Tafsir Surat Al-Anbiya ayat 31 , Wa Jaalna Fi Al-Arđi Rawasiya An Tamida Bihim
﴿وَجَعَلْنَا فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَن تَمِيدَ بِهِمْ وَجَعَلْنَا فِيهَا فِجَاجًا سُبُلًا لَّعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ﴾
[ الأنبياء: 31]
Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk. [Anbiya: 31]
Wa Jaalna Fi Al-Arđi Rawasiya An Tamida Bihim Wa Jaalna Fiha Fijajaan Subulaan Laallahum Yahtaduna
Tafsir Al-mokhtasar
Dan Kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh sehingga ia beserta apa yang ada diatasnya tidak mudah guncang, dan Kami jadikan pula di atasnya jalan-jalan yang luas agar dalam perjalanan mereka bisa mendapat petunjuk untuk mencapai tujuan mereka.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Di antara bukti-bukti kekuasan Kami adalah bahwa Kami menciptakan gunung-gunung yang kokoh di muka bumi, agar tidak goncang dengan ulah mereka.
Dan Kami jadikan pula di bumi jalan-jalan yang lapang dan luas agar mereka dapat dengan mudah meniti jalan ke arah yang mereka tuju( 1 ).
( 1 ) Hal itu dapat kita pahami kalau kita mengingat bahwa perut bumi merupakan cairan.
Apabila kita umpamakan bahwa gunung- gunung itu terletak di beberapa bagian bola dunia bagai karang mahabesar nan tinggi, maka beratnya itu akan mengakibatkan terjadinya pergeseran, perenggangan atau bahkan peretakan pada kulit bumi.
Oleh karena itu, Allah Swt.
menjadikan gunung-gunung itu sebagai rawâsî, artinya ’yang mempunyai akar yang menancap panjang ke dalam lapisan kulit bumi’.
Kedalaman akar itu sendiri disesuaikan dengan ketinggian gunung.
Secara sederhana, akar-akar itu dapat diibaratkan seperti pasak penyangga.
Selain itu, kerapatan jarak gunug-gunung dan akar-akarnya itu tidak lebih dari kerapatan kulit bumi yang mengelilinginya.
Itu semua diciptakan demikian, agar tekanan pada kulit dalam bumi terbagi secara merata ke semua arah.
Dengan demikian, tidak akan terjadi pergeseran atau perenggangan pada kulit bumi, karena tekanan yang tersebar secara merata itu hampir tidak menimbulkan pengaruh yang berarti.
Di samping itu, distribusi daratan dan lautan pada satu sisi dan adanya gunung-gunung di muka bumi pada sisi lain, seperti dibuktikan ilmu pengetahuan modern, merupakan faktor penyebab keseimbangan pada bumi seperti sekarang ini.
Terbukti pula bahwa gunung-gunung yang berat selalu mempunyai bagian bawah yang lunak dan lembut, dan di bawah air samudera selalu terdapat benda-benda yang berat.
Dengan demikian, terjadi penyebaran berat di seluruh bagian bumi secara merata dan seimbang.
Distribusi sedemikian itu, di mana posisi gunung merupakan dasarnya, memang bertujuan untuk menjaga keseimbangan bola bumi.
Maka, di mana terdapat gunung-gunung yang tinggi selalu terdapat pula lembah, dataran rendah atau lorong di antara gunung-gunung itu dan tepi laut atau samudera.
Dan itu merupakan jalan yang dapat dilalui
Tafsir al-Jalalain
( Dan telah Kami jadikan di bumi ini berpatok-patok ) yakni gunung-gunung yang kokoh ( supaya ) tidak ( goncang ia ) yakni, bumi ( bersama mereka dan telah Kami jadikan pula padanya ) di gunung-gunung itu ( celah-celah ) yang dapat ditempuh ( sebagai jalan-jalan ) lafal Subulan ini menjadi Badal dari lafal Fijaajan, artinya jalan-jalan yang luas dan dapat ditempuh ( agar mereka mendapat petunjuk ) untuk sampai pada tujuan-tujuan mereka dalam bepergian.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Di antara bukti-bukti kekuasan Kami adalah bahwa Kami menciptakan gunung-gunung yang kokoh di muka bumi, agar tidak goncang dengan ulah mereka.
Dan Kami jadikan pula di bumi jalan-jalan yang lapang dan luas agar mereka dapat dengan mudah meniti jalan ke arah yang mereka tuju( 1 ).
( 1 ) Hal itu dapat kita pahami kalau kita mengingat bahwa perut bumi merupakan cairan.
Apabila kita umpamakan bahwa gunung- gunung itu terletak di beberapa bagian bola dunia bagai karang mahabesar nan tinggi, maka beratnya itu akan mengakibatkan terjadinya pergeseran, perenggangan atau bahkan peretakan pada kulit bumi.
Oleh karena itu, Allah Swt.
menjadikan gunung-gunung itu sebagai rawâsî, artinya 'yang mempunyai akar yang menancap panjang ke dalam lapisan kulit bumi'.
Kedalaman akar itu sendiri disesuaikan dengan ketinggian gunung.
Secara sederhana, akar-akar itu dapat diibaratkan seperti pasak penyangga.
Selain itu, kerapatan jarak gunug-gunung dan akar-akarnya itu tidak lebih dari kerapatan kulit bumi yang mengelilinginya.
Itu semua diciptakan demikian, agar tekanan pada kulit dalam bumi terbagi secara merata ke semua arah.
Dengan demikian, tidak akan terjadi pergeseran atau perenggangan pada kulit bumi, karena tekanan yang tersebar secara merata itu hampir tidak menimbulkan pengaruh yang berarti.
Di samping itu, distribusi daratan dan lautan pada satu sisi dan adanya gunung-gunung di muka bumi pada sisi lain, seperti dibuktikan ilmu pengetahuan modern, merupakan faktor penyebab keseimbangan pada bumi seperti sekarang ini.
Terbukti pula bahwa gunung-gunung yang berat selalu mempunyai bagian bawah yang lunak dan lembut, dan di bawah air samudera selalu terdapat benda-benda yang berat.
Dengan demikian, terjadi penyebaran berat di seluruh bagian bumi secara merata dan seimbang.
Distribusi sedemikian itu, di mana posisi gunung merupakan dasarnya, memang bertujuan untuk menjaga keseimbangan bola bumi.
Maka, di mana terdapat gunung-gunung yang tinggi selalu terdapat pula lembah, dataran rendah atau lorong di antara gunung-gunung itu dan tepi laut atau samudera.
Dan itu merupakan jalan yang dapat dilalui.
Tafsir Al-wajiz
Pada ayat ini Allah mengarahkan pandangan manusia kepada gunung-gunung dan jalan-jalan, serta daratan yang luas di bumi.
Dan Kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh dengan maksud agar ia, bumi dengan putarannya yang cepat sekali itu, tetap mantap, tidak terjadi guncangan bersama mereka, manusia dan makhluk hidup lainnya.
Dan Kami jadikan pula di bumi jalan-jalan yang luas supaya semua makhluk dapat dengan tenang menjalani kehidupan, dan pada akhirnya agar mereka mendapat petunjuk Allah, baik yang diberikan melalui wahyu maupun petunjuk Allah berupa fenomena alam yang membentang luas ini.
Tafsir Al-tahlili
Pada ayat ini Allah mengarahkan pandangan manusia kepada gunung-gunung dan jalan-jalan serta dataran-dataran luas yang ada di bumi ini.
Allah menerangkan bahwa diciptakannya gunung-gunung yang kokoh supaya bumi dalam putarannya yang cepat sekali itu tetap mantap dengan terpelihara dan terjaganya manusia dan semua makhluk di muka bumi ini.
Permukaan bumi yang luasnya 510 juta kilometer persegi yang terdiri dari daratan 29% yaitu seluas 153 juta kilometer persegi dan 71% yaitu seluas 357 juta kilometer persegi adalah air.
Maka gunung-gunung yang tingginya sampai 3-5 km dari permukaan laut dapat menjaga ketenangan penghuni bumi meskipun berputar dengan cepat sekali.
Pada akhir ayat ini Allah menerangkan semua makhluk dapat dengan tenang menjalani kehidupan, berbagai jalan telah dibuat sehingga siang maupun malam manusia dapat berjalan menelusuri lembah maupun dataran tinggi.
Semua itu diharapkan manusia dapat memperoleh petunjuk yang benar, yaitu dapat memahami petunjuk-petunjuk Allah baik yang diberikan melalui wahyu yang tertulis maupun petunjuk Allah yang berupa alam yang luas membentang ini.
Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
وجعلنا في الأرض رواسي أن تميد بهم وجعلنا فيها فجاجا سبلا لعلهم يهتدون
سورة: الأنبياء - آية: ( 31 ) - جزء: ( 17 ) - صفحة: ( 324 )transliterasi Indonesia
wa ja'alnā fil-arḍi rawāsiya an tamīda bihim wa ja'alnā fīhā fijājan subulal la'allahum yahtadụn
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.
- Karib kerabat dan anak-anakmu sekali-sekali tiada bermanfaat bagimu pada Hari Kiamat. Dia akan memisahkan antara
- Barangsiapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik dari padanya, sedang mereka
- Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan
- Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,
- Ia berkata: "Sungguh sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan kemarahan dari Tuhanmu". Apakah kamu
- Atau agar kamu (tidak) mengatakan: "Sesungguhnya jikalau kitab ini diturunkan kepada kami, tentulah kami lebih
- Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya
- Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu.
- Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Sunday, December 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب