Tafsir Surat An-Nur ayat 11 , Inna Al-Ladhina Jau Bil-Ifki Usbatun Minkum La Tahsabuhu

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat An-Nur ayat 11 | Inna Al-Ladhina Jau Bil-Ifki Usbatun Minkum La Tahsabuhu - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِّنكُمْ ۚ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَّكُم ۖ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُم مَّا اكْتَسَبَ مِنَ الْإِثْمِ ۚ وَالَّذِي تَوَلَّىٰ كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ﴾
[ النور: 11]

Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar. [An Nur: 11]

Inna Al-Ladhina Jau Bil-Ifki Usbatun Minkum La Tahsabuhu Sharraan Lakum Bal Huwa Khayrun Lakum Likulli Amriin Minhum Ma Aktasaba Mina Al-Ithmi Wa Al-Ladhi Tawalla Kibrahu Minhum Lahu Adhabun Azimun

Tafsir Al-mokhtasar


Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu ( yaitu menuduh Ummul mukminin Aisyah -raḍiyallāhu ’anhā- melakukan zina ), adalah kelompok yang berafiliasi pada kalian juga -wahai orang-orang mukmin-.
Janganlah kalian mengira bahwa berita bohong itu buruk bagi kalian, bahkan itu adalah sesuatu yang baik bagi kalian karena di dalamnya terdapat pahala dan penyeleksian terhadap kaum mukminin ( dari orang-orang munafik ), juga mendatangkan penegasan kesucian Ummul mukminin Aisyah -raḍiyallāhu ’anhā- dari perbuatan keji tersebut.
Tiap-tiap orang dari mereka yang ikut serta dalam menuduh Aisyah -raḍiyallāhu ’anhā- akan mendapat dosa yang dilakukannya karena menyebarkan kedustaan, dan siapa di antara mereka yang memulai dan mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu, baginya azab yang besar, orang tersebut adalah pemimpin kaum munafik yaitu Abdullah bin Ubay bin Salul.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Sesungguhnya orang-orang yang membuat-buat kebohongan--yang jauh dari petunjuk Allah--terhadap ’A’isyah r.
a., istri Rasulullah saw., ketika menyebarkan isu negatif tentang dirinya, adalah sekelompok orang yang hidup bersama kalian.
Jangan berprasangka bahwa peristiwa itu berarti jelek buat kalian.
Sebaliknya, peristiwa itu justru mengandung arti sangat baik bagi kalian, karena dapat membedakan siapa di antara kalian yang bersifat munafik dan siapa yang benar-benar beriman.
Di samping itu, peristiwa itu juga menunjukkan kesucian orang-orang yang tak bersalah yang disakiti.
Masing-masing anggota kelompok itu akan mendapatkan balasannya sendiri-sendiri sesuai kadar keikutsertaannya dalam tuduhan itu.
Dan pemimpin kelompok itu akan mendapat siksa amat kejam karena dosanya yang besar

Tafsir al-Jalalain


( Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong ) kedustaan yang paling buruk yang dilancarkan terhadap Siti Aisyah r.a.
Umulmukminin, ia dituduh melakukan zina ( adalah dari golongan kalian juga ) yakni segolongan dari kaum Mukmin.
Siti Aisyah mengatakan, bahwa mereka adalah Hissan bin Tsabit, Abdullah bin Ubay, Misthah dan Hamnah binti Jahsy.
( Janganlah kalian kira bahwa berita bohong itu ) hai orang-orang Mukmin selain dari mereka yang melancarkan tuduhan itu ( buruk bagi kalian, tetapi hal itu mengandung kebaikan bagi kalian ) dan Allah akan memberikan pahalanya kepada kalian.
Kemudian Allah swt.
menampakkan kebersihan Siti Aisyah r.a.
Dan orang yang telah menolongnya yaitu Shofwan.
Sehubungan dengan peristiwa ini Siti Aisyah r.a.
telah menceritakan, sebagai berikut, "Aku ikut bersama Nabi saw.
dalam suatu peperangan, yaitu sesudah diturunkannya ayat mengenai hijab bagi kaum wanita.
Setelah Nabi saw.
menunaikan tugasnya, lalu ia kembali dan kota Madinah sudah dekat.
Pada suatu malam setelah istirahat Nabi saw.
menyerukan supaya rombongan melanjutkan perjalanan kembali.
Aku pergi dari rombongan untuk membuang hajat besarku.
Setelah selesai, aku kembali ke rombongan yang sedang bersiap-siap untuk berangkat, akan tetapi ternyata kalungku putus/jatuh, lalu aku kembali lagi ke tempat buang hajat tadi untuk mencarinya.
Mereka mengangkat sekedupku ke atas unta kendaraanku, karena mereka menduga bahwa aku telah berada di dalamnya.
Karena kaum wanita pada saat itu beratnya ringan sekali, disebabkan mereka hanya makan sedikit.
Aku menemukan kembali kalungku yang hilang itu, lalu aku datang ke tempat rombongan, ternyata mereka telah berlalu.
Lalu aku duduk di tempat semula, dengan harapan bahwa rombongan akan merasa kehilangan aku, lalu mereka kembali ke tempatku.
Mataku mengantuk sekali, sehingga aku tertidur; sedangkan Shofwan pada waktu itu berada jauh dari rombongan pasukan karena beristirahat sendirian.
Kemudian dari tempat istirahatnya itu ia melanjutkan kembali perjalanannya menyusul pasukan.
Ketika ia sampai ke tempat pasukan, ia melihat ada seseorang sedang tidur, lalu ia langsung mengenaliku, karena ia pernah melihatku sebelum ayat hijab diturunkan.
Aku terbangun ketika dia mengucapkan Istirja’, ’yaitu kalimat Innaa Lillaahi Wa Innaa Ilaihi RaaJi’uuna’.
Aku segera menutup wajahku dengan kain jilbab.
Demi Allah, sepatah kata pun ia tidak berbicara denganku, terkecuali hanya kalimat Istirja’nya sewaktu ia merundukkan hewan hendaraannya kemudian ia turun dengan berpijak kepada kaki depan untanya.
Selanjutnya aku menaiki unta kendaraannya dan ia langsung menuntun kendaraannya yang kunaiki, hingga kami dapat menyusul rombongan pasukan, yaitu sesudah mereka beristirahat pada siang hari yang panasnya terik.
Akhirnya tersiarlah berita bohong yang keji itu, semoga binasalah mereka yang membuat-buatnya.
Sumber pertama yang menyiarkannya adalah Abdullah bin Ubay bin Salul." Hanya sampai di sinilah kisah siti Aisyah menurut riwayat yang dikemukakan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Selanjutnya Allah berfirman, ( "Tiap-tiap seseorang dari mereka ) akan dibalas kepadanya ( dari dosa yang dikerjakannya ) mengenai berita bohong ini.
( Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu ) maksudnya orang yang menjadi biang keladi dan berperanan penting dalam penyiaran berita bohong ini, yang dimaksud adalah Abdullah bin Ubay ( baginya azab yang besar" ) yakni neraka kelak di akhirat

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Sesungguhnya orang-orang yang membuat-buat kebohongan--yang jauh dari petunjuk Allah--terhadap 'A'isyah r.
a., istri Rasulullah saw., ketika menyebarkan isu negatif tentang dirinya, adalah sekelompok orang yang hidup bersama kalian.
Jangan berprasangka bahwa peristiwa itu berarti jelek buat kalian.
Sebaliknya, peristiwa itu justru mengandung arti sangat baik bagi kalian, karena dapat membedakan siapa di antara kalian yang bersifat munafik dan siapa yang benar-benar beriman.
Di samping itu, peristiwa itu juga menunjukkan kesucian orang-orang yang tak bersalah yang disakiti.
Masing-masing anggota kelompok itu akan mendapatkan balasannya sendiri-sendiri sesuai kadar keikutsertaannya dalam tuduhan itu.
Dan pemimpin kelompok itu akan mendapat siksa amat kejam karena dosanya yang besar.

Tafsir Al-wajiz


Beralih dari penjelasan hukum li’an, Allah lalu mengisahkan salah satu kasus yang menimpa keluarga Nabi, yang lazim disebut hadis al-ifk( berita bohong ).
Ayat ini mengecam mereka yang tanpa bukti menuduh ‘Aisyah berbuat zina dengan Safwan bin Mu’attal.
Sesungguhnya orang-orang yang membawa dan dengan sengaja menyebarluaskan berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga.
Janganlah kamu mengira berita bohong itu buruk bagi kamu, bahkan itu baik bagi kamu karena kamu dapat membedakan siapa yang munafik dan siapa mukmin sejati.
Setiap orang dari mereka yang menyebarkan berita bohong tersebut akan mendapat balasan sesuai kadar dari dosa yang diperbuatnya.
Dan barang siapa di antara mereka yang mengambil bagian terbesar dari dosa yang diperbuatnya, yakni orang yang menjadi sumber utama berita bohong itu, dia mendapat azab yang besar di akhirat nanti.

Tafsir Al-tahlili


Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang membuat-buat berita bohong atau fitnah mengenai rumah tangga Rasulullah itu adalah dari kalangan kaum Muslimin sendiri.
Sumbernya dari Abdullah bin Ubay bin Salul, pemuka kaum munafik di Medinah, Ṣafwān bin Mu‘aṭṭal, keponakan Nabi, dan Hassan bin Ṡabit.
Allah menghibur hati mereka, agar mereka jangan menyangka bahwa peristiwa itu buruk dan merupakan bencana bagi mereka, tetapi pada hakikatnya kejadian itu adalah suatu hal yang baik bagi mereka karena dengan kejadian itu, mereka akan memperoleh pahala besar dan kehormatan dari Allah dengan diturunkannya ayat-ayat yang menyatakan kebersihan mereka dari berita bohong itu, suatu bukti autentik yang dapat dibaca sepanjang masa.
Setiap orang yang menyebarkan berita bohong itu akan mendapat balasan, sesuai dengan usaha dan kegiatannya tentang tersiar luasnya berita bohong itu.
Sedang orang yang menjadi sumber pertama dan menyebarluaskan berita bohong ini, ialah Abdullah bin Ubay bin Salul, sebagai seorang tokoh munafik yang tidak jujur, di akhirat kelak akan diazab dengan azab yang pedih.


Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

إن الذين جاءوا بالإفك عصبة منكم لا تحسبوه شرا لكم بل هو خير لكم لكل امرئ منهم ما اكتسب من الإثم والذي تولى كبره منهم له عذاب عظيم

سورة: النور - آية: ( 11 )  - جزء: ( 18 )  -  صفحة: ( 351 )

transliterasi Indonesia

innallażīna jā`ụ bil-ifki 'uṣbatum mingkum, lā taḥsabụhu syarral lakum, bal huwa khairul lakum, likullimri`im min-hum maktasaba minal-iṡm, wallażī tawallā kibrahụ min-hum lahụ 'ażābun 'aẓīm



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
  2. Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat.
  3. Inilah neraka Jahannam yang didustakan oleh orang-orang berdosa.
  4. Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika
  5. Bahwasanya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu dijauhkan
  6. Sebenarya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan
  7. Mereka berkata: "Sungguh jika kamu tidak (mau) berhenti hai Nuh, niscaya benar-benar kamu akan termasuk
  8. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
  9. Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi
  10. Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasulpun kepada mereka melainkan mereka selalu

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Sunday, May 12, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب