Tafsir Surat Al-Insan ayat 2 , Inna Khalaqna Al-Insana Min Nutfatin Amshajin Nabtalihi Fajaalnahu

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Insan ayat 2 | Inna Khalaqna Al-Insana Min Nutfatin Amshajin Nabtalihi Fajaalnahu - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنسَانَ مِن نُّطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَّبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا﴾
[ الإنسان: 2]

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. [Insan: 2]

Inna Khalaqna Al-Insana Min Nutfatin Amshajin Nabtalihi Fajaalnahu Samiaan Basiraan

Tafsir Al-mokhtasar


Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dari air mani yang bercampur dari air lelaki dan air wanita, Kami mengujinya dengan beban taklif yang kami wajibkan atasnya, lalu Kami jadikan ia bisa mendengar dan melihat agar dia menjalankan syariat yang kami bebankan kepadanya.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari nutfah yang memiliki berbagai unsur.
Lalu Kami menguji dan mencobanya dengan berbagai perintah dan larangan.
Karena itu, ia Kami jadikan memiliki pendengaran dan penglihatan agar dapat mendengarkan ayat-ayat dan menyaksikan bukti-bukti kekuasaan Kami

Tafsir al-Jalalain


( Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia ) artinya, jenis manusia ( dari setetes mani yang bercampur ) yang bercampur dengan indung telur, yaitu air mani laki-laki bercampur menjadi satu dengan air mani perempuan ( yang Kami hendak mengujinya ) dengan membebankan kewajiban-kewajiban kepadanya; jumlah ayat ini merupakan jumlah Isti`naf yakni kalimat permulaan; atau dianggap sebagai Hal dari lafal yang diperkirakan.
Yaitu, Kami bermaksud hendak mengujinya ketika Kami mempersiapkan kejadiannya ( karena itu Kami jadikan dia ) Kami menjadikan dia dapat ( mendengar dan melihat. )

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari nutfah yang memiliki berbagai unsur.
Lalu Kami menguji dan mencobanya dengan berbagai perintah dan larangan.
Karena itu, ia Kami jadikan memiliki pendengaran dan penglihatan agar dapat mendengarkan ayat-ayat dan menyaksikan bukti-bukti kekuasaan Kami.

Tafsir Al-wajiz


Proses awal penciptaan manusia ditegaskan pada ayat ini.
Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yaitu dari sperma laki-laki dan indung telur perempuan yang tujuan utamanya Kami hendak mengujinya dengan berbagai perintah dan larangan, karena itu Kami jadikan dia mendengar dengan telinganya dan melihat dengan matanya.

Tafsir Al-tahlili


Ayat ini menerangkan unsur-unsur penciptaan manusia, yaitu bahwa manusia diciptakan dari sperma ( nuṭfah ) laki-laki dan ovum perempuan yang bercampur.
Kedua unsur itu berasal dari sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan dan keluar secara berpancaran.
Firman Allah:
خُلِقَ مِنْ مَّاۤءٍ دَافِقٍۙ ٦ يَّخْرُجُ مِنْۢ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَاۤىِٕبِۗ ٧
Dia diciptakan dari air ( mani ) yang terpancar, yang keluar dari antara tulang punggung ( sulbi ) dan tulang dada.
( aṭ-Ṭāriq/86: 6-7 )
Perkataan amsyāj ( bercampur ) yang terdapat dalam ayat ini maksudnya ialah bercampurnya sperma laki-laki yang berwarna keputih-putihan dengan sel telur perempuan yang kekuning-kuningan.
Campuran itulah yang menghasilkan segumpal darah ( ‘alaqah ), kemudian segumpal daging ( muḍgah ), lalu tulang belulang yang dibungkus dengan daging, dan seterusnya, sehingga setelah 9 bulan dalam rahim ibu lahirlah bayi yang sempurna.
Maksud Allah menciptakan manusia adalah untuk mengujinya dengan perintah ( taklif ) dan larangan, dan untuk menjunjung tegaknya risalah Allah di atas bumi ini.
Sebagai ujiannya, di antaranya adalah apakah mereka bisa bersyukur pada waktu senang dan gembira, dan sabar dan tabah ketika menghadapi musuh.
Karena kelahiran manusia pada akhirnya bertujuan sebagai penjunjung amanat Allah, kepadanya dianugerahkan pendengaran dan penglihatan yang memungkinkannya menyimak dan menyaksikan kebesaran, kekuasaan, dan besarnya nikmat Allah.
Manusia dianugerahi pendengaran dan akal pikiran adalah sebagai bukti tentang kekuasaan Allah.
Penyebutan secara khusus pendengaran dan penglihatan dalam ayat ini bermakna bahwa keduanya adalah indra yang paling berfungsi mengamati ciptaan Allah untuk membawa manusia mentauhidkan-Nya.
Dengan alat penglihatan dan pendengaran serta dilengkapi pula dengan pikiran ( akal ), tersedialah dua kemungkinan bagi manusia.
Apakah ia cenderung kembali kepada sifat asalnya sebagai makhluk bumi sehingga ia sama dengan makhluk lainnya seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan, atau ia cenderung untuk menjadi makhluk yang Ilahiah, yang berpikir dan memperhatikan kebesaran-Nya?
Setelah menjadi manusia yang sempurna indranya sehingga memungkinkan dia untuk memikul beban ( taklif ) dari Allah, maka diberikanlah kepadanya dua alternatif jalan hidup seperti disebutkan dalam ayat berikutnya.


Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

إنا خلقنا الإنسان من نطفة أمشاج نبتليه فجعلناه سميعا بصيرا

سورة: الإنسان - آية: ( 2 )  - جزء: ( 29 )  -  صفحة: ( 578 )

transliterasi Indonesia

innā khalaqnal-insāna min nuṭfatin amsyājin nabtalīhi fa ja'alnāhu samī'an baṣīrā



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Dan Dialah Tuhan (Yang disembah) di langit dan Tuhan (Yang disembah) di bumi dan Dialah
  2. Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara
  3. lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur,
  4. Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu
  5. Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara)
  6. Maka datanglah kamu berdua kepada Fir'aun dan katakanlah olehmu: "Sesungguhnya Kami adalah Rasul Tuhan semesta
  7. Maka tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekah): "Apakah mereka yang lebih kukuh kejadiannya ataukah apa yang
  8. Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu
  9. Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas
  10. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Al Quran itu datang dari sisi Allah, padahal kamu

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Saturday, May 11, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب