Tafsir Surat Muhammad ayat 1 , Al-Ladhina Kafaru Wa Saddu An Sabili Allahi Ađalla
Tafsir Al-mokhtasar
Orang-orang yang kafir terhadap Allah dan mengalihkan manusia dari agama Allah, Allah membatalkan perbuatan mereka.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
MUHAMMAD ( NABI MUHAMMAD ) Pendahuluan: Madaniyyah, 38 ayat ~ Di awal surat ini dijelaskan bahwa Allah telah menghapus amal perbuatan orang-orang kafir karena mereka mengikuti kebatilan, dan mengampuni dosa orang-orang Mukmin karena mereka mengikuti kebenaran.
Dijelaskan pula mengenai kewajiban mempertahankan kebenaran dan balasannya di akhirat berupa surga, seruan kepada orang-orang Mukmin untuk membela agama dan berperang di jalan Allah.
Pada bagian selanjutnya, dijelaskan juga bahwa orang-orang yang mengikuti kebatilan akan membuat kerusakan di muka bumi dan akan memutuskan hubungan silaturahmi ketika mereka berpaling dari kebenaran.
Peringatan bagi orang-orang Mukmin untuk selalu mewaspadai orang-orang munafik yang berada di tengah-tengah mereka agar orang-orang munafik itu tidak mendengarkan kelemahan mereka, juga disebut dalam surat ini.
Begitu juga ancaman terhadap orang-orang munafik agar kejelekan mereka diperlihatkan karena Rasulullah menampakkan sikap dengki mereka, disinggung pula.
Kemudian disebutkan pula larangan bagi orang-orang Mukmin untuk bersikap lemah dalam memerangi orang-orang munafik, karena orang-orang Mukmin mempunyai kedudukan lebih tinggi dan Allah selalu menyertai mereka, di samping karena Allah tidak menyia-nyiakan amal perbuatan mereka.
Akhirnya, surat ini ditutup dengan seruan untuk membelanjakan harta di jalan Allah dan penjelasan bahwa orang yang kikir dan tidak mau membelanjakan hartanya di jalan Allah sebenarnya telah bersikap kikir pada dirinya sendiri.
Diterangkan pula bahwa menolak kebenaran adalah penyebab kehancuran orang-orang yang menentang dan didatangkannya kaum yang lebih baik untuk menggantikan mereka.]] Orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-Nya serta menghalangi orang lain untuk masuk agama Islam, akan dihapus semua amal perbuatannya oleh Allah
Tafsir al-Jalalain
( Orang-orang yang kafir ) dari kalangan penduduk Mekah ( dan menghalang-halangi ) orang-orang lainnya ( dari jalan Allah ) dari jalan keimanan ( Allah melebur ) menghapus ( amal-amal mereka ) seperti memberi makan dan menghubungkan silaturahim; mereka tidak akan melihat pahala amalnya di akhirat nanti dan mereka hanya mendapat balasan di dunia saja dari kemurahan-Nya.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
[ [47 ~ MUHAMMAD ( NABI MUHAMMAD ) Pendahuluan: Madaniyyah, 38 ayat ~ Di awal surat ini dijelaskan bahwa Allah telah menghapus amal perbuatan orang-orang kafir karena mereka mengikuti kebatilan, dan mengampuni dosa orang-orang Mukmin karena mereka mengikuti kebenaran.
Dijelaskan pula mengenai kewajiban mempertahankan kebenaran dan balasannya di akhirat berupa surga, seruan kepada orang-orang Mukmin untuk membela agama dan berperang di jalan Allah.
Pada bagian selanjutnya, dijelaskan juga bahwa orang-orang yang mengikuti kebatilan akan membuat kerusakan di muka bumi dan akan memutuskan hubungan silaturahmi ketika mereka berpaling dari kebenaran.
Peringatan bagi orang-orang Mukmin untuk selalu mewaspadai orang-orang munafik yang berada di tengah-tengah mereka agar orang-orang munafik itu tidak mendengarkan kelemahan mereka, juga disebut dalam surat ini.
Begitu juga ancaman terhadap orang-orang munafik agar kejelekan mereka diperlihatkan karena Rasulullah menampakkan sikap dengki mereka, disinggung pula.
Kemudian disebutkan pula larangan bagi orang-orang Mukmin untuk bersikap lemah dalam memerangi orang-orang munafik, karena orang-orang Mukmin mempunyai kedudukan lebih tinggi dan Allah selalu menyertai mereka, di samping karena Allah tidak menyia-nyiakan amal perbuatan mereka.
Akhirnya, surat ini ditutup dengan seruan untuk membelanjakan harta di jalan Allah dan penjelasan bahwa orang yang kikir dan tidak mau membelanjakan hartanya di jalan Allah sebenarnya telah bersikap kikir pada dirinya sendiri.
Diterangkan pula bahwa menolak kebenaran adalah penyebab kehancuran orang-orang yang menentang dan didatangkannya kaum yang lebih baik untuk menggantikan mereka. ]] Orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-Nya serta menghalangi orang lain untuk masuk agama Islam, akan dihapus semua amal perbuatannya oleh Allah.
Tafsir Al-wajiz
Ayat yang terakhir dari Surah Al-Ahqf menyebutkan ancaman kepada orang-orang fasik bahwa mereka akan dibinasakan oleh Allah.
Ayat pertama dari surah ini menjelaskan ciri-ciri dari orang-orang fasik tersebut.
Allah menjelaskan bahwasanya mereka ialah orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-Nya dan menghalang-halangi manusia dari jalan Allah, yakni menghalang-halangi mereka memeluk Islam atau menghalang-halangi mereka beribadah di Masjidil Haram.
Allah menghapus segala amal mereka, maka tidak ada pahala bagi amalnya itu dan tidak menyelamatkan dari api neraka disebabkan kekafirannya.
Tafsir Al-tahlili
Dalam ayat ini, Allah membagi manusia menjadi dua golongan: pertama, golongan kafir, yaitu orang-orang yang mengingkari kekuasaan dan keesaan Allah, menyembah tuhan-tuhan yang lain selain Dia, menghalangi manusia beribadah kepada-Nya, beribadah kepada-Nya menurut pendapat dan keinginan sendiri, mencela dan menghalangi manusia beriman kepada Allah dan kepada Nabi Muhammad.
Seluruh perbuatan golongan ini tidak mengikuti petunjuk-petunjuk Allah yang termuat di dalam Al-Qur’an dan hadis Rasul-Nya, tetapi mengikuti keinginan sendiri dan mengikuti petunjuk setan.
Semua perbuatan yang berdasarkan perbuatan setan tidak ada artinya di sisi Allah walaupun perbuatan itu baik bagi manusia dan kemanusiaan.
Perbuatan itu seolah-olah buih yang timbul di permukaan air, kemudian hilang tanpa bekas sedikit pun.
Oleh karena itu, semua amal dan perbuatan yang dikerjakan oleh orang-orang musyrik tidak ada arti dan pahalanya di sisi Allah di akhirat nanti.
Mereka hanya mendapat balasan di dunia yang diperoleh dari manusia, walaupun bentuk amal dan perbuatan itu seperti budi pekerti yang mulia, berhubungan dengan orang lain ( silaturrahim ), memberi makan orang miskin, memelihara anak yatim, membuat usaha-usaha kemanusiaan, serta memelihara dan mendirikan masjid.
Pekerjaan seperti ini adalah pekerjaan yang pernah dikerjakan oleh orang-orang musyrik Mekah, seperti memakmurkan Masjidilharam, melindungi orang-orang yang memerlukan perlindungan, membantu orang-orang yang mengerjakan ṭawaf dan sebagainya.
Allah berfirman:
وَقَدِمْنَآ اِلٰى مَا عَمِلُوْا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنٰهُ هَبَاۤءً مَّنْثُوْرًا ٢٣
Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu ( bagaikan ) debu yang beterbangan.
( al-Furqān/25: 23 )
Kedua, golongan mukmin, yaitu orang-orang yang mengakui keesaan Allah, taat hanya kepada-Nya saja, beribadah sesuai dengan petunjuk Allah, tidak menurut kemauan sendiri dan menjauhi larangan-Nya, beriman kepada Al-Qur’an yang dibawa Nabi Muhammad, dan membantu manusia melaksanakan ibadah kepada-Nya.
Ini adalah golongan yang diridai Allah.
Amal dan perbuatan golongan mukmin diterima Allah, diampuni segala dosanya, mereka mendapat pahala di dunia, sedang di akhirat akan mendapat kebahagiaan yang abadi.
Menurut Ibnu ‘Abbās, ayat pertama diturunkan berhubungan dengan orang-orang yang memberi makan tentara musyrik Mekah pada waktu Perang Badar.
Mereka ada dua belas orang, yaitu Abū Jahal, al-Ḥāriṡ bin Hisyām, ‘Utbah bin Rabī‘ah, Syaibah bin Rabi‘ah, Ubay bin Khalaf, Umayyah bin Khalaf, Munabbih bin al-Ḥajjāj, Nubaih bin al-Ḥajjāj, Abū al-Bukhturi bin Hisyām, Zam‘ah bin al-Aswad, Ḥakīm bin Ḥazām, dan al-Ḥāriṡ bin ‘Āmir bin Naufal.
Mereka semua mempunyai amal kebajikan pada masa Arab Jahiliyah, seperti menyediakan minuman jemaah haji, memberi makan para tamu yang datang ke Masjidil Haram, melindungi dan menjaga hak tetangga, dan sebagainya.
Semua amal mereka dibatalkan pahalanya oleh Allah, seakan-akan mereka tidak pernah berbuat apa pun, karena dasar diterimanya suatu perbuatan adalah iman kepada Allah dan Nabi Muhammad.
Sedangkan ayat kedua diturunkan berhubungan dengan orang Anṣar di Medinah.
Mereka beriman kepada Allah dan Nabi Muhammad, membantu orang-orang Muhājirin yang baru datang dari Mekah hijrah bersama Nabi Muhammad, dan mengikuti perintah dan menjauhi larangan Allah.
Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- agar Dia menanyakan kepada orang-orang yang benar tentang kebenaran mereka dan Dia menyediakan bagi orang-orang
- sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar.
- Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan
- Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia
- Tidak ada doa mereka selain ucapan: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami
- Tetapi (ikutilah Allah), Allahlah Pelindungmu, dan Dialah sebaik-baik Penolong.
- Nuh menjawab: "Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun tetapi aku adalah utusan dari Tuhan
- Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia hancur dan kering, maka jadilah kamu heran dan
- Dan Kami telah menolongnya dari kaum yang telah mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum
- Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Saturday, January 18, 2025
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب