Tafsir Surat Al-Hijr ayat 64 , Wa Ataynaka Bil-Haqqi Wa Inna Lasadiquna

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Hijr ayat 64 | Wa Ataynaka Bil-Haqqi Wa Inna Lasadiquna - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَأَتَيْنَاكَ بِالْحَقِّ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ﴾
[ الحجر: 64]

Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sesungguhnya kami betul-betul orang-orang benar. [Hijr: 64]

Wa Ataynaka Bil-Haqqi Wa Inna Lasadiquna

Tafsir Al-mokhtasar


“Kami datang membawa kebenaran yang tidak main-main, sesungguhnya kami ini benar tentang kabar yang kami sampaikan kepadamu.”


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Kami datang kepadamu dengan membawa sesuatu yang tidak mengandung keraguan, yaitu penurunan azab.
Sesungguhnya menepati janji adalah sifat yang kami miliki atas kehendak Allah

Tafsir al-Jalalain


( "Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sesungguhnya kami betul-betul orang-orang yang benar." ) di dalam pengakuan kami ini.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Kami datang kepadamu dengan membawa sesuatu yang tidak mengandung keraguan, yaitu penurunan azab.
Sesungguhnya menepati janji adalah sifat yang kami miliki atas kehendak Allah.

Tafsir Al-wajiz


Dan jangalah engkau ragukan maksud kedatangan kami.
Kami datang kepadamu dengan membawa kebenaran yang membuktikan kebenaran yang engkau sampaikan kepada mereka dan kesalahan mereka menolak ajakanmu untuk beriman kepada Allah.
Dan sungguh, Kami adalah orang yang benar dalam ucapan dan perbuatan kami.”

Tafsir Al-tahlili


Para malaikat menerangkan maksud kedatangan mereka kepada Luṭ a.s.
Mereka datang untuk menyampaikan kabar buruk yaitu azab yang akan ditimpakan kepada kaumnya yang telah mengingkari dan men-dustakannya.
Dalam ayat ini disebutkan jawaban para malaikat, “ Sesungguhnya kami datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka dustakan. ” Bahkan dengan perkataan, “ Kami datang untuk mengazab mereka. ” Maksud jawaban para malaikat dengan perkataan yang demikian itu ialah untuk menyatakan kebenaran ancaman yang biasa disampaikan Luṭ kepada kaumnya selama ini.
Nabi Luṭ a.s.
selalu memperingatkan kaumnya agar mengikuti dan memeluk agama yang telah disampaikannya serta mengakui kerasulannya.
Jika mereka tetap ingkar, mereka akan ditimpa azab Allah.
Seruan dan pernyataan Luṭ ini mereka sambut dengan ejekan.
Mereka tidak mempercayai keesaan dan kekuasaan Allah yang dapat mengazab orang-orang yang ingkar.
Bahkan mereka menantang Luṭ agar segera menurunkan azab yang dijanjikan itu.
Kemudian para malaikat menegaskan kepada Luṭ bahwa maksud kedatangan mereka ialah untuk melaksanakan tugas yang telah dibebankan Allah swt kepada mereka untuk menyampaikan azab kepada kaumnya.
Tugas ini pasti terlaksana dan segala yang mereka ucapkan itu adalah benar, karena mereka sendiri adalah para malaikat yang tidak pernah menyalahi perintah Allah.
Setelah itu, para malaikat memberikan perintah kepada Luṭ a.s.
tentang cara-cara yang harus dilaksanakannya beserta pengikut-pengikutnya untuk menghindarkan diri dari azab Allah yang akan datang.
Luṭ beserta keluarga dan kaumnya yang telah beriman diperintahkan untuk segera meninggalkan negeri itu pada akhir malam.
Luṭ a.s.
diminta berjalan di belakang pengikut-pengikutnya, agar dia dapat mengatur dan mempertahankan diri dari serangan kaumnya yang mengejar dari belakang.
Ini juga bertujuan agar Luṭ a.s.
dapat mendorong para pengikutnya berjalan secepatnya, karena azab yang akan ditimpakan hampir datang, dan ia dapat memperhatikan kaumnya yang tidak mau meneruskan perjalanan.
Selanjutnya para malaikat memerintahkan agar tidak seorang pun dari pengikut Luṭ yang menoleh ke belakang pada waktu mendengar halilintar yang menghancurkan.
Dengan demikian, mereka tidak dapat melihat peristiwa yang mengerikan yang dapat merusak dan menggoncangkan jiwa mereka, sehingga mereka selamat dan iman mereka bertambah kuat sampai ke tempat yang aman yang sedang dituju itu.
Pada ayat ini, disebutkan agar Luṭ berangkat beserta keluarga dan kaumnya yang setia.
Kemudian para malaikat menguatkan perintah dan larangannya dengan mengatakan, “ Teruskanlah perjalananmu ke tempat yang telah diperintahkan kepadamu. ” Menurut suatu riwayat yang dimaksud dengan tempat yang diperintahkan dalam ayat ini ialah negeri Syam ( Syria ).
Pada Surah Hūd, kisah Luṭ dikisahkan menurut urutan peristiwa yang pernah terjadi, sedang pada surah ini dikisahkan secara melompat-lompat, tidak menurut urutan kejadian yang sebenarnya.
Perbedaan cara dalam mengutarakan kisah ini adalah karena tujuan Allah menyampaikan kisah ini pada kedua surah tersebut juga berbeda.
Jika dihubungkan dengan ayat-ayat sebelumnya, maka tujuan mengutarakan kisah Luṭ dalam Surah Hūd ialah untuk menguatkan hati Nabi Muhammad saw beserta sahabat-sahabatnya, dalam menyampaikan agama Allah dan menyatakan keesaan dan kekuasaan Allah swt yang wajib disembah.
Rasul-rasul yang diutus Allah sejak dahulu selalu mendapat tantangan dan ancaman dari kaumnya, tetapi mereka tetap tabah dan sabar melaksanakan tugas yang dibebankan Allah kepada mereka.
Sedang tujuan kisah Luṭ dengan kaumnya pada Surah Al-Ḥijr ini adalah untuk menjelaskan kepada orang-orang yang beriman akan rahmat dan nikmat Allah yang telah mereka terima.
Juga nikmat yang telah diterima oleh orang-orang yang beriman dahulu kala kepada rasul-rasul yang diutus Allah kepada mereka.
Di antaranya adalah nikmat yang telah dilimpahkan kepada Nabi Ibrahim a.s.
berupa putra-putra yang selalu diidam-idamkannya, dan nikmat yang telah dilimpahkan kepada Nabi Luṭ beserta pengikutnya.
Juga untuk menerangkan azab Allah yang telah ditimpakan kepada orang-orang kafir dan ingkar kepada dakwah rasul yang diutus kepada mereka.


Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sesungguhnya kami betul-betul orang-orang benar. - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

وأتيناك بالحق وإنا لصادقون

سورة: الحجر - آية: ( 64 )  - جزء: ( 14 )  -  صفحة: ( 265 )

transliterasi Indonesia

wa ataināka bil-ḥaqqi wa innā laṣādiqụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Maka, kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala.
  2. Dan sungguh jika kamu beroleh karunia (kemenangan) dari Allah, tentulah dia mengatakan seolah-oleh belum pernah
  3. Orang-orang Badwi yang tertinggal itu akan berkata apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan: "Biarkanlah
  4. Berkata Musa kepada mereka: "Celakalah kamu, janganlah kamu mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, maka Dia membinasakan
  5. Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan kitab, hikmat dan kenabian Jika orang-orang (Quraisy) itu
  6. Kemudian sesudah Nuh, Kami utus beberapa rasul kepada kaum mereka (masing-masing), maka rasul-rasul itu datang
  7. Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
  8. Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu sekalian. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mengetahui
  9. Allah telah menyediakan bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya.
  10. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Monday, November 4, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب