Tafsir Surat Al-Maarij ayat 20 , Idha Massahu Ash-Sharru Jazuaan

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Maarij ayat 20 | Idha Massahu Ash-Sharru Jazuaan - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا﴾
[ المعارج: 20]

Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, [Maarij: 20]

Idha Massahu Ash-Sharru Jazuaan

Tafsir Al-mokhtasar


Jika tertimpa musibah seperti sakit atau kefakiran ia banyak berkeluh kesah.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Sesungguhnya manusia itu bersifat hala’: sangat gelisah dan marah bila ditimpa kesusahan dan sangat kikir bila mendapat kebaikan dan kemudahan.
Kecuali, pertama, orang-orang yang senantiasa mengerjakan salat dan tetap melakukannya tanpa meninggalkan satu waktu pun.
Mereka mendapat perlindungan dan bimbingan dari Allah ke arah kebaikan

Tafsir al-Jalalain


( Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah ) atau sewaktu ia ditimpa keburukan berkeluh kesah.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Sesungguhnya manusia itu bersifat hala': sangat gelisah dan marah bila ditimpa kesusahan dan sangat kikir bila mendapat kebaikan dan kemudahan.
Kecuali, pertama, orang-orang yang senantiasa mengerjakan salat dan tetap melakukannya tanpa meninggalkan satu waktu pun.
Mereka mendapat perlindungan dan bimbingan dari Allah ke arah kebaikan.

Tafsir Al-wajiz


Apabila dia ditimpa sedikit kesusahan atau musibah, dia berkeluh kesah,

Tafsir Al-tahlili


Jika manusia ditimpa kesusahan, mereka tidak sabar dan tabah, kadang-kadang berputus asa.
Akan tetapi, jika memperoleh rezeki dan karunia yang banyak dari Allah, ia menjadi kikir.
Kegelisahan dan kekikiran itu timbul pada diri manusia lantaran mereka tidak beriman dengan sungguh-sungguh kepada Allah.
Ia merasa seakan-akan dirinya terpencil, tidak ada sesuatu pun yang dapat menolongnya dalam kesukaran itu.
Namun apabila mendapat rezeki, ia merasa bahwa rezeki itu diperolehnya semata-mata karena usahanya sendiri, tanpa pertolongan dari orang lain.
Mereka beranggapan bahwa rezeki dan karunia yang diperolehnya itu bukan karunia dari Allah.
Oleh karena itu, timbullah sifat kikir.
Lain halnya dengan orang yang beriman.
Ia percaya bahwa segala yang datang kepadanya merupakan ujian dan cobaan dari Allah, baik yang datang itu berupa penderitaan maupun kesenangan.
Cobaan itu diberikan kepadanya untuk menguji dan menambah kuat imannya.
Oleh karena itu, ia tetap tabah dan sabar dalam menerima semua cobaan, serta bertobat kepada Allah dengan tobat yang sesungguhnya jika ada kesalahan yang telah dilakukannya.
Sebaliknya jika ia menerima rahmat dan karunia dari Allah, ia bersyukur kepada-Nya dan merasa dirinya terikat dengan rahmat itu.
Kemudian ia mengeluarkan hak orang lain atau hak Allah yang ada dalam hartanya itu, sebagaimana yang telah dilakukan Nabi Ayub:
۞ وَاَيُّوْبَ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ ۚ ٨٣ فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ فَكَشَفْنَا مَا بِهٖ مِنْ ضُرٍّ وَّاٰتَيْنٰهُ اَهْلَهٗ وَمِثْلَهُمْ مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَذِكْرٰى لِلْعٰبِدِيْنَ ۚ ٨٤
Dan ( ingatlah kisah ) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, ( Ya Tuhanku ), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang. ” Maka Kami kabulkan ( doa )nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan ( Kami lipat gandakan jumlah mereka ) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami.
( al-Anbiyā’/21: 83-84 )
Orang yang beriman tidak akan bersedih hati dan putus asa terhadap urusan dunia yang luput darinya, dan tidak akan berpengaruh pada jiwanya, karena ia yakin kepada Qada dan Qadar Allah.
Belum tentu yang dikira buruk itu, buruk pula di sisi Allah, dan yang dikira baik itu, baik pula di sisi-Nya.
Mungkin sebaliknya, yang dikira buruk itu, baik di sisi Allah dan yang kelihatannya baik itu adalah buruk di sisi Allah.
Ia yakin benar hal yang demikian, karena dinyatakan Allah dalam firman-Nya:
فَاِنْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّيَجْعَلَ اللّٰهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا ١٩
Jika kamu tidak menyukai mereka, ( maka bersabarlah ) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.
( an-Nisā’/4: 19 )
Adapun orang kafir tidak mempunyai kepercayaan yang demikian.
Mereka tidak percaya bahwa suka dan duka yang didatangkan Allah kepada seseorang merupakan cobaan Allah kepadanya.
Mereka beranggapan bahwa hal itu merupakan malapetaka baginya.
Ketika dalam keadaan senang dan gembira, mereka hanya melihat seakan-akan diri mereka sajalah yang ada, sedangkan yang lain tidak ada, sebagaimana firman Allah:
لَا يَسْـَٔمُ الْاِنْسَانُ مِنْ دُعَاۤءِ الْخَيْرِۖ وَاِنْ مَّسَّهُ الشَّرُّ فَيَـُٔوْسٌ قَنُوْطٌ ٤٩ وَلَىِٕنْ اَذَقْنٰهُ رَحْمَةً مِّنَّا مِنْۢ بَعْدِ ضَرَّاۤءَ مَسَّتْهُ لَيَقُوْلَنَّ هٰذَا لِيْۙ وَمَآ اَظُنُّ السَّاعَةَ قَاۤىِٕمَةًۙ وَّلَىِٕنْ رُّجِعْتُ اِلٰى رَبِّيْٓ اِنَّ لِيْ عِنْدَهٗ لَلْحُسْنٰىۚ فَلَنُنَبِّئَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِمَا عَمِلُوْاۖ وَلَنُذِيْقَنَّهُمْ مِّنْ عَذَابٍ غَلِيْظٍ ٥٠
Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika ditimpa malapetaka, mereka berputus asa dan hilang harapannya.
Dan jika Kami berikan kepadanya suatu rahmat dari Kami setelah ditimpa kesusahan, pastilah dia berkata, “ Ini adalah hakku, dan aku tidak yakin bahwa hari Kiamat itu akan terjadi.
Dan jika aku dikembalikan kepada Tuhanku, sesungguhnya aku akan memperoleh kebaikan di sisi-Nya. ”
Maka sungguh, akan Kami beritahukan kepada orang-orang kafir tentang apa yang telah mereka kerjakan, dan sungguh, akan Kami timpakan kepada mereka azab yang berat.
( Fuṣṣilat/41: 49-50 )


Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

إذا مسه الشر جزوعا

سورة: المعارج - آية: ( 20 )  - جزء: ( 29 )  -  صفحة: ( 569 )

transliterasi Indonesia

iżā massahusy-syarru jazụ'ā



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.
  2. Dikatakan (kepada mereka) "Serulah olehmu sekutu-sekutu kamu", lalu mereka menyerunya, maka sekutu-sekutu itu tidak memperkenankan
  3. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di
  4. Dan (dia berkata): "Hai kaumku, berbuatlah menurut kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan
  5. Maka mereka ditimpa oleh (akibat) kejahatan perbuatan mereka dan mereka diliputi oleh azab yang selalu
  6. Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka
  7. Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?
  8. (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah),
  9. Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali
  10. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Tuesday, September 17, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب