Tafsir Surat Al-Kawthar ayat 1 , Inna Ataynaka Al-Kawthara
Tafsir Al-mokhtasar
Sesungguhnya Kami telah memberimu -wahai Rasul- kebaikan yang banyak, di antaranya sungai Al-Kauṡar di Surga.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
AL-KAUTSAR ( NIKMAT YANG BANYAK ) Pendahuluan: Makkiyyah, 3 ayat ~ Dalam surat ini, Allah menganugerahi Rasulullah saw.
dengan memberinya kabaikan yang banyak dan nikmat yang besar di dunia dan akhirat dan memintanya untuk selalu melaksanakan salat dengan ikhlas dan mendermakan sebaik-baik hartanya sebagai suatu bentuk pengorbanan dan kesyukuran atas karunia yang dilimpahkan Allah kepadanya.
Surat ini ditutup dengan suatu kabar gembira bagi Nabi Muhammad saw.
berupa terputusnya kebaikan bagi orang yang membecinya.]] Sesungguhnya Kami telah melimpahkan kepadamu kebaikan yang banyak dan abadi, di dunia dan akhirat
Tafsir al-Jalalain
( Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ) hai Muhammad ( Al-Kautsar ) merupakan sebuah sungai di surga dan telaga milik Nabi saw.
kelak akan menjadi tempat minum bagi umatnya.
Al-Kautsar juga berarti kebaikan yang banyak, yaitu berupa kenabian, Alquran, syafaat dan lain sebagainya.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
[ [108 ~ AL-KAUTSAR ( NIKMAT YANG BANYAK ) Pendahuluan: Makkiyyah, 3 ayat ~ Dalam surat ini, Allah menganugerahi Rasulullah saw.
dengan memberinya kabaikan yang banyak dan nikmat yang besar di dunia dan akhirat dan memintanya untuk selalu melaksanakan salat dengan ikhlas dan mendermakan sebaik-baik hartanya sebagai suatu bentuk pengorbanan dan kesyukuran atas karunia yang dilimpahkan Allah kepadanya.
Surat ini ditutup dengan suatu kabar gembira bagi Nabi Muhammad saw.
berupa terputusnya kebaikan bagi orang yang membecinya. ]] Sesungguhnya Kami telah melimpahkan kepadamu kebaikan yang banyak dan abadi, di dunia dan akhirat.
Tafsir Al-wajiz
Wahai Nabi Muhammad, sungguh Kami telah memberimu nikmat yang banyak dan langgeng, meliputi kenikmatan duniawi maupun ukhrawi, seperti kenabian, Al-Qur’an, syafaat, telaga di surga, dan sebagainya.
Tafsir Al-tahlili
Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa Dia telah memberi Nabi Muhammad nikmat dan anugerah yang tidak dapat dihitung banyaknya dan tidak dapat dinilai tinggi mutunya, walaupun ( orang musyrik ) memandang hina dan tidak menghargai pemberian itu disebabkan kekurangan akal dan pengertian mereka.
Pemberian itu berupa kenabian, agama yang benar, petunjuk-petunjuk dan jalan yang lurus yang membawa kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Orang-orang musyrik di Mekah dan orang-orang munafik di Medinah mencemoohkan dan mencaci-maki Nabi saw sebagai berikut:
a.
Pengikut-pengikut Muhammad saw terdiri dari orang-orang biasa yang tidak mempunyai kedudukan.
Kalau agama yang dibawanya itu benar, tentu yang menjadi pengikut-pengikutnya orang-orang mulia yang berkedudukan di antara mereka.
Ucapan ini bukanlah suatu keanehan, karena kaum Nuh juga dahulu kala telah menyatakan yang demikian kepada Nabi Nuh as sebagaimana firman Allah:
فَقَالَ الْمَلَاُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَوْمِهٖ مَا نَرٰىكَ اِلَّا بَشَرًا مِّثْلَنَا وَمَا نَرٰىكَ اتَّبَعَكَ اِلَّا الَّذِيْنَ هُمْ اَرَاذِلُنَا بَادِيَ الرَّأْيِۚ وَمَا نَرٰى لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍۢ بَلْ نَظُنُّكُمْ كٰذِبِيْنَ
Maka berkatalah para pemuka yang kafir dari kaumnya, “ Kami tidak melihat engkau, melainkan hanyalah seorang manusia ( biasa ) seperti kami, dan kami tidak melihat orang yang mengikuti engkau, melainkan orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya.
Kami tidak melihat kamu memiliki suatu kelebihan apa pun atas kami, bahkan kami menganggap kamu adalah orang pendusta. ” ( Hūd/11 : 27 )
Sunnatullah yang berlaku di antara hamba-hamba Allah bahwa mereka yang cepat menerima panggilan para rasul adalah orang-orang biasa atau orang lemah karena mereka tidak takut kehilangan pangkat atau kedudukan, karena tidak mempunyai keduanya.
Dari itu pertentangan terus-menerus terjadi antara yang merasa terpandang dengan para rasul, tetapi Allah senantiasa membantu para rasul-Nya dan menunjang dakwah mereka.
Begitulah sikap penduduk Mekah terhadap dakwah Nabi Muhammad.
Pembesar-pembesar dan orang-orang yang berkedudukan tidak mau mengikuti Nabi karena benci kepada beliau dan terhadap orang-orang biasa yang menjadi pengikut beliau.
b.
Orang-orang Mekah bila melihat anak-anak Nabi Muhammad meninggal dunia, mereka berkata, “ Sebutan Muhammad akan lenyap dan ia akan mati punah. ” Mereka mengira bahwa kematian itu suatu kekurangan lalu mereka mengejek Nabi dan berusaha menjauhkan manusia dari beliau.
c.
Orang-orang Mekah bila melihat suatu musibah atau kesulitan yang menimpa pengikut-pengikut Nabi, bergembira dan bersenang hati.
Mereka menunggu kehancuran para pengikut Nabi, sehingga kedudukan mereka semula yang telah diguncangkan oleh agama baru itu kembali mereka peroleh.
Pada surah ini, Allah menyampaikan kepada rasul-Nya, bahwa tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh orang-orang musyrik itu adalah suatu prasangka yang tidak ada artinya sama sekali.
Namun semua itu adalah untuk membersihkan jiwa-jiwa yang masih dapat dipengaruhi oleh isu-isu tersebut dan untuk mematahkan tipu daya orang-orang musyrik, agar mereka mengetahui bahwa perjuangan Nabi saw pasti akan menang dan pengikut-pengikut beliau pasti akan bertambah banyak.
Al-Kauṡar diartikan sebagai sungai di surga yang dianugerahkan Allah kepada Nabi Muhammad, dan ada pula yang berpendapat bahwa al-kauṡar bermakna kebaikan yang banyak.
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- dalam surga yang tinggi,
- dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan memberikan kecukupan,
- dalam keadaan terlaknat. Di mana saja mereka dijumpai, mereka ditangkap dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya.
- Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan,
- kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.
- Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya)
- Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu
- Demi bukit,
- "(yaitu) Tuhan Musa dan Harun".
- dan Kami bina di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh,
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Monday, November 4, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب