Tafsir Surat Al-Hajj ayat 5 , Ya Ayyuha An-Nasu In Kuntum Fi Raybin Mina
﴿يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِن مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْ ۚ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ۖ وَمِنكُم مَّن يُتَوَفَّىٰ وَمِنكُم مَّن يُرَدُّ إِلَىٰ أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِن بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا ۚ وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنبَتَتْ مِن كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ﴾
[ الحج: 5]
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. [Hajj: 5]
Ya Ayyuha An-Nasu In Kuntum Fi Raybin Mina Al-Bathi Fainna Khalaqnakum Min Turabin Thumma Min Nutfatin Thumma Min Alaqatin Thumma Min Muđghatin Mukhallaqatin Wa Ghayri Mukhallaqatin Linubayyina Lakum Wa Nuqirru Fi Al-Arhami Ma Nashau Ila Ajalin Musammaan Thumma Nukhrijukum Tiflaan Thumma Litablughu Ashuddakum Wa Minkum Man Yutawaffa Wa Minkum Man Yuraddu Ila Ardhali Al-Umuri Likayla Yalama Min Badi Ilmin Shayaan Wa Tara Al-Arđa Hamidatan Faidha Anzalna Alayha Al-Maa Ahtazzat Wa Rabat Wa Anbatat Min Kulli Zawjin Bahijin
Tafsir Al-mokhtasar
Wahai sekalian manusia! Jika kalian memiliki keraguan terhadap kekuasaan Kami untuk membangkitkan kalian setelah kematian, maka perhatikanlah proses penciptaan kalian; Kami telah menciptakan nenek moyang kalian, Adam dari tanah, kemudian Kami menciptakan anak keturunannya dari tetesan air mani yang dimasukkan seorang laki-laki ke dalam rahim perempuan, lalu mani itu berubah menjadi gumpalan darah yang membeku, lalu gumpalan darah itu berubah menjadi gumpalan daging persis seperti potongan daging yang dikunyah, lalu potongan daging itu berubah menjadi satu makhluk sempurna yang tetap bertahan dalam rahim hingga keluar sebagai anak yang lahir dan hidup, atau bisa berubah menjadi makhluk tidak sempurna yang kemudian digugurkan oleh rahim; semua ini terjadi agar Kami jelaskan tentang kekuasaan Kami kepada kalian dalam menciptakan kalian dalam beberapa fase, dan Kami tetapkan dalam rahim itu janin-janin sesuai kehendak Kami sampai ia dilahirkan dalam kurun waktu tertentu yaitu sembilan bulan, lalu Kami keluarkan kalian dari rahim ibu kalian sebagai bayi, lalu dengan berangsur-angsur kalian sampai pada fase sempurnanya tenaga dan akal pikiran ( dewasa ), dan di antara kalian ada yang diwafatkan sebelum itu, dan ada yang terus hidup sampai mencapai usia renta dimana tenaga dan akal pikirannya melemah sehingga kondisinya menjadi lebih buruk daripada bayi yaitu tidak mengingat lagi apa yang dahulunya ia ketahui.
Dan kalian menyaksikan bumi ini kering tanpa ditumbuhi tumbuh-tumbuhan di atasnya, kemudian apabila Kami menurunkan air hujan di atasnya, bumi itu pun merekah dengan tumbuhnya tetumbuhan, bahkan menjadi tinggi lantaran suburnya tumbuh-tumbuhan tersebut, dan mengeluarkan dari setiap jenis tetumbuhan sesuatu yang indah dipandang.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Wahai manusia, apabila kalian ragu akan kebenaran pembangkitan Kami terhadap kalian dari kematian, maka sebetulnya dalam proses penciptaan kalian terdapat bukti tentang kekuasaan Kami untuk melakukan hal itu.
Kami mula-mula telah menciptakan asal-usul kalian dari tanah.
Lalu, dari tanah itu, Kami menciptakan air mani yang, pada gilirannya, Kami ubah menjadi segumpal darah padat.
Segumpal darah padat itu pun kemudian Kami jadikan sepotong daging yang adakalanya berbentuk manusia atau tidak, untuk menerangkan kekuasaan Kami dalam menciptakan sesuatu secara berangsur-angsur.
Setelah itu adakalanya Kami membuat kandungan itu gugur menurut kehendak Kami, ataupun meletakkan di dalam rahim hingga kandungan menjadi sempurna hingga Kami mengeluarkan kalian dari perut ibu dalam bentuk bayi.
Kalian yang masih bayi itu kemudian Kami pelihara hingga sempurna kekuatan fisik dan akal pikirannya.
Setelah itu di antara kalian ada yang dimatikan oleh Allah dan ada lagi yang dipanjangkan umurnya hingga usia lanjut dan pikun yang tidak mempunyai daya untuk mengetahui sesuatu lagi.
Barangsiapa yang mula-mula menciptakan kalian dengan cara seperti itu, tidak akan ada yang dapat membuat-Nya tidak mampu untuk mengembalikan kalian lagi.
Selain bukti itu, ada bukti lain yang menunjukkan kekuasaan Allah untuk membangkitkan.
Yaitu, bahwa bumi yang kalian dapati kering kerontang itu, apabila Kami turunkan air akan memperlihatkan tanda kehidupan, bergerak, mengembang, permukaannya meninggi akibat air dan udara yang menyela-nyelanya, dan akhirnya memunculkan berbagai jenis tumbuhan yang indah, memukau dan membuat senang siapa saja yang melihatnya
Tafsir al-Jalalain
( Hai manusia ) yakni penduduk Mekah ( jika kalian dalam keraguan ) kalian meragukan ( tentang hari berbangkit, sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian ) bapak moyang kalian, yaitu Adam ( dari tanah, kemudian ) Kami ciptakan anak cucunya ( dari setetes nuthfah ) air mani ( kemudian dari segumpal darah ) darah yang kental ( kemudian dari segumpal daging ) daging yang besarnya sekepal tangan ( yang sempurna kejadiannya ) telah diberi bentuk berupa makhluk yang sempurna ( dan yang tidak sempurna ) masih belum sempurna bentuknya ( agar Kami jelaskan kepada kalian ) kemahasempurnaan kekuasaan Kami, yaitu supaya kalian dapat mengambil kesimpulan daripadanya, bahwa Allah yang memulai penciptaan dapat mengembalikan ciptaan itu kepada asalnya.
( Dan Kami tetapkan ) kalimat ayat ini merupakan kalimat baru ( di dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan ) hingga ia keluar ( kemudian Kami keluarkan kalian ) dari perut ibu-ibu kalian ( sebagai bayi ) lafal Thiflan sekalipun berbentuk tunggal tetapi makna yang dimaksud adalah jamak ( kemudian ) Kami memberi kalian umur secara berangsur-angsur ( hingga sampailah kalian kepada kedewasaan ) dewasa dan kuat, yaitu di antara umur tiga puluh tahun sampai empat puluh tahun ( dan di antara kalian ada yang diwafatkan ) yakni mati sebelum mencapai usia dewasa ( dan ada pula di antara kalian yang dipanjangkan umurnya sampai pikun ) amat tua sehingga menjadi pikun ( supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya ).
Sehubungan dengan hal ini Ikrimah mengatakan, "Barang siapa yang biasa membaca Alquran, niscaya ia tidak akan mengalami nasib yang demikian itu, yakni terlalu tua dan pikun." ( Dan kalian lihat bumi ini kering ) gersang ( kemudian apabila telah Kami turunkan air atasnya, hiduplah bumi itu ) menjadi hidup ( dan suburlah ia ) hidup dengan suburnya ( serta dapat menumbuhkan ) huruf Min adalah huruf Zaidah ( berbagai macam tumbuh-tumbuhan ) beraneka ragam tumbuhan ( yang indah ) yakni yang baik.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Wahai manusia, apabila kalian ragu akan kebenaran pembangkitan Kami terhadap kalian dari kematian, maka sebetulnya dalam proses penciptaan kalian terdapat bukti tentang kekuasaan Kami untuk melakukan hal itu.
Kami mula-mula telah menciptakan asal-usul kalian dari tanah.
Lalu, dari tanah itu, Kami menciptakan air mani yang, pada gilirannya, Kami ubah menjadi segumpal darah padat.
Segumpal darah padat itu pun kemudian Kami jadikan sepotong daging yang adakalanya berbentuk manusia atau tidak, untuk menerangkan kekuasaan Kami dalam menciptakan sesuatu secara berangsur-angsur.
Setelah itu adakalanya Kami membuat kandungan itu gugur menurut kehendak Kami, ataupun meletakkan di dalam rahim hingga kandungan menjadi sempurna hingga Kami mengeluarkan kalian dari perut ibu dalam bentuk bayi.
Kalian yang masih bayi itu kemudian Kami pelihara hingga sempurna kekuatan fisik dan akal pikirannya.
Setelah itu di antara kalian ada yang dimatikan oleh Allah dan ada lagi yang dipanjangkan umurnya hingga usia lanjut dan pikun yang tidak mempunyai daya untuk mengetahui sesuatu lagi.
Barangsiapa yang mula-mula menciptakan kalian dengan cara seperti itu, tidak akan ada yang dapat membuat-Nya tidak mampu untuk mengembalikan kalian lagi.
Selain bukti itu, ada bukti lain yang menunjukkan kekuasaan Allah untuk membangkitkan.
Yaitu, bahwa bumi yang kalian dapati kering kerontang itu, apabila Kami turunkan air akan memperlihatkan tanda kehidupan, bergerak, mengembang, permukaannya meninggi akibat air dan udara yang menyela-nyelanya, dan akhirnya memunculkan berbagai jenis tumbuhan yang indah, memukau dan membuat senang siapa saja yang melihatnya.
Tafsir Al-wajiz
Wahai manusia! Hidup sesudah mati itu suatu keniscayaan.
Jika kamu meragukan hari kebangkitan dari alam kubur, maka perhatikanlah perkembangan hidup kamu.
Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, yakni saripati makanan yang berasal dari tanah.
Kemudian dari setetes mani yang sudah bercampur dengan sel telur.
Kemudian dari segumpal darah yang berkembang menjadi segumpal daging dalam beberapa minggu.
Kemudian dari segumpal daging itu, ada yang sempurna kejadian dan pertumbuhan-nya, tanpa cacat apa pun, dan ada yang tidak sempurna, karena ada cacat fisik maupun mental sejak dari kandungan, agar Kami jelaskan kepada kamu bahwa kamu berada dalam kekuasaan Kami.
Dan Kami tetapkan kamu sewaktu embrio dalam rahim ibumu menurut kehendak Kami hingga tiap orang berbeda rentang waktu berada dalam kandungan ibunya sampai waktu yang sudah ditentukan, biasanya setelah 36 minggu.
Kemudian Kami keluarkan kamu dari rahim ibu kamu sebagai bayi, kemudian dengan berangsur-angsur kamu tumbuh-kembang sampai kepada usia dewasa.
Dan di antara kamu ada yang diwafatkan dalam usia muda, bahkan masih bayi; dan ada pula yang diberi umur panjang, serta dikembalikan kepada usia pikun karena sangat tua, sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya karena penyakit ketuaannya.
Dan ada contoh lain bagimu betapa mudah bagi Allah membangkitkan manusia dari alam kubur, kamu lihat bumi ini kering, karena kekurangan air di musim kemarau, kemudian apabila telah Kami turunkan air hujan di atasnya, maka hiduplah bumi yang kering kerontang itu dan menjadi subur dan bumi yang subur itu menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah.
Demikianlah paparan empiris tentang argumentasi betapa mudah bagi Allah membangkitkan manusia dari alam kubur menuju mahsyar.
Tafsir Al-tahlili
Pada ayat ini Allah menentang orang-orang yang tidak percaya akan adanya hari Kiamat dan hari kebangkitan.
Seandainya mereka tetap tidak mempercayainya hendaklah mereka mengemukakan alasan-alasan dan bukti-bukti yang dapat menguatkan pendapat mereka itu.
Tetapi mereka tidak dapat mengemukakannya.
Karena itu Allah memberikan contoh diri mereka sendiri, yaitu mulai dari sperma-ovum, kemudian menjadi zygat, ‘alaqah, janin, kemudian lahir menjadi besar dan kemudian mati, bila menciptakan dari tiada Allah mampu, tentu saja mengulang penciptaan manusia kembali adalah lebih mudah dari penciptaan pertama kali.
Orang yang tidak percaya akan adanya hari kebangkitan menganggap kebangkitan itu merupakan suatu kejadian yang mustahil terjadi.
Dalam pandangan mereka tidak mungkin tulang belulang yang telah lapuk berserakan, dan daging-daging yang telah hancur luluh menjadi tanah akan kembali bersatu dalam bentuk seperti semula.
Kesanggupan dan kekuasaan Allah mereka ukur sama dengan kesanggupan dan kekuasaan mereka sendiri.
Jika mereka merasa tidak sanggup melakukan sesuatu pekerjaan, tentu Allah tidak pula akan sanggup melakukannya.
Mereka yang tidak percaya itu semata-mata karena keingkaran saja, karena dikuasai hawa nafsu dan godaan setan, sedangkan hati dan akal pikiran mereka sebenarnya mengakuinya.
Mereka khawatir kedudukan dan pangkat mereka akan terancam jika mereka mengikuti kepercayaan dan agama yang dibawa oleh Muhammad saw.
Karena itu mereka membantah Allah tanpa berdasar ilmu pengetahuan yang benar.
Pada ayat ini Allah mengemukakan petunjuk tentang adanya hari kebangkitan dengan mengemukakan dua macam alasan.
Pertama ialah ber-hubungan dengan proses kejadian manusia dan yang kedua berhubungan dengan proses kehidupan dan pertumbuhan tumbuh-tumbuhan.
Proses kejadian manusia di dalam rahim ibunya dan kehidupannya dari lahir sampai mati sebagai berikut:
1.
Allah telah menciptakan manusia pertama, yaitu Adam a.s, dari tanah.
Kemudian dari Adam diciptakan istrinya Hawa, dan dari kedua mahluk itu berkembangbiaklah manusia melalui proses yang cukup panjang.
Dapat pula berarti bahwa manusia diciptakan Allah melalui pembuahan ovum oleh sperma di dalam rahim perempuan.
Kedua sel itu berasal dari darah, darah berasal dari makanan yang dimakan manusia, dan makanan manusia berasal dari tumbuh-tumbuhan dan ada yang berasal dari binatang ternak atau hewan-hewan yang lain.
Semuanya itu berasal dari tanah sekalipun telah melalui beberapa proses.
Karena itu tidaklah salah jika dikatakan bahwa manusia itu berasal dari tanah.
2.
Dalam ayat ini disebutkan bahwa manusia itu berasal dari nuṭfah.
Yang dimaksud dengan nuṭfah ialah zygat, yaitu ovum yang sudah dibuahi oleh sperma.
3.
‘Alaqah, yaitu zygat yang sudah menempel di rahim perempuan.
4.
Muḍgah, yaitu ‘alaqah yang telah berbentuk kumpulan sel-sel daging, sebesar yang dikunyah.
( muḍgah artinya mengunyah ).
Muḍgah itu ada yang tumbuh sempurna, tidak cacat dan ada pula yang tumbuh tidak sempurna dan cacat.
Kejadian sempurna dan tidak sempurna inilah yang menimbulkan kesempurnan fisik manusia, cacat atau keguguran.
Proses kejadian nuṭfah menjadi ‘alaqah adalah empat puluh hari, dari ‘alaqah menjadi muḍgah” juga empat puluh hari.
Kemudian setelah lewat empat puluh hari itu, Allah, meniupkan roh, menetapkan rezeki, amal, bahagia dan sengsara, menetapkan ajal dan sebagainya, sebagaimana tersebut dalam hadis:
اِنَّ اَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِى بَطْنِ اُمِّهِ اَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَةً ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذٰلِكَ ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذٰلِكَ ثُمَّ يُرْسَلُ اْلمَلَكُ فَيُنْفَخُ فِيْهِ الرُّوْحُ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَعَمَلِهِ وَاَجَلِهِ وَشَقِيٌّ اَوْ سَعِيْدٌ.
( رواه البخاري ومسلم عن ابن مسعود )
Sesungguhnya penciptaan seseorang di antara kamu disatukan dalam perut ibunya selama 40 malam dalam bentuk nuṭfah, kemudian menjadi ‘alaqah selama itu pula lalu menjadi muḍgah selama itu pula.
Kemudian Allah mengutus malaikat, lalu meniupkan roh ke dalamnya, maka ( malaikat itu ) diperintahkan menulis empat kalimat, yaitu menuliskan rezekinya, amalnya, ajalnya, bahagia atau sengsara.
( Riwayat al-Bukhārī dan Muslim dari Ibnu Mas‘ūd )
Dalam hadis yang lain diterangkan:
يَدْخُلُ الْمَلَكُ عَلَى النُّطْفَةِ بَعْدَ مَا تَسْتَقِرُّ فِى الرَّحْمِ بِأَرْبَعِيْنَ اَوْخَمْسَةٍ وَاَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً فَيَقُوْلُ يَارَبِّ، أَشَقِيٌّ اَوْ سَعِيْدٌ فَيُكْتَبَانِ فَيَقُوْلُ يَارَبِّ، أَذَكَرٌ اَوْ أُنْثَى فَيُكْتَبَانِ وَيُكْتَبُ عَمَلُهُ وَأَثَرُهُ وَاَجَلُهُ وَرِزْقُهُ ثُمَّ تُطْوَى الصُّحُفُ فَلَا يُزَادُ فِيْهَا وَلَايُنْقَصُ.
( رواه ابن ابى حاتم ومسلم )
Bersabda Rasulullah saw, “ Malaikat mendatangi nuṭfah setelah menetap di dalam rahim 40 atau 45 hari, maka ia berkata, “Wahai Tuhanku: Burukkah atau untungkah? ” ( Lalu Allah memfirmankan buruk atau baiknya ), maka ditulislah keduanya ( yakni buruk atau baiknya ).
Maka Malaikat berkata pula, “ Wahai Tuhanku laki-lakikah dia atau perempuan? ” ( Lalu Allah memfirmankan tentang laki-lakikah dia atau perempuan ), maka ditulislah keduanya ( yakni laki-laki atau perempuan ), dan ditulislah kerja, peninggalan, ajal dan rezekinya.
Kemudian ditutuplah lembaran-lembaran itu, maka apa yang telah dituliskan di dalamnya tidak dapat ditambah atau dikurangi lagi.
( Riwayat Ibnu Abī Ḥātim dan Muslim )
Allah menetapkan proses kejadian yang demikian, yaitu membiarkan nuṭfah, ‘alaqah, muḍgah sampai berbentuk janin yang sempurna dalam waktu yang ditentukan itu, adalah untuk menerangkan kepada manusia tanda-tanda kekuasaan, kebesaran dan kekokohan aturan-aturan yang dibuat-Nya, dan untuk menjadi bahan pemikiran bagi manusia, bahwa jika Allah kuasa menciptakan manusia pada kali yang pertama, tentulah Dia kuasa pula menciptakannya pada kali yang kedua, dan menciptakan sesuatu pada kali yang kedua itu biasanya lebih mudah dari menciptakannya pada kali yang pertama.
Membangkitkan manusia dari kubur pada hakikatnya adalah menciptakan manusia pada kali yang kedua.
Tentu hal itu sangat mudah bagi Allah.
Bahkan jika Allah menghendaki kejadian sesuatu tidak melalui proses yang demikian, tidaklah sukar bagi Allah.
Karena jika Dia menghendaki adanya sesuatu, cukuplah Dia mengatakan kepadanya, “ Jadilah. ” Maka terwujud sesuatu itu.
Sebagaimana firman-Nya:
اِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ ٨٢
Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, ”Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.
( Yāsīn/36: 82 )
5.
Kemudian janin itu dikandung ibunya selama waktu yang ditentukan Allah.
Masa kandungan normal adalah sembilan bulan lebih sepuluh hari.
Sekurang-kurangnya usia kandungan adalah enam bulan, sebagaimana dipahami dari ayat bahwa lama mengandung dan menyusui itu tiga puluh bulan, sedangkan lama menyusui saja dua tahun atau dua puluh empat bulan.
6.
Selanjutnya datanglah waktu kelahiran.
Bayi dari hari ke hari tumbuh menjadi kanak-kanak.
7.
Kanak-kanak terus tumbuh menjadi dewasa sampai kondisi sempurna, baik jasmani maupun rohani.
8.
Di antara manusia ada yang meninggal sebelum kondisi ideal itu.
Tetapi ada manusia yang baru meninggal setelah usia lanjut sampai pikun sehingga tidak dapat mengingat apa-apa lagi.
Proses perkembangan manusia dari kondisi lemah menjadi kuat dari kondisi kuat menjadi lemah kembali atau sejak lahir, menjadi dewasa dan menjadi tua dilukiskan dalam firman Allah:
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً ۗيَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ ٥٤
Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan ( kamu ) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan ( kamu ) setelah kuat itu lemah ( kembali ) dan beruban.
Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki.
Dan Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa.
( ar-Rūm/30: 54 )
Selanjutnya setelah manusia meninggal, kehidupan tidaklah berakhir.
Tetapi mereka akan dibangkitkan kembali untuk diperiksa amal perbuatan mereka.
Kemudian mereka akan diberi balasan atau ganjaran.
Allah berfirman:
ثُمَّ اِنَّكُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ لَمَيِّتُوْنَ ۗ ١٥ ثُمَّ اِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ تُبْعَثُوْنَ ١٦
Kemudian setelah itu, sesungguhnya kamu pasti mati.
Kemudian, sesungguhnya kamu akan dibangkitkan ( dari kuburmu ) pada hari Kiamat.
( al-Mu’minūn/23: 15-16 )
Kemudian Allah mengemukakan petunjuk adanya hari Kiamat dan hari kebangkitan, selain yang telah dikemukakan di atas dengan memberikan contoh kehidupan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di permukaan bumi.
Perhatikanlah bumi yang tandus dan kering, tiada ditumbuhi tumbuh-tumbuhan apa pun.
Kemudian turunlah hujan membasahi permukaan bumi itu.
Maka permukaan bumi itu mulai gembur dan subur lalu mulai ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan.
Semakin lama tumbuh-tumbuhan itu semakin besar, bahkan daun-daunnya telah menutupi permukaan bumi yang semulanya tandus, dengan warna-warni yang beraneka ragam ada yang hijau, ada yang keputih-putihan, ada yang merah dan sebagainya.
Perpaduan warna-warni daun-daunan itu sangat indah dan menakjubkan dan semakin indah oleh warna-warni bunga-bungaan yang bermacam corak warnanya.
Maka permukaan bumi yang dahulunya tandus telah berubah menjadi hamparan pohon-pohon dan tanaman-tanaman yang beraneka ragam warnanya.
Setelah sampai masanya bunga-bunga itu berubah menjadi putik-putik yang berangsur-angsur besar pula, sampai menjadi buah.
Pada saat buah telah masak siap untuk dipetik, maka berdatanganlah manusia yang akan memetiknya.
Buah-buahan itu merupakan rezeki yang halal bagi manusia, baik untuk dimakannya maupun untuk dijadikan keperluan yang lain yang bermanfaat baginya.
Setelah itu datang lagi musim kemarau, bumi kembali menjadi kering dan tandus seperti sediakala.
Demikianlah keadaan bumi itu, yang berubah keadaannya setiap pergantian musim, dari mati dan tandus menjadi hidup dan subur ketika disirami hujan, menghasilkan buah yang bermanfaat bagi manusia, kemudian tumbuh-tumbuhan itu mati pada musim panas dan kering untuk dihidupkan kembali pada musim hujan.
Manusia yang berpikir, tentulah akan memikirkan proses hidup dan kematian bumi dan segala yang ada di permukaanya itu.
Pikirannya tentu akan sampai kepada Zat yang menentukan kehidupan dan kematian itu.
Manusia yang beriman dan berpikir, tentulah baginya semua proses kejadian itu menambah kuat imannya kepada kekuasaan dan keesaan Tuhan, yang menghidupkan dan mematikan makhluk-makhluk-Nya, menurut yang dikehendaki-Nya.
Jika Allah telah berbuat demikian, tentulah Dia mampu pula menciptakan dan membangkitkan manusia kembali di kemudian hari, karena mengulang penciptaan sesuatu kembali adalah lebih mudah dari menciptakannya buat pertama kalinya.
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
ياأيها الناس إن كنتم في ريب من البعث فإنا خلقناكم من تراب ثم من نطفة ثم من علقة ثم من مضغة مخلقة وغير مخلقة لنبين لكم ونقر في الأرحام ما نشاء إلى أجل مسمى ثم نخرجكم طفلا ثم لتبلغوا أشدكم ومنكم من يتوفى ومنكم من يرد إلى أرذل العمر لكيلا يعلم من بعد علم شيئا وترى الأرض هامدة فإذا أنـزلنا عليها الماء اهتزت وربت وأنبتت من كل زوج بهيج
سورة: الحج - آية: ( 5 ) - جزء: ( 17 ) - صفحة: ( 332 )transliterasi Indonesia
yā ayyuhan-nāsu ing kuntum fī raibim minal-ba'ṡi fa innā khalaqnākum min turābin ṡumma min nuṭfatin ṡumma min 'alaqatin ṡumma mim muḍgatim mukhallaqatiw wa gairi mukhallaqatil linubayyina lakum, wa nuqirru fil-ar-ḥāmi mā nasyā`u ilā ajalim musamman ṡumma nukhrijukum ṭiflan ṡumma litablugū asyuddakum, wa mingkum may yutawaffā wa mingkum may yuraddu ilā arżalil-'umuri likai lā ya'lama mim ba'di 'ilmin syai`ā, wa taral-arḍa hāmidatan fa iżā anzalnā 'alaihal-mā`ahtazzat wa rabat wa ambatat ming kulli zaujim bahīj
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan,
- Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu.
- Lalu sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain sambil bercakap-cakap.
- Di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang menyakiti Nabi dan mengatakan: "Nabi mempercayai semua apa
- Dan sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
- Maka apabila mata terbelalak (ketakutan),
- Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,
- Yang demikian itu adalah Allah, Tuhanmu, Pencipta segala sesuatu, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan
- kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan
- Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Sunday, December 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب