Tafsir Surat Al-Anbiya ayat 31 , Wa Jaalna Fi Al-Arđi Rawasiya An Tamida Bihim

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Anbiya ayat 31 | Wa Jaalna Fi Al-Arđi Rawasiya An Tamida Bihim - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَجَعَلْنَا فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَن تَمِيدَ بِهِمْ وَجَعَلْنَا فِيهَا فِجَاجًا سُبُلًا لَّعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ﴾
[ الأنبياء: 31]

Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk. [Anbiya: 31]

Wa Jaalna Fi Al-Arđi Rawasiya An Tamida Bihim Wa Jaalna Fiha Fijajaan Subulaan Laallahum Yahtaduna

Tafsir Al-mokhtasar


Dan Kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh sehingga ia beserta apa yang ada diatasnya tidak mudah guncang, dan Kami jadikan pula di atasnya jalan-jalan yang luas agar dalam perjalanan mereka bisa mendapat petunjuk untuk mencapai tujuan mereka.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Di antara bukti-bukti kekuasan Kami adalah bahwa Kami menciptakan gunung-gunung yang kokoh di muka bumi, agar tidak goncang dengan ulah mereka.
Dan Kami jadikan pula di bumi jalan-jalan yang lapang dan luas agar mereka dapat dengan mudah meniti jalan ke arah yang mereka tuju( 1 ).
( 1 ) Hal itu dapat kita pahami kalau kita mengingat bahwa perut bumi merupakan cairan.
Apabila kita umpamakan bahwa gunung- gunung itu terletak di beberapa bagian bola dunia bagai karang mahabesar nan tinggi, maka beratnya itu akan mengakibatkan terjadinya pergeseran, perenggangan atau bahkan peretakan pada kulit bumi.
Oleh karena itu, Allah Swt.
menjadikan gunung-gunung itu sebagai rawâsî, artinya ’yang mempunyai akar yang menancap panjang ke dalam lapisan kulit bumi’.
Kedalaman akar itu sendiri disesuaikan dengan ketinggian gunung.
Secara sederhana, akar-akar itu dapat diibaratkan seperti pasak penyangga.
Selain itu, kerapatan jarak gunug-gunung dan akar-akarnya itu tidak lebih dari kerapatan kulit bumi yang mengelilinginya.
Itu semua diciptakan demikian, agar tekanan pada kulit dalam bumi terbagi secara merata ke semua arah.
Dengan demikian, tidak akan terjadi pergeseran atau perenggangan pada kulit bumi, karena tekanan yang tersebar secara merata itu hampir tidak menimbulkan pengaruh yang berarti.
Di samping itu, distribusi daratan dan lautan pada satu sisi dan adanya gunung-gunung di muka bumi pada sisi lain, seperti dibuktikan ilmu pengetahuan modern, merupakan faktor penyebab keseimbangan pada bumi seperti sekarang ini.
Terbukti pula bahwa gunung-gunung yang berat selalu mempunyai bagian bawah yang lunak dan lembut, dan di bawah air samudera selalu terdapat benda-benda yang berat.
Dengan demikian, terjadi penyebaran berat di seluruh bagian bumi secara merata dan seimbang.
Distribusi sedemikian itu, di mana posisi gunung merupakan dasarnya, memang bertujuan untuk menjaga keseimbangan bola bumi.
Maka, di mana terdapat gunung-gunung yang tinggi selalu terdapat pula lembah, dataran rendah atau lorong di antara gunung-gunung itu dan tepi laut atau samudera.
Dan itu merupakan jalan yang dapat dilalui

Tafsir al-Jalalain


( Dan telah Kami jadikan di bumi ini berpatok-patok ) yakni gunung-gunung yang kokoh ( supaya ) tidak ( goncang ia ) yakni, bumi ( bersama mereka dan telah Kami jadikan pula padanya ) di gunung-gunung itu ( celah-celah ) yang dapat ditempuh ( sebagai jalan-jalan ) lafal Subulan ini menjadi Badal dari lafal Fijaajan, artinya jalan-jalan yang luas dan dapat ditempuh ( agar mereka mendapat petunjuk ) untuk sampai pada tujuan-tujuan mereka dalam bepergian.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Di antara bukti-bukti kekuasan Kami adalah bahwa Kami menciptakan gunung-gunung yang kokoh di muka bumi, agar tidak goncang dengan ulah mereka.
Dan Kami jadikan pula di bumi jalan-jalan yang lapang dan luas agar mereka dapat dengan mudah meniti jalan ke arah yang mereka tuju( 1 ).
( 1 ) Hal itu dapat kita pahami kalau kita mengingat bahwa perut bumi merupakan cairan.
Apabila kita umpamakan bahwa gunung- gunung itu terletak di beberapa bagian bola dunia bagai karang mahabesar nan tinggi, maka beratnya itu akan mengakibatkan terjadinya pergeseran, perenggangan atau bahkan peretakan pada kulit bumi.
Oleh karena itu, Allah Swt.
menjadikan gunung-gunung itu sebagai rawâsî, artinya 'yang mempunyai akar yang menancap panjang ke dalam lapisan kulit bumi'.
Kedalaman akar itu sendiri disesuaikan dengan ketinggian gunung.
Secara sederhana, akar-akar itu dapat diibaratkan seperti pasak penyangga.
Selain itu, kerapatan jarak gunug-gunung dan akar-akarnya itu tidak lebih dari kerapatan kulit bumi yang mengelilinginya.
Itu semua diciptakan demikian, agar tekanan pada kulit dalam bumi terbagi secara merata ke semua arah.
Dengan demikian, tidak akan terjadi pergeseran atau perenggangan pada kulit bumi, karena tekanan yang tersebar secara merata itu hampir tidak menimbulkan pengaruh yang berarti.
Di samping itu, distribusi daratan dan lautan pada satu sisi dan adanya gunung-gunung di muka bumi pada sisi lain, seperti dibuktikan ilmu pengetahuan modern, merupakan faktor penyebab keseimbangan pada bumi seperti sekarang ini.
Terbukti pula bahwa gunung-gunung yang berat selalu mempunyai bagian bawah yang lunak dan lembut, dan di bawah air samudera selalu terdapat benda-benda yang berat.
Dengan demikian, terjadi penyebaran berat di seluruh bagian bumi secara merata dan seimbang.
Distribusi sedemikian itu, di mana posisi gunung merupakan dasarnya, memang bertujuan untuk menjaga keseimbangan bola bumi.
Maka, di mana terdapat gunung-gunung yang tinggi selalu terdapat pula lembah, dataran rendah atau lorong di antara gunung-gunung itu dan tepi laut atau samudera.
Dan itu merupakan jalan yang dapat dilalui.

Tafsir Al-wajiz


Pada ayat ini Allah mengarahkan pandangan manusia kepada gunung-gunung dan jalan-jalan, serta daratan yang luas di bumi.
Dan Kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh dengan maksud agar ia, bumi dengan putarannya yang cepat sekali itu, tetap mantap, tidak terjadi guncangan bersama mereka, manusia dan makhluk hidup lainnya.
Dan Kami jadikan pula di bumi jalan-jalan yang luas supaya semua makhluk dapat dengan tenang menjalani kehidupan, dan pada akhirnya agar mereka mendapat petunjuk Allah, baik yang diberikan melalui wahyu maupun petunjuk Allah berupa fenomena alam yang membentang luas ini.

Tafsir Al-tahlili


Pada ayat ini Allah mengarahkan pandangan manusia kepada gunung-gunung dan jalan-jalan serta dataran-dataran luas yang ada di bumi ini.
Allah menerangkan bahwa diciptakannya gunung-gunung yang kokoh supaya bumi dalam putarannya yang cepat sekali itu tetap mantap dengan terpelihara dan terjaganya manusia dan semua makhluk di muka bumi ini.
Permukaan bumi yang luasnya 510 juta kilometer persegi yang terdiri dari daratan 29% yaitu seluas 153 juta kilometer persegi dan 71% yaitu seluas 357 juta kilometer persegi adalah air.
Maka gunung-gunung yang tingginya sampai 3-5 km dari permukaan laut dapat menjaga ketenangan penghuni bumi meskipun berputar dengan cepat sekali.
Pada akhir ayat ini Allah menerangkan semua makhluk dapat dengan tenang menjalani kehidupan, berbagai jalan telah dibuat sehingga siang maupun malam manusia dapat berjalan menelusuri lembah maupun dataran tinggi.
Semua itu diharapkan manusia dapat memperoleh petunjuk yang benar, yaitu dapat memahami petunjuk-petunjuk Allah baik yang diberikan melalui wahyu yang tertulis maupun petunjuk Allah yang berupa alam yang luas membentang ini.


Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

وجعلنا في الأرض رواسي أن تميد بهم وجعلنا فيها فجاجا سبلا لعلهم يهتدون

سورة: الأنبياء - آية: ( 31 )  - جزء: ( 17 )  -  صفحة: ( 324 )

transliterasi Indonesia

wa ja'alnā fil-arḍi rawāsiya an tamīda bihim wa ja'alnā fīhā fijājan subulal la'allahum yahtadụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang
  2. yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya sedikitpun, dan mereka tidak
  3. Tetapi hamba-hamba Allah yang bersihkan (dari dosa tidak akan diazab).
  4. Demikianlah tidak seorang rasulpun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan: "Dia
  5. Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu
  6. supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan,
  7. Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman,
  8. Dan katakanlah: "Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang
  9. yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa,
  10. Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Monday, November 4, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب