Tafsir Surat Az-Zukhruf ayat 14 , Wa Inna Ila Rabbina Lamunqalibuna
Tafsir Al-mokhtasar
Dan sesungguhnya hanya kepada Allah sajalah kami akan kembali setelah kematian kami untuk perhitungan dan pembalasan.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Kami semua benar-benar akan kembali kepada Sang Pencipta kami setelah kehidupan ini berakhir, agar masing-masing kami diperhitungkan dengan perbuatan yang telah dilakukannya
Tafsir al-Jalalain
( Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami" ) kami akan dikembalikan kepada-Nya.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Kami semua benar-benar akan kembali kepada Sang Pencipta kami setelah kehidupan ini berakhir, agar masing-masing kami diperhitungkan dengan perbuatan yang telah dilakukannya."
Tafsir Al-wajiz
Dan sesungguhnya sesudah kehidupan di dunia ini, kami pasti akan kembali kepada Tuhan kami, untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatan kami.”
Tafsir Al-tahlili
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa apabila manusia berada di atas punggung binatang, perahu, kapal, kereta api, pesawat terbang dan lain-lain hendaklah mengingat nikmat yang telah dikaruniakan Allah kepada mereka, hendaklah mengagungkan Allah dan menyucikan-Nya dari sifat-sifat yang tidak layak yang dituduhkan orang-orang musyrik kepada-Nya, dan hendaklah mereka membaca ayat ini sebagai doa:
سُبْحٰنَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هٰذَا وَمَا كُنَّا لَهٗ مُقْرِنِيْنَۙ ١٣ وَاِنَّآ اِلٰى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ ١٤
Mahasuci ( Allah ) yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.
( az-Zukhruf/43: 13-14 )
Andaikata Allah tidak menundukkan alam semesta dengan ilmu yang dianugerahkan-Nya tentu manusia tidak dapat melakukannya, karena yang demikian itu diluar kemampuan mereka.
Bacaan doa itu mengingatkan manusia agar selalu bersiap-siap menghadapi hari pembalasan saat seluruh manusia akan menghadapi dan mengalaminya dan jangan lalai mengingat Allah, baik pada waktu bepergian atau tidak, di waktu berlayar atau tinggal di kampung halaman.
Sehubungan dengan tafsir di atas, diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abū Dāwud, dan an-Nasā’i bahwa Rasulullah saw, apabila bepergian dan berkendaraan mengucapkan takbir tiga kali dan membaca doa tersebut di atas.
أَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اسْتَوَى عَلَى بَعِيْرِهِ خَارِجًا إِلَى سَفَرٍ كَبَّرَ ثَلًاثًا ثُمَّ قَالَ »سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هٰذَا وَمَاكُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّا اِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَḍ.
( رواه مسلم وابوداود والنسائي )
Apabila Nabi saw mengendarai kendaraannya untuk melakukan suatu perjalanan, maka beliau bertakbir tiga kali.
Kemudian beliau membaca, “ Mahasuci ( Allah ) yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami. ”( Riwayat Muslim, Abū Dāwud, dan an-Nasā’ī )
Ayat di atas mengajarkan agar manusia mensyukuri nikmat Allah yang telah diberikan berupa binatang dan memperlakukannya dengan baik.
Kesetaraan di antara makhluk, terutama antara binatang dan manusia, sangat ditekankan Tuhan.
Salah satu ayat di bawah ini menjelaskan bahwa binatang juga umat Tuhan, sama dengan manusia.
Walau mereka mempunyai ciri, kekhususan dan sistem yang berbeda-beda, pada hakikatnya, mereka sama dengan manusia di mata Tuhan.
Dan manusia diwajibkan untuk mengingatnya.
وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا طٰۤىِٕرٍ يَّطِيْرُ بِجَنَاحَيْهِ اِلَّآ اُمَمٌ اَمْثَالُكُمْ ۗمَا فَرَّطْنَا فِى الْكِتٰبِ مِنْ شَيْءٍ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ يُحْشَرُوْنَ ٣٨
Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat ( juga ) seperti kamu.
Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam Kitab, kemudian kepada Tuhan mereka dikumpulkan.” ( al-An‘ām/6: 38 )
Beberapa ayat Al-Qur’an menyinggung mengenai binatang, antara lain tentang bagaimana manusia harus bersikap terhadap binatang, kegunaan binatang untuk manusia, perilaku binatang yang harus ditiru manusia, dan banyak lagi lainnya.
Dalam hubungan kesetaraan antar mahluk ini, ada tulisan seorang arif, Muhammad Fazlur Rahman Ansari, berbunyi demikian, “ Segala yang di muka bumi ini diciptakan untuk kita, maka sudah menjadi kewajiban alamiah kita untuk: menjaga segala sesuatu dari kerusakan; memanfaatkannya dengan tetap menjaga martabatnya sebagai ciptaan Tuhan; melestarikannya sebisa mungkin, yang dengan demikian, mensyukuri nikmat Tuhan dalam bentuk perbuatan nyata. ”
Menyangkut hewan atau satwa peliharaan, Al-Qur’an dalam Surah an-Naḥl/16: 5 menyebutkan beberapa manfaat binatang untuk manusia:
وَالْاَنْعَامَ خَلَقَهَا لَكُمْ فِيْهَا دِفْءٌ وَّمَنَافِعُ وَمِنْهَا تَأْكُلُوْنَ ٥
Dan hewan ternak telah diciptakan-Nya untuk kamu, padanya ada ( bulu ) yang menghangatkan dan berbagai manfaat, dan sebagiannya kamu makan.
( an-Naḥl/16: 5 )
Dalam hubungannya dengan ayat dari Surah an-Naḥl di atas, kita harus memperhatikan bahwa, misalnya, kulit dan bulu binatang ternak boleh dimanfaatkan.
Namun Nabi Muhammad saw melanjutkannya dengan satu hal yang sangat bijaksana.
Beliau melarang penggunaan kulit binatang liar walaupun sekedar untuk alas lantai.
Jika aturan atau himbauan yang dikemukakan Nabi ini ditaati oleh semua orang, maka pembunuhan sia-sia terhadap beberapa jenis binatang liar demi meraih keuntungan semata niscaya tidak terjadi.
Demikian pula, kendati umat Islam diperbolehkan mengkonsumsi daging beberapa binatang tertentu, tapi perlu diingat bahwa hal ini tidak menghalalkan pembantaian secara kejam dan tak terkendali terhadap mereka.
Salah satu manfaat binatang adalah sebagai tunggangan.
Kita harus ingat bahwa orang-orang Arab di masa lalu sepenuhnya bergantung pada unta untuk membantu membawa barang dalam perjalanan.
Tuhan menyatakan hal tersebut dalam ayat di bawah:
وَتَحْمِلُ اَثْقَالَكُمْ اِلٰى بَلَدٍ لَّمْ تَكُوْنُوْا بٰلِغِيْهِ اِلَّا بِشِقِّ الْاَنْفُسِۗ اِنَّ رَبَّكُمْ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌۙ ٧ وَّالْخَيْلَ وَالْبِغَالَ وَالْحَمِيْرَ لِتَرْكَبُوْهَا وَزِيْنَةًۗ وَيَخْلُقُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ٨
Dan ia mengangkut beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup mencapainya, kecuali dengan susah payah.
Sungguh, Tuhanmu Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Dan ( Dia telah menciptakan ) kuda, bagal, dan keledai untuk kamu tunggangi dan ( menjadi ) perhiasan.
Allah menciptakan apa yang tidak kamu ketahui.
( an-Naḥl/16: 7-8 )
Pada hakikatnya Islam mengajarkan pada umatnya untuk menyayangi binatang dan melestarikan kehidupannya.
Di dalam Al-Qur’an, Allah menekankan bahwa Dia telah menganugerahi manusia wilayah kekuasaan yang mencakup segala sesuatu di dunia ini.
وَسَخَّرَ لَكُمْ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا مِّنْهُ
Dan Dia telah menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu semuanya ( sebagai rahmat ) dari-Nya.
( al-Jāṡiyah/45: 13 )
Dalam ayat ini Al-Qur’an sama sekali tidak menunjukkan bahwa manusia memiliki kekuasaan mutlak untuk berbuat sekehendak hatinya segala sesuatu yang ada di langit dan bumi.
Mereka juga tidak pula memiliki hak tanpa batas untuk menggunakan alam sehingga merusak keseimbangan ekologisnya.
“ ....
semua itu dari Dia .... ” Penggalan ayat di sini seharusnya disadari dan dimengerti sebagai pengingat-ingat dari Tuhan, bahwa manusia tidak memiliki apa-apa di dunia ini.
Jadi bagaimana seharusnya kita memperlakukan barang orang lain harus selalu diingat di dalam benak “ ...orang-orang yang berpikir.... ”
Islam pada dasarnya tidak mendukung manusia untuk menyalahgunakan binatang untuk tujuan olahraga maupun untuk menjadikan binatang sebagai objek eksperimen yang sembarangan.
Ayat ini mengingatkan umat manusia bahwa Sang Pencipta telah menjadikan semua yang ada di alam ini ( termasuk satwa ) sebagai amanah yang harus mereka jaga.
dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami". - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami
- Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam
- Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan
- Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan;
- Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
- Sesungguhnya Allah telah mendengar perkatan orang-orang yang mengatakan: "Sesunguhnya Allah miskin dan kami kaya". Kami
- Aku tiada mempunyai pengetahuan sedikitpun tentang al mala'ul a'la (malaikat) itu ketika mereka berbantah-bantahan.
- Ataukah kamu meminta upah kepada mereka sehingga mereka dibebani dengan hutang?
- Dan sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut perkataan ini (Al Quran) kepada mereka agar mereka mendapat
- Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Monday, November 18, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب