Tafsir Surat Al-Muminun ayat 96 , Idfa Bi-Ati Hiya Ahsanu As-Sayyiata Nahnu Alamu Bima
Tafsir Al-mokhtasar
Balaslah -wahai Rasul- orang yang berbuat buruk kepadamu dengan cara dan akhlak yang lebih baik, dengan memaafkan dirinya dan bersabar terhadap celaan dan kezalimannya.
Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan kepada Allah berupa tuduhan kesyirikan dan kedustaan, dan apa yang mereka sifatkan pada dirimu berupa tuduhan yang tidak pantas ada pada dirimu, seperti sihir atau kegilaan.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Lanjutkanlah dakwahmu.
Hadapilah perlakuan buruk mereka dengan tindakan yang lebik baik seperti memaafkan dan sebagainya.
Kami pun sungguh sangat mengetahui keburukan-keburukan yang mereka katakan tentang dirimu dan tentang dakwahmu.
Kami akan membalas mereka atas perbuatannya
Tafsir al-Jalalain
( Tolaklah dengan menampilkan hal yang lebih baik ) yaitu budi pekerti yang baik, bersikap lapang dada dan berpaling dari mereka yang kafir ( hal yang buruk itu ) perlakuan mereka yang menyakitkan terhadap dirimu.
Ayat ini diturunkan sebelum ada perintah untuk berperang.
( Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan ) kedustaan dan buat-buatan mereka, maka kelak Kami akan membalasnya kepada mereka.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Lanjutkanlah dakwahmu.
Hadapilah perlakuan buruk mereka dengan tindakan yang lebik baik seperti memaafkan dan sebagainya.
Kami pun sungguh sangat mengetahui keburukan-keburukan yang mereka katakan tentang dirimu dan tentang dakwahmu.
Kami akan membalas mereka atas perbuatannya.
Tafsir Al-wajiz
Allah dalam ayat ini mengajari Nabi cara menghadapi pendustaan kaum musyrik.
Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan cara yang lebih baik, antara lain dengan tetap berbuat baik kepada mereka semampumu, memaafkan kesalahan mereka yang berkaitan dengan hak pribadimu, atau tidak menanggapi ejekan dan cemoohan mereka.
Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan kepada Allah.
Tafsir Al-tahlili
Kemudian Allah memberikan tuntunan kepada Nabi Muhammad bagaimana cara yang sebaik-baiknya menghadapi sikap kaum musyrik itu.
Di antaranya, Nabi harus tetap bersikap lemah lembut terhadap mereka dan jangan sekali-kali membalas kejahatan dengan kejahatan, kekerasan dengan kekerasan karena memang belum waktunya bersikap demikian.
Bila mereka mencemooh dan mencaci maki hendaknya Nabi memaafkan ucapan-ucapan mereka yang tidak pada tempatnya itu, karena ucapan itu tidak mengenai sasarannya tetapi hendaklah dibalas dengan kata-kata yang mengandung patunjuk dan ajaran dengan mengemukakan dalil-dalil dan alasan yang masuk akal.
Bila mereka hendak melakukan tindakan penganiayaan, hindari mereka dan jauhi sedapat mungkin kesempatan yang membawa kepada tindakan seperti itu dan hendaklah dihadapi dengan penuh kesabaran dan ketabahan.
Nabi juga diperintahkan untuk menunjukkan kepada mereka bahwa beliau memang seorang ksatria yang tidak ada niat sedikit pun untuk mencelakakan mereka.
Dengan sikap lemah lembut dan kebijaksanaan itu, mereka tidak akan merajalela terhadap kaum Muslimin.
Lambat laun mereka yang keras seperti batu itu akan menjadi lembut dan menyadari sendiri kesalahan yang sudah mereka lakukan.
Nabi juga diminta untuk meyakini dalam hati bahwa Allah mengetahui semua ucapan dan tindakan mereka.
Allah lebih mengetahui apa saja yang mereka lakukan dan apa saja yang tersembunyi dalam dada mereka.
Sesuai dengan petunjuk ini Allah berfirman dalam ayat yang lain:
وَلَا تَسْتَوِى الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۗاِدْفَعْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ فَاِذَا الَّذِيْ بَيْنَكَ وَبَيْنَهٗ عَدَاوَةٌ كَاَنَّهٗ وَلِيٌّ حَمِيْمٌ ٣٤
Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan.
Tolaklah ( kejahatan itu ) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia.
( Fuṣṣilat/41: 34 )
Anas bin Malik berkata mengomentari ayat ini, “ Seorang laki-laki mengatakan terhadap saudaranya hal yang tidak-tidak. ” Maka dia menjawab, “ Jika ucapanmu itu bohong maka saya memohon kepada Allah supaya Dia mengampuni kebohonganmu itu.
Jika ucapanmu itu benar maka saya memohon kepada Allah supaya mengampuniku. ”
Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
ادفع بالتي هي أحسن السيئة نحن أعلم بما يصفون
سورة: المؤمنون - آية: ( 96 ) - جزء: ( 18 ) - صفحة: ( 348 )transliterasi Indonesia
idfa' billatī hiya aḥsanus-sayyi`ah, naḥnu a'lamu bimā yaṣifụn
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
- Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya
- Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan
- maka dia mendapat hidangan air yang mendidih,
- Apakah (ketidak datangan mereka itu karena) dalam hati mereka ada penyakit, atau (karena) mereka ragu-ragu
- Lalu Kami selamatkan ia beserta keluarganya semua,
- Katakanlah (hai Muhammad): "Sesungguhnya aku hanya memberi peringatan kepada kamu sekalian dengan wahyu dan tiadalah
- Yang berlayar dengan pemeliharaan Kami sebagai belasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh).
- (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.
- Dan (ingatlah), ketika mereka berbantah-bantah dalam neraka, maka orang-orang yang lemah berkata kepada orang-orang yang
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Monday, November 4, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب