah nikmat yang Allah berikan kepada kalian agar kalian bersyukur kepada-Nya.
Karena dahulu jumlah kalian sedikit, kemudian Allah memperbanyak jumlah kalian.
Dan perhatikanlah bagaimana nasib orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi sebelum kalian.
Nasib mereka berakhir dengan kebinasaan dan kehancuran.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Janganlah kalian duduk di setiap jalan kebenaran, petunjuk dan amal saleh dengan menakut-nakuti orang yang akan menempuh jalan itu.
Dengan begitu kalian berarti telah menghalangi para pencari kebenaran untuk mencapai tujuannya.
Mereka itu adalah ahl al-îmân ( orang-orang yang memiliki keimanan yang benar ) yang percaya kepada Allah.
Sementara kalian menginginkan jalan yang bengkok.
Ingatlah ketika jumlah kalian sedikit, lalu Allah jadikan jumlah kalian banyak berkat konsistensi kalian dalam mencari keturunan dan harta.
Petiklah pelajaran dari kesudahan orang-orang yang sebelum kalian yang merusak

Tafsir al-Jalalain


( Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan ) yakni tempat orang berlalu lintas ( dengan menakut-nakuti ) membuat orang-orang takut untuk melewatinya karena takut pakaian mereka diambil atau dikenakan pajak ( dan menghalang-halangi ) menghambat ( dari jalan Allah ) agama-Nya ( terhadap orang yang beriman kepada-Nya ) dengan cara kamu mengancam akan membunuhnya ( dan kamu menginginkan agar jalan Allah itu ) kamu menghendaki agar jalan itu ( menjadi bengkok ) tidak lurus ( Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, kemudian Allah membuat kamu menjadi banyak, lalu perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan" ) sebelum kamu, oleh karena mereka mendustakan rasul-rasul mereka; yakni akhir dari perkara mereka ialah kebinasaan.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Janganlah kalian duduk di setiap jalan kebenaran, petunjuk dan amal saleh dengan menakut-nakuti orang yang akan menempuh jalan itu.
Dengan begitu kalian berarti telah menghalangi para pencari kebenaran untuk mencapai tujuannya.
Mereka itu adalah ahl al-îmân ( orang-orang yang memiliki keimanan yang benar ) yang percaya kepada Allah.
Sementara kalian menginginkan jalan yang bengkok.
Ingatlah ketika jumlah kalian sedikit, lalu Allah jadikan jumlah kalian banyak berkat konsistensi kalian dalam mencari keturunan dan harta.
Petiklah pelajaran dari kesudahan orang-orang yang sebelum kalian yang merusak.

Tafsir Al-wajiz


“Dan di samping jangan merusak di muka bumi, janganlah juga kamu duduk sengaja memotong di setiap jalan menuju Nabi Syuaib, dengan maksud menakut-nakuti orang-orang yang melewatinya dengan ancaman pembunuhan dan terus-menerus menghalang-halangi orangorang yang beriman dari jalan Allah dan ingin membelokkannya dari jalan yang lurus dengan mencari-cari dalih atau kelemahannya untuk menanamkan keraguan terhadap Allah.
Ingatlah masa lalumu ketika kamu dahulunya berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu dengan mengembangbiakkan keturunanmu dan memberi rezeki yang banyak.
Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan dari umat dan suku sebelummu, seperti kaum ’Ad dan Samud, sebagai pelajaran agar kamu tidak mengalami nasib serupa.”

Tafsir Al-tahlili


Sesudah Nabi Syu’aib melarang kaumnya membuat kerusakan di bumi, maka ayat ini menerangkan bahwa Nabi Syu’aib juga melarang mereka duduk di jalan untuk mengganggu orang yang lewat.
Terhadap orang yang beriman mereka ancam nyawanya dan terhadap orang yang belum beriman jika ia bermaksud mengunjungi Nabi Syu’aib mereka mengatakan bahwa Syu’aib itu seorang pendusta yang hendak menggoda orang agar meninggalkan agama nenek moyangnya.
Pada akhir ayat Nabi Syu’aib mengajak mereka mengenang masa-masa yang lalu ketika mereka masih sedikit jumlahnya, kemudian Allah mengembangbiakkan keturunan mereka dan memberi rezeki yang banyak.
Karenanya hendaklah mereka bersyukur kepada Allah dengan meninggalkan kemusyrikan dan perbuatan kezaliman dan hendaklah mereka mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian pada kaum-kaum yang berbuat kezaliman, antara lain meninggalkan agama yang benar dari umat-umat sebelum mereka, seperti kaum Nuh, kaum ‘Ād, dan kaum Ṣamūd.
Hendaklah mereka mengambil pelajaran dari apa yang menjadi sebab Allah membinasakan umat-umat sebelum mereka itu.
Dengan demikian Nabi Syu’aib secara tidak langsung telah memperingatkan kaumnya agar mereka tidak mengalami nasib seperti mereka yang telah dibinasakan oleh Allah itu.


Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

ولا تقعدوا بكل صراط توعدون وتصدون عن سبيل الله من آمن به وتبغونها عوجا واذكروا إذ كنتم قليلا فكثركم وانظروا كيف كان عاقبة المفسدين

سورة: الأعراف - آية: ( 86 )  - جزء: ( 8 )  -  صفحة: ( 161 )

transliterasi Indonesia

wa lā taq'udụ bikulli ṣirāṭin tụ'idụna wa taṣuddụna 'an sabīlillāhi man āmana bihī wa tabgụnahā 'iwajā, ważkurū iż kuntum qalīlan fa kaṡṡarakum wanẓurụ kaifa kāna 'āqibatul-mufsidīn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman.
  2. Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir.
  3. Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.
  4. (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa
  5. Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban
  6. Dan Kami berikan kepada keduanya kitab yang sangat jelas.
  7. Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi
  8. Dan tatkala telah datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya ini adalah
  9. Dan (juga) kaum 'Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari
  10. Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Friday, November 22, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب