Tafsir Surat Al-Anfal ayat 47 , Wa La Takunu Kalladhina Kharaju Min Diyarihim Bataraan

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Anfal ayat 47 | Wa La Takunu Kalladhina Kharaju Min Diyarihim Bataraan - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ خَرَجُوا مِن دِيَارِهِم بَطَرًا وَرِئَاءَ النَّاسِ وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ﴾
[ الأنفال: 47]

Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya' kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan. [Anfal: 47]

Wa La Takunu Kalladhina Kharaju Min Diyarihim Bataraan Wa Riaa An-Nasi Wa Yasudduna An Sabili Allahi Wa Allahu Bima Yamaluna Muhitun

Tafsir Al-mokhtasar


Dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang musyrik yang keluar dari Makkah sambil menyombongkan diri dan pamer kepada manusia, menghalang-halangi manusia dari agama Allah dan mencegah mereka masuk ke dalamnya.
Sedangkan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.
Tidak ada satu pun perbuatan mereka yang luput dari pengetahuan-Nya.
Dan Dia akan membalas mereka atas amal perbuatan mereka.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Janganlah kalian bersikap seperti orang yang meninggalkan tempat tinggalnya dengan membangga- banggakan kekayaan, kekuatan dan kesenangan hidup, lalu memamerkannya pada khalayak ramai, agar mendapatkan sanjungan mereka.
Dengan berbuat demikian, sesungguhnya dia telah merintangi manusia dari jalan Allah dan agama Islam.
Akan tetapi Allah Maha Meliputi mereka dengan ilmu dan kekuasaan-Nya.
Dia akan memberikan balasan kepada mereka di dunia dan akhirat

Tafsir al-Jalalain


( Dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya ) untuk tujuan melindungi kafilah perdagangan milik mereka, dan mereka tidak mau kembali ke kampung halamannya sesudah kafilah perdagangan mereka selamat dari sergapan pasukan kaum Mukminin ( dengan rasa angkuh dan dengan maksud ria kepada manusia ) yang mereka telah mengatakan, "Kami tidak akan kembali sebelum meminum khamar, menyembelih unta dan para penyanyi wanita menghibur kami dengan musik dan nyanyiannya di Badar nanti." Kemudian hal tersebut tersiar beritanya di kalangan orang-orang banyak ( serta menghalangi ) orang-orang ( dari jalan Allah.
Dan ilmu Allah terhadap apa yang mereka kerjakan )
boleh dibaca ya’maluuna dan boleh pula ta’maluuna ( Maha Meliputi ) melalui ilmu-Nya, Dia akan membalas semua amal perbuatan mereka.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Janganlah kalian bersikap seperti orang yang meninggalkan tempat tinggalnya dengan membangga- banggakan kekayaan, kekuatan dan kesenangan hidup, lalu memamerkannya pada khalayak ramai, agar mendapatkan sanjungan mereka.
Dengan berbuat demikian, sesungguhnya dia telah merintangi manusia dari jalan Allah dan agama Islam.
Akan tetapi Allah Maha Meliputi mereka dengan ilmu dan kekuasaan-Nya.
Dia akan memberikan balasan kepada mereka di dunia dan akhirat.

Tafsir Al-wajiz


Di samping itu, janganlah kalian, wahai kaum mukminin, seperti orang-orang musyrik yang keluar dari kampung halamannya, Mekkah, dengan rasa angkuh dan ingin dipuji orang dengan mengatakan bahwa mereka berperang agar semua orang tahu kalau mereka itu adalah orang-orang yang kuat ddan tangguh, serta menghalang-halangi dirinya sendiri dan orang lain dari jalan Allah.
Allah meliputi segala yang mereka kerjakan, yakni sikap mereka yang menentang kebenaran, angkuh dan ria; yang pada saatnya mereka akan mendapat balasan yang setimpal.

Tafsir Al-tahlili


Dalam ayat ini Allah melarang kaum Muslimin agar tidak bersikap seperti orang-orang kafir Quraisy yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dengan maksud ria pada manusia.
Mereka berlaku angkuh dan sombong terhadap manusia yang melihatnya dan mereka selalu memuji-muji tentaranya dengan menonjolkan sikap-sikap keperwiraan dan keberaniannya.
Mereka bermaksud membangkitkan permusuhan dengan Nabi Muhammad dan berpaling dari dakwahnya dan menyiksa para sahabat yang mengikuti jejak Nabinya.
Allah memberi peringatan, bahwa Dia Maha Mengetahui apa saja yang mereka kerjakan dan memberi ancaman dengan azab yang setimpal dengan kejahatannya.
Menurut Imam al-Bukhārī, ayat itu diturunkan sehubungan dengan peristiwa kaum musyrikin Quraisy, ketika mereka meninggalkan negeri Mekah dan bergerak menuju Badar.
Ketika Rasulullah berhadapan dengan tentara musyrikin itu, beliau munajat dengan berkata, “ Ya Allah, inilah kaum Quraisy telah datang dengan kesombongan dan kecongkakannya, mereka ingkar kepada-Mu dan mendustakan utusan-Mu, maka berikanlah pertolongan yang Engkau telah janjikan kepada kami. ” Ketika Abu Sufyan yang memimpin kafilah unta niaga itu melihat, bahwa untanya telah selamat menyusur pantai, maka ia berkata kepada Abu Jahal yang memimpin pasukan Quraisy, “ Kedatangan kamu itu hanya sekadar menyelamatkan kafilah unta jangan sampai dirampas oleh sahabat-sahabat Muhammad, maka sekarang kafilah unta itu telah selamat.
Karena itu pulanglah kamu kembali ke Mekah. ”
Abu Jahal berkata, “ Demi Allah kami tidak akan kembali sebelum sampai ke Badar. ” Kebetulan pada waktu itu di Badar ada pasar besar yang banyak menghimpun barang dagangan setiap tahun.
Abu Jahal berkata, “ Kami akan tinggal di Badar selama tiga hari sehingga sempat minum arak dengan puas, memakan hidangan yang enak, menyembelih unta dan menghibur diri dengan lagu dan kesenian.
Biarlah semua bangsa Arab mengetahui dan menyaksikan, bahwa kaum Quraisy berada dalam kebesaran dan kejayaan. ”
Karena itu Allah melarang kaum Muslimin berlaku seperti mereka, sebaliknya orang-orang mukmin harus tetap memelihara keikhlasan hati, ketabahan, kesabaran dan ketaatan kepada Rasulullah.


Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

ولا تكونوا كالذين خرجوا من ديارهم بطرا ورئاء الناس ويصدون عن سبيل الله والله بما يعملون محيط

سورة: الأنفال - آية: ( 47 )  - جزء: ( 10 )  -  صفحة: ( 183 )

transliterasi Indonesia

wa lā takụnụ kallażīna kharajụ min diyārihim baṭaraw wa ri`ā`an-nāsi wa yaṣuddụna 'an sabīlillāh, wallāhu bimā ya'malụna muḥīṭ



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada
  2. Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka,
  3. Berkata Zakariya: "Berilah aku suatu tanda (bahwa isteriku telah mengandung)". Allah berfirman: "Tandanya bagimu, kamu
  4. tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya.
  5. Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?"
  6. Itulah ayat-ayat Allah yang Kami membacakannya kepadamu dengan sebenarnya; maka dengan perkataan manakah lagi mereka
  7. kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan
  8. (Yaitu) bagi siapa di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur.
  9. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
  10. di dalam surga-surga yang penuh nikmat.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Wednesday, December 18, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب