Tafsir Surat Al-Maidah ayat 100 , Qul La Yastawi Al-Khabithu Wa At-Tayyibu Wa Law
﴿قُل لَّا يَسْتَوِي الْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيثِ ۚ فَاتَّقُوا اللَّهَ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴾
[ المائدة: 100]
Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan". [Maidah: 100]
Qul La Yastawi Al-Khabithu Wa At-Tayyibu Wa Law Ajabaka Kathratu Al-Khabithi Fa Attaqu Allaha Ya Uli Al-Albabi Laallakum Tuflihuna
Tafsir Al-mokhtasar
Katakanlah -wahai Rasul-, "Tidaklah sama antara sesuatu yang baik dan sesuatu yang buruk dilihat dari sisi mana pun, walaupun sesuatu yang buruk itu banyak jumlahnya.
Karena banyaknya jumlah sesuatu tidak menunjukkan kemuliaannya.
Maka bertakwalah kalian -wahai orang-orang yang berakal sehat- kepada Allah dengan meninggalkan sesuatu yang buruk dan melakukan sesuatu yang baik.
Mudah-mudahan kalian berhasil mendapatkan Surga.”
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Katakanlah kepada manusia, wahai Rasulullah, "Tidaklah sama kebaikan-kebaikan yang dihalalkan dan keburukan-keburukan yang diharamkan Allah kepada kalian.
Sesungguhnya perbedaan antara keduanya sangat besar menurut Allah, meskipun yang buruk itu banyak jumlahnya dan memesona hati orang banyak.
Jadikanlah ketaatan kepada Allah itu, hai orang-orang yang berakal, sebagai penangkal kalian dari siksanya, dengan memilih kebaikan dan menjauhi keburukan agar kalian termasuk orang-orang yang beruntung di dunia dan akhirat
Tafsir al-Jalalain
( Katakanlah, "Tidak sama yang buruk ) barang yang haram ( dengan yang baik ) barang yang halal ( meskipun membuatmu kagum ) membuatmu suka ( banyaknya hal yang buruk itu, maka bertakwalah kepada Allah ) tinggalkanlah hal yang buruk itu ( hai orang-orang berakal agar kamu mendapat keberuntungan." ) agar kamu mendapat kebahagiaan.
Kemudian turunlah ayat berikut ini tatkala para sahabat banyak bertanya kepada Rasulullah saw.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Katakanlah kepada manusia, wahai Rasulullah, "Tidaklah sama kebaikan-kebaikan yang dihalalkan dan keburukan-keburukan yang diharamkan Allah kepada kalian.
Sesungguhnya perbedaan antara keduanya sangat besar menurut Allah, meskipun yang buruk itu banyak jumlahnya dan memesona hati orang banyak.
Jadikanlah ketaatan kepada Allah itu, hai orang-orang yang berakal, sebagai penangkal kalian dari siksanya, dengan memilih kebaikan dan menjauhi keburukan agar kalian termasuk orang-orang yang beruntung di dunia dan akhirat."
Tafsir Al-wajiz
Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Tidaklah sama yang buruk, kekufuran, kemusyrikan, kemunafikan, dan harta yang haram dengan yang baik, iman, tauhid, kejujuran, dan harta yang halal; meskipun banyaknya keburukan itu, kekayaan hasil korupsi dan harta yang diperoleh dengan cara yang haram secara lahiriah, menarik hatimu, karena tertarik kepada kenikmatan, kepuasan dan kemudahan, serta kebanggaan sebagai seorang yang kaya; maka bertakwalah kepada Allah dengan menjauhkan diri kamu dari kekufuran, kemusyrikan, dan kemunafikan, serta dari harta yang haram; wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat sehingga kamu berpikir jernih dan mendalam agar kamu beruntung dunia dan akhirat.’’
Tafsir Al-tahlili
Pada ayat ini Allah menyuruh Rasul-Nya untuk menjelaskan ciri-ciri sesuatu perbuatan dan orang-orang yang melakukannya, yang akan menyebabkan mereka memperoleh pahala atau siksa-Nya.
Ditegaskan, bahwa kejahatan dan kekejian tidaklah sama dengan kebajikan dan amal saleh.
Harta benda yang baik atau yang diperoleh dengan jalan yang halal tidaklah sama dengan harta benda yang jelek atau yang diperoleh dengan jalan yang tidak halal.
Barang-barang yang mendatangkan mudarat tidaklah sama dengan barang-barang yang bermanfaat.
Demikian pula, orang-orang yang zalim tidaklah sama dengan orang-orang yang adil; dan orang-orang jahat tidaklah sama dengan orang-orang yang saleh; orang-orang yang durhaka tidaklah sama dengan orang-orang yang taat dan bertakwa.
Masing-masing akan mendapat penilaian yang berbeda dari Allah dan akan diberi-Nya balasan pahala atau siksa, menurut sifat-sifat dan keadaan masing-masing.
Kemudian Allah memperingatkan hamba-Nya, agar mereka jangan teperdaya melihat banyaknya perbuatan dan barang yang tidak baik.
Perbuatan buruk memang sangat disenangi oleh orang yang lemah iman.
Terutama di kota-kota besar di mana banyak orang mendirikan usaha yang menggunakan berbagai fasilitas yang memudahkan terjadinya kemaksiatan.
Demikian pula barang yang jelek dan yang tidak halal, amat disenangi pula karena dapat diperoleh dengan cara yang mudah, seperti: riba, judi, suap, curi, rampok, dan lain-lain sebagainya.
Tetapi orang-orang yang kuat imannya tidak akan teperdaya oleh semua godaan itu.
Betapa pun banyaknya orang yang melakukan kejahatan itu disekitarnya, namun ia tetap berpegang kepada hukum-hukum dan petunjuk-petunjuk agamanya.
Jumlah orang semacam ini mungkin tidak sebanyak jumlah mereka yang cenderung kepada kejahatan dan kekejian.
Tetapi Allah bukan menilai banyaknya jumlah, melainkan Dia menilai hamba-hamba-Nya dari segi kebaikan sifat dan perbuatannya.
Pada akhir ayat ini Allah mengarahkan firman-Nya kepada orang yang berakal sehat, yang dapat membedakan antara yang baik dan yang jelek, antara yang bermanfaat dan yang mudarat, agar mereka tidak teperdaya oleh bermacam-macam godaan setan yang senantiasa ingin menjerumuskan manusia kepada kejahatan dan kesengsaraan.
Keteguhan iman di tengah-tengah kemaksiatan yang beraneka ragam itulah yang akan dapat membawa mereka kepada kebahagiaan dan keberuntungan dunia dan akhirat.
Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
قل لا يستوي الخبيث والطيب ولو أعجبك كثرة الخبيث فاتقوا الله ياأولي الألباب لعلكم تفلحون
سورة: المائدة - آية: ( 100 ) - جزء: ( 7 ) - صفحة: ( 124 )transliterasi Indonesia
qul lā yastawil-khabīṡu waṭ-ṭayyibu walau a'jabaka kaṡratul khabīṡ, fattaqullāha yā ulil-albābi la'allakum tufliḥụn
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah
- Sesungguhnya Kami menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada Kami-lah tempat kembali (semua makhluk).
- Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan
- Kemudian Allah menghinakan mereka di hari kiamat, dan berfirman: "Di manakah sekutu-sekutu-Ku itu (yang karena
- Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari
- Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.
- Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah
- Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata:
- Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.
- Kepada Allah-lah kembalimu, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Sunday, December 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب