Tafsir Surat Al-Ahqaaf ayat 35 , Fasbir Kama Sabara Ulu Al-Azmi Mina Ar-Rusuli Wa

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Ahqaaf ayat 35 | Fasbir Kama Sabara Ulu Al-Azmi Mina Ar-Rusuli Wa - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِل لَّهُمْ ۚ كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوعَدُونَ لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا سَاعَةً مِّن نَّهَارٍ ۚ بَلَاغٌ ۚ فَهَلْ يُهْلَكُ إِلَّا الْقَوْمُ الْفَاسِقُونَ﴾
[ الأحقاف: 35]

Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik. [Ahqaf: 35]

Fasbir Kama Sabara Ulu Al-Azmi Mina Ar-Rusuli Wa La Tastajil Lahum Kaannahum Yawma Yarawna Ma Yuaduna Lam Yalbathu Illa Saatan Min Naharin Balaghun Fahal Yuhlaku Illa Al-Qawmu Al-Fasiquna

Tafsir Al-mokhtasar


Maka bersabarlah -wahai Rasul- atas pendustaan kaummu kepadamu sebagaimana kesabaran para Rasul yang mempunyai keteguhan hati.
Mereka -selain Rasul kita -’alaihiṣ ṣalātu was salām- adalah Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa -’alaihissalām-.
Dan janganlah engkau minta disegerakan siksa untuk mereka.
Pada hari di mana para pendusta dari kaummu melihat siksa yang dijanjikan kepada mereka di Akhirat, seakan-akan mereka tidak tinggal di dunia melainkan hanya sesaat dari siang hari dikarenakan panjangnya masa siksaan mereka.
Al-Qur`ān yang diturunkan kepada Muhammad -ṣallallāhu ’alaihi wa sallam- ini merupakan pelajaran untuk seluruh manusia dan jin.
Dan sesungguhnya tidaklah dibinasakan dengan siksa melainkan kaum yang keluar dari ketaatan kepada Allah dengan melakukan kekufuran dan maksiat.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Sabarlah, wahai Muhammad, terhadap orang-orang kafir seperti rasul-rasul yang mempunyai keteguhan hati dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan--yaitu mereka yang disebut ulul azmi ( ulû al-’azm ).
Kamu tidak perlu meminta agar siksaan untuk mereka disegerakan, karena siksaan itu pasti akan menimpa mereka juga, betapa pun lamanya nanti.
Pada hari ketika mereka menyaksikan siksaan yang diancamkan kepada mereka itu, mereka merasa seolah-olah hanya tinggal di dunia sesaat dari siang hari saja.
Apa yang kamu nasihatkan itu cukup menjadi pelajaran.
Tidak ada yang dihancurkan dengan azab Allah kecuali orang-orang yang tidak taat kepada-Nya

Tafsir al-Jalalain


( Maka bersabarlah kamu ) di dalam menghadapi perlakuan kaummu yang menyakitkan itu ( sebagaimana orang-orang yang mempunyai keteguhan hati ) yaitu orang-orang yang teguh dan sabar di dalam menghadapi cobaan dan tantangan ( dari rasul-rasul ) sebelummu, karena itu kamu akan termasuk orang yang mempunyai keteguhan hati.
Lafal Min di sini menunjukkan makna Bayan, sehingga pengertiannya menunjukkan, bahwa semua rasul-rasul itu mempunyai keteguhan hati.
Tetapi menurut pendapat yang lain itu menunjukkan makna Lit Tab’idh, karena Nabi Adam bukanlah termasuk di antara mereka yang memiliki keteguhan hati, sebagaimana yang diungkapkan oleh ayat lain yaitu firman-Nya: "..
dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat." ( Q.S.
Thaha, 115 )
demikian pula Nabi Yunus tidak termasuk di antara mereka yang Ulil ’Azmi, sebagaimana yang diungkapkan oleh firman-Nya, "..
dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam ( perut ) ikan ( Yunus )." ( Q.S.
Al-Qalam, 48 )
( dan janganlah kamu meminta disegerakan azab bagi mereka ) bagi kaummu yaitu disegerakan turunnya azab bagi mereka.
Menurut pendapat lain, bahwa hal ini timbul sebagai reaksi dari sikap mereka terhadapnya, maka Nabi suka jika azab diturunkan kepada mereka, tetapi selanjutnya Nabi diperintahkan supaya bersabar dan jangan meminta supaya disegerakan azab bagi mereka.
Karena sesungguhnya azab itu pasti akan menimpa mereka.
( Pada hari mereka melihat apa yang diancamkan kepada mereka, mereka merasa seolah-olah ) yang dimaksud adalah azab di akhirat mengingat lamanya masa di akhirat mereka merasa seolah-olah ( tidak tinggal ) di dunia menurut dugaan mereka ( melainkan sesaat pada siang hari ) Alquran ini adalah ( suatu peringatan ) peringatan dari Allah buat kalian ( maka tidaklah ) tiadalah ( dibinasakan ) sewaktu azab sudah di ambang pintu ( melainkan orang-orang yang fasik ) yaitu orang-orang yang kafir.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Sabarlah, wahai Muhammad, terhadap orang-orang kafir seperti rasul-rasul yang mempunyai keteguhan hati dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan--yaitu mereka yang disebut ulul azmi ( ulû al-'azm ).
Kamu tidak perlu meminta agar siksaan untuk mereka disegerakan, karena siksaan itu pasti akan menimpa mereka juga, betapa pun lamanya nanti.
Pada hari ketika mereka menyaksikan siksaan yang diancamkan kepada mereka itu, mereka merasa seolah-olah hanya tinggal di dunia sesaat dari siang hari saja.
Apa yang kamu nasihatkan itu cukup menjadi pelajaran.
Tidak ada yang dihancurkan dengan azab Allah kecuali orang-orang yang tidak taat kepada-Nya.

Tafsir Al-wajiz


Akhir dari surah ini memberikan nasihat kepada Nabi Muhammad agar bersabar dalam berdakwah kepada kaumnya dan jangan meminta agar disegerakan azab kepada orang-orang yang tidak menyambut seru-annya.
Maka bersabarlah engkau, wahai Nabi Muhammad, sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati dalam menghadapi setiap kesulitan dalam menyampaikan tuntunan Allah kepada umatnya.
Dan janganlah engkau meminta kepada Allah dengan berdoa agar azab disegerakan untuk mereka sebab azab itu pasti datang pada waktu yang ditentukan-Nya.
Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, sesaat sebelum kematian mereka atau kelak pada hari Kiamat mereka merasa disebabkan oleh dahsyatnya azab itu seolah-olah tinggal di dunia hanya sesaat saja pada siang hari.
Tugasmu hanya menyampaikan apa yang diwahyukan Allah kepada mereka, bukan untuk menjadikannya ber-iman ataupun menimpakan azab atasnya.
Azab adalah urusan Allah yang dijatuhkan dengan seadil-adilnya.
Maka tidak ada yang dibinasakan, kecuali kaum yang fasik yakni orang-orang yang tidak taat kepada Allah.

Tafsir Al-tahlili


Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar selalu tetap tabah dalam menghadapi sikap dan tindakan orang-orang kafir yang mengingkari dan mendustakan risalah yang disampaikan kepada mereka seperti ketabahan dan kesabaran yang telah dilakukan rasul-rasul ulul ‘azmi terdahulu.
Rasulullah saw melaksanakan dengan baik perintah Allah ini.
Beliau selalu bersabar dan tabah menghadapi segala macam cobaan yang datang kepada beliau.
Mengenai kesabaran beliau ini diterangkan dalam hadis sebagai berikut:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: ظَلَّ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَائِمًا ثُمَّ طَوَى ثُمَّ ظَلَّ صَائِمًا ثُمَّ طَوَى ثُمَّ ظَلَّ صَائِمًا قَالَ: يَا عَائِشَةُ اِنَّ الدُّنْيَا لَا يَنْبَغِيْ لِمُحَمَّدٍ وَلَا لِآلِ مُحَمَّدٍ يَا عَائِشَةُ اللّٰهُ لَمْ يَرْضَ مِنْ اُولِى الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ اِلَّا الصَّبْرَ عَلَى مَكْرُوْهِهَا وَالصَّبْرَ عَنْ مَحْبُوْبِهَا ثُمَّ لَمْ يَرْضَ مِنِّيْ اِلَّا اَنْ يُكَلِّفَنِيْ مَاكَلَّفَهُمْ فَقَالَ: »فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ اُولُوالْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِḍ وَإِنِّيْ وَاللّٰهِ لَأَصْبِرَنَّ كَمَا صَبَرُوْا جُهْدِيْ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ.
( رواه ابن أبي حاتم و الديلمي )
Dari Aisyah, ia berkata, “ Rasulullah saw senantiasa berpuasa, lalu perutnya jadi kempis, kemudian ia tetap berpuasa, lalu perutnya jadi kempis, kemudian ia berpuasa.
Beliau berkata, ‘Ya Aisyah, sesungguhnya kesenangan di dunia tidak patut bagi Muhammad dan keluarganya.
Ya Aisyah, sesungguhnya Allah tidak menyukai para rasul ulul ‘azmi ( Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad ), kecuali bersabar atas segala cobaannya dan bersabar atas yang dicintainya, kemudian Allah tidak menyukai aku, kecuali Dia membebankan kepadaku seperti yang telah dibebankannya kepada para rasul itu.
Maka Dia berkata, ‘Bersabarlah seperti para rasul ‘ulul ‘azmi telah bersabar.’ Dan sesungguhnya aku, demi Allah, benar-benar akan bersabar seperti para rasul itu, dan tidak ada sesuatu pun kekuatan kecuali kekuatan Allah’. ”
( Riwayat Ibnu Abī Ḥātim dan ad-Dailamī )
Sabar adalah sifat utama dan kunci menuju kesuksesan.
Berbahagialah orang yang mempunyai sifat itu.
Lawan dari sabar ialah tergesa-gesa.
Dalam ayat ini, Allah mencela sifat tergesa-gesa, dan memperingatkan Nabi Muhammad agar jangan mempunyai sifat tersebut seperti memohon kepada Allah agar segera ditimpakan azab kepada orang-orang musyrik yang mengingkari seruan beliau karena azab itu pasti menimpa mereka, dan waktu kedatangannya hanya Allah yang mengetahui.
Allah berfirman:
وَذَرْنِيْ وَالْمُكَذِّبِيْنَ اُولِى النَّعْمَةِ وَمَهِّلْهُمْ قَلِيْلًا ١١
Dan biarkanlah Aku ( yang bertindak ) terhadap orang-orang yang mendustakan, yang memiliki segala kenikmatan hidup, dan berilah mereka penangguhan sebentar.
( al-Muzzammil/73: 11 )
Dan firman Allah:
فَمَهِّلِ الْكٰفِرِيْنَ اَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًا ࣖ ١٧
Karena itu berilah penangguhan kepada orang-orang kafir itu.
Berilah mereka itu kesempatan untuk sementara waktu.
( aṭ-Ṭāriq/86: 17 )
Berikutnya Allah menerangkan keadaan orang-orang kafir di akhirat ketika melihat azab yang akan menimpa mereka.
Mereka merasa seakan-akan hidup di dunia ini hanya sesaat saja, di siang hari.
Perasaan ini timbul karena dosa dan ketakutan yang timbul di hati mereka ketika melihat azab yang akan menimpa mereka.
Keadaan mereka diterangkan Allah pada ayat yang lain ketika kepada mereka ditanyakan berapa lama mereka hidup di dunia.
قٰلَ كَمْ لَبِثْتُمْ فِى الْاَرْضِ عَدَدَ سِنِيْنَ ١١٢ قَالُوْا لَبِثْنَا يَوْمًا اَوْ بَعْضَ يَوْمٍ فَسْـَٔلِ الْعَاۤدِّيْنَ ١١٣
Dia ( Allah ) berfirman, “ Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi? ” Mereka menjawab, “ Kami tinggal ( di bumi ) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada mereka yang menghitung. ” ( al-Mu’minūn/23: 112-113 )
Dan firman Allah:
كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا عَشِيَّةً اَوْ ضُحٰىهَا ࣖ ٤٦
Pada hari ketika mereka melihat hari Kiamat itu ( karena suasananya hebat ), mereka merasa seakan-akan hanya ( sebentar saja ) tinggal ( di dunia ) pada waktu sore atau pagi hari.
( an-Nāzi‘āt/79: 46 )
Dalam ayat ini terdapat perkataan “ balāg ” yang dalam ayat ini berarti “ cukup ”.
Maksudnya ialah: Allah menyatakan bahwa ayat ini merupakan penjelasan yang cukup bagi manusia, terutama orang-orang kafir yang mau berpikir dan merenungkan kejadian alam semesta ini.
Seandainya mereka tidak mau mengindahkan penjelasan ini, mereka pasti akan menanggung akibatnya.
Dalam ayat yang lain Allah berfirman:
هٰذَا بَلٰغٌ لِّلنَّاسِ وَلِيُنْذَرُوْا بِهٖ وَلِيَعْلَمُوْٓا اَنَّمَا هُوَ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ وَّلِيَذَّكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ ࣖ ٥٢
Dan ( Al-Qur’an ) ini adalah penjelasan ( yang sempurna ) bagi manusia, agar mereka diberi peringatan dengannya, agar mereka mengetahui bahwa Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang yang berakal mengambil pelajaran.
( Ibrāhīm/14: 52 )
Dan firman Allah:
اِنَّ فِيْ هٰذَا لَبَلٰغًا لِّقَوْمٍ عٰبِدِيْنَ ۗ ١٠٦
Sungguh, ( apa yang disebutkan ) di dalam ( Al-Qur’an ) ini, benar-benar menjadi petunjuk ( yang lengkap ) bagi orang-orang yang menyembah ( Allah ).
( al-Anbiyā’/21: 106 )
Pada akhir ayat ini Allah menegaskan bahwa betapapun besar dan dahsyatnya azab Allah itu, tidak akan menimpa orang-orang yang beriman dan beramal saleh.
Hanya orang-orang kafir yang tidak mengindahkan perintah-perintah Allah dan melanggar larangan-larangan-Nya saja yang akan ditimpa azab yang mengerikan itu.
Ayat ini juga menggambarkan betapa besarnya rahmat dan karunia Allah yang dilimpahkan kepada orang-orang yang taat kepada-Nya.
Sehubungan dengan rahmat dan karunia, azab dan malapetaka ini, Rasulullah saw sering berdoa kepada Allah, seperti yang tersebut dalam hadis di bawah ini:
عَنْ اَنَسٍ اَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُوْ اَللّٰهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ اَللّٰهُمَّ لَاتَدَعْ ليِ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ وَلَادَيْنًا إِلَّا قَضَيْتَهُ وَلَاحَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَ الآخِرَةِ إِلَّا قَضَيْتَهَا بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
( رواه الطبراني )
“Diriwayatkan dari Anas, Nabi saw berdoa, “Wahai Tuhan, sesungguhnya aku memohon kepada Engkau penyebab rahmat-Mu, kepastian ampunan-Mu, dan keberuntungan dari segala kebaikan, dan keselamatan dari setiap perbuatan dosa.
Wahai Tuhan, janganlah Engkau biarkan satu dosa pun bagiku, kecuali Engkau mengampuninya, dan kesempitan kecuali Engkau melapangkannya, dan hutang kecuali Engkau membayarnya, demikian pula segala keperluan dari keperluan-keperluan duniawi dan ukhrawi, kecuali Engkau menyelesaikannya dengan rahmat Engkau, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.
( Riwayat aṭ-Ṭabrānī )


Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

فاصبر كما صبر أولو العزم من الرسل ولا تستعجل لهم كأنهم يوم يرون ما يوعدون لم يلبثوا إلا ساعة من نهار بلاغ فهل يهلك إلا القوم الفاسقون

سورة: الأحقاف - آية: ( 35 )  - جزء: ( 26 )  -  صفحة: ( 506 )

transliterasi Indonesia

faṣbir kamā ṣabara ulul-'azmi minar-rusuli wa lā tasta'jil lahum, ka`annahum yauma yarauna mā yụ'adụna lam yalbaṡū illā sā'atam min nahār, balāg, fa hal yuhlaku illal-qaumul-fāsiqụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. "Kalau sekiranya di sksi kami ada sebuah kitab dari (kitab-kitab yang diturunkan) kepada orang-orang dahulu,
  2. Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling
  3. dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah,
  4. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan akan menemui akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka
  5. Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan
  6. Thaa Siin (Surat) ini adalah ayat-ayat Al Quran, dan (ayat-ayat) Kitab yang menjelaskan,
  7. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada
  8. Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah
  9. Telah mendustakan (rasul-rasul pula) sebelum mereka itu kaum Nuh, 'Aad, Fir'aun yang mempunyai tentara yang
  10. Orang-orang yang menzhihar isterinya di antara kamu, (menganggap isterinya sebagai ibunya, padahal) tiadalah isteri mereka

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Sunday, December 22, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب