Tafsir Surat Maryam ayat 59 , Fakhalafa Min Badihim Khalfun Ađau As-Salaata Wa Attabau
﴿۞ فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ ۖ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا﴾
[ مريم: 59]
Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, [Maryam: 59]
Fakhalafa Min Badihim Khalfun Ađau As-Salaata Wa Attabau Ash-Shahawati Fasawfa Yalqawna Ghayyaan
Tafsir Al-mokhtasar
Kemudian datanglah setelah para nabi yang terpilih itu para pengikut yang buruk dan sesat.
Mereka mengabaikan salat, tidak mengerjakannya sesuai cara yang diperintahkan, dan hanya mengerjakan maksiat yang sesuai kehendak hawa nafsu mereka semisal zina.
Maka sungguh mereka akan mendapatkan balasan keburukan dan kerugian di neraka Jahanam kelak.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Sesudah orang-orang pilihan itu, datanglah generasi-generasi yang tidak mengikuti petunjuk mereka.
Generasi tersebut meninggalkan salat, tidak mau mengambil manfaat dan petunjuk dari salat serta bergelimang dalam kemaksiatan.
Kelak, mereka akan menerima balasan kesesatan mereka di dunia dan akhirat
Tafsir al-Jalalain
( Maka datanglah sesudah mereka pengganti yang jelek yang menyia-nyiakan salat ) dengan cara meninggalkannya seperti orang-orang Yahudi dan Nasrani ( dan memperturutkan hawa nafsunya ) gemar melakukan perbuatan-perbuatan maksiat ( maka mereka kelak akan menemui kesesatan ) ghayya adalah nama sebuah lembah di neraka Jahanam, mereka akan dijerumuskan ke dalamnya.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Sesudah orang-orang pilihan itu, datanglah generasi-generasi yang tidak mengikuti petunjuk mereka.
Generasi tersebut meninggalkan salat, tidak mau mengambil manfaat dan petunjuk dari salat serta bergelimang dalam kemaksiatan.
Kelak, mereka akan menerima balasan kesesatan mereka di dunia dan akhirat.
Tafsir Al-wajiz
Usai menjelaskan sifat para nabi, rasul, dan orang yang mendapat karunia Allah, pada ayat ini Allah menerangkan balasan bagi orang yang sesat dan ganjaran bagi orang yang bertobat.
Kemudian datanglah setelah mereka pengganti mereka, yaitu generasi baru yang berperangai buruk.
Mereka termasuk golongan yang mengabaikan salat, baik dengan meninggalkannya atau melaksanakannya secara menyimpang dari ajaran para nabi dan rasul, dan mereka selalu mengikuti keinginan hawa nafsu-nya sehingga terjerumus ke dalam dosa.
Karena perbuatan dan perilaku mereka yang buruk, maka mereka kelak di akhirat akan termasuk kelompok orang yang tersesat dan mendapat balasan neraka.
Tafsir Al-tahlili
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa banyak di antara orang-orang datang kemudian sesudah meninggalnya para nabi dan rasul yang disebutkan pada ayat-ayat yang lalu, menyimpang dari jalan yang lurus, meninggalkan ajaran yang dibawa para rasul sebelumnya sehingga mereka tidak lagi mengerjakan salat dan selalu memperturutkan kehendak hawa nafsu dan dengan terang-terangan melanggar larangan Allah seperti meminum minuman keras, berjudi, berzina, dan mengadakan persaksian palsu.
Mereka ini diancam oleh Allah dengan ancaman yang keras, kepada mereka akan ditimpakan kecelakaan dan kerugian baik di dunia maupun di akhirat.
Sehubungan dengan ayat ini Abu Sa’id al-Khudri meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
يَكُوْنُ خَلْفٌ مِنْ بَعْدِ سِتِّيْنَ سَنَةً اَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا ثُمَّ يَكُوْنُ خَلْفٌ يَقْرَؤُنَ الْقُرآنَ لَايَعْدُوْ تَرَاقِيَهُمْ وَيقْرَأُ الْقُرْآنَ ثَلَاثَةٌ مُؤْمِنٌ وَمُنَافِقٌ وَفَاجِرٌ ( رواه احمد وابن حبان والحاكم )
“ Akan datang suatu generasi sesudah enam puluh tahun, mereka melalaikan salat dan memperturutkan hawa nafsu, maka orang-orang ini akan menemui kecelakaan dan kerugian.
Kemudian datang lagi suatu generasi, mereka membaca Al-Qur’an tetapi hanya di kerongkongan ( mulut ) saja ( tidak masuk ke hati ) dan semua membaca Al-Qur’an, orang mukmin, orang munafik dan orang-orang jahat dan fasik ( tidak dapat lagi dibedakan mana orang mukmin sejati dan mana orang yang berpura-pura beriman ). ” ( Riwayat Aḥmad, Ibnu Ḥibbān dan al-Ḥākim )
Kemudian Rasulullah membaca ayat ini ( sebagaimana tersebut di atas ).
‘Uqbah bin `Āmir meriwayatkan pula bahwa aku mendengar Rasulullah bersabda:
سَيَهْلِكُ اُمَّتِى اَهْلُ الْكِتَابِ وَاَهْلُ الَّلبَنِ قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللّٰهِ مَااَهْلُ الْكِتَابِ قَالَ قَوْمٌ يَتَعَلَّمُوْنَ الْكِتَابَ يُجَادِلُوْنَ بِهِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُلْتُ وَمَا اَهْلُ اللَّبَنِ قَالَ قَوْمٌ يَتَّبِعُوْنَ الشَّهَوَاتِ وَيُضِيْعُوْنَ الصَّلَوَاتِ.
( رواه احمد والحاكم عن عقبة بن عامر الجهنى )
“ Akan rusak binasalah sebahagian dari umatku yaitu “Ahlul Kitab ” dan “ Ahlullaban ”.
Aku bertanya, “ Siapakah “Ahlul Kitab ” wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “ Mereka ialah orang-orang yang mempelajari Al-Qur’an untuk berdebat dengan orang-orang mukmin. ” “ Lalu siapa pula “Ahlullaban ” itu?” Rasulullah menjawab, “ Mereka ialah orang-orang yang memperturutkan hawa nafsu dan meninggalkan salat. ” ( Riwayat Aḥmad dan al-Ḥākim dari ‘Uqbah bin ‘Āmir al-Juhhanī )
Demikian nasib orang-orang yang melalaikan salat dan memperturutkan hawa nafsu dan menyia-nyiakannya, mereka pasti merugi meskipun yang mereka derita tidak dapat dilihat dengan mata dan pasti akan menerima balasan yang setimpal di akhirat kelak.
Di sini tampak dengan jelas bahwa salat yang telah menjadi syariat semenjak Nabi Ibrahim adalah amat penting sekali dan tidak boleh disia-siakan apalagi ditinggalkan.
Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
اَلصَّلَاةُ عِمَادُ الدِّيْنِ فَمَنْ اَقَامَهَا فَقَدْ اَقَامَ الدِّيْنَ وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدِّيْنَ ( رواه البيهقى عن عمر رضي الله عنه )
“ Salat itu adalah tiang agama.
Barangsiapa yang mendirikannya maka ia telah menegakkan agama, dan barangsiapa yang meninggalkannya maka ia telah meruntuhkan agama. ” ( Riwayat al-Baihaqī dari Umar r.a. )
Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
فخلف من بعدهم خلف أضاعوا الصلاة واتبعوا الشهوات فسوف يلقون غيا
سورة: مريم - آية: ( 59 ) - جزء: ( 16 ) - صفحة: ( 309 )transliterasi Indonesia
fa khalafa mim ba'dihim khalfun aḍā'uṣ-ṣalāta wattaba'usy-syahawāti fa saufa yalqauna gayyā
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- mereka bertanya: "Bilakah hari pembalasan itu?"
- (Mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al Quran yang diturunkan-Nya
- maka celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan?,
- Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka
- Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang.
- dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.
- Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan
- Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha
- Atau patutkah mereka mengambil pelindung-pelindung selain Allah? Maka Allah, Dialah pelindung (yang sebenarnya) dan Dia
- Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Sunday, December 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب