Tafsir Surat Yunus ayat 7 , Inna Al-Ladhina La Yarjuna Liqaana Wa Rađu Bil-Hayaati

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Yunus ayat 7 | Inna Al-Ladhina La Yarjuna Liqaana Wa Rađu Bil-Hayaati - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿إِنَّ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا وَرَضُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّوا بِهَا وَالَّذِينَ هُمْ عَنْ آيَاتِنَا غَافِلُونَ﴾
[ يونس: 7]

Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, [Yunus: 7]

Inna Al-Ladhina La Yarjuna Liqaana Wa Rađu Bil-Hayaati Ad-Dunya Wa Atmaannu Biha Wa Al-Ladhina Hum An Ayatina Ghafiluna

Tafsir Al-mokhtasar


Sesungguhnya orang-orang kafir yang tidak membayangkan akan berjumpa dengan Allah sehingga mereka tidak merasa takut maupun mengharapkan perjumpaan itu, mereka merasa puas dengan kehidupan dunia yang sementara daripada kehidupan Akhirat yang kekal, merasa tenang dan gembira dengan kehidupan dunia, dan berpaling serta lalai dari ayat-ayat Allah dan dalil-dalil-Nya.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada hari kebangkitan dan hari pertemuan dengan Allah pada hari akhir, berkeyakinan--atas dasar praduga saja--bahwa kehidupan dunia adalah kehidupan akhir bagi mereka, yang tidak ada kehidupan setelahnya.
Dengan keyakinan seperti ini, mereka merasa tenang dan tidak mengetahui apa yang terjadi setelahnya.
Mereka lalai dengan ayat-ayat Allah yang menunjukkan hakikat kebangkitan dan perhitungan

Tafsir al-Jalalain


( Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan/tidak percaya akan pertemuan dengan Kami ) pada hari berbangkit nanti ( dan mereka merasa puas dengan kehidupan dunia ) sebagai ganti daripada kehidupan akhirat karena mereka tidak mempercayai adanya hari akhirat itu ( serta merasa tenteram dengan kehidupan itu ) merasa tenang dengan kehidupan dunia ( dan orang-orang yang terhadap ayat-ayat Kami ) bukti-bukti yang menunjukkan kepada keesaan Kami ( mereka melalaikan ) mereka sama sekali tidak mau memikirkannya.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada hari kebangkitan dan hari pertemuan dengan Allah pada hari akhir, berkeyakinan--atas dasar praduga saja--bahwa kehidupan dunia adalah kehidupan akhir bagi mereka, yang tidak ada kehidupan setelahnya.
Dengan keyakinan seperti ini, mereka merasa tenang dan tidak mengetahui apa yang terjadi setelahnya.
Mereka lalai dengan ayat-ayat Allah yang menunjukkan hakikat kebangkitan dan perhitungan.

Tafsir Al-wajiz


Meskipun bukti kebesaran dan kekuasaan Allah telah terbentang luas di alam raya sebagaimana dijelaskan dalam ayat-ayat sebelumnya, namun masih ada sebagian manusia yang tidak percaya dan mengingkari adanya Allah.
Mereka merasa puas dengan kehidupan dunia.
Allah menegaskan bahwa sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami di Hari Akhirat nanti dengan adanya pahala bagi yang beramal saleh dan siksa bagi yang durhaka, dan mereka merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu, sehingga tidak pernah berbuat untuk kehidupan akhirat, padahal kehidupan akhirat lebih baik dan lebih kekal, dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, yakni tidak menghiraukan petunjuk yang ada di dalam Al-Qur’an dan tidak sedikit pun mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah di alam semesta.

Tafsir Al-tahlili


Ayat-ayat ini menerangkan bahwa alasan orang-orang yang tidak meyakini akan adanya pertemuan dengan Allah di akhirat nanti dimana semua amal perbuatan akan ditimbang dengan adil, karena mereka lebih mencintai kehidupan dunia dan rela menukar kesenangan hidup di akhirat dengan kesenangan hidup di dunia yang fana ini.
Hal itu juga karena mereka terpengaruh oleh kelezatan duniawi, demikian pula orang-orang yang lalai dan tidak mengindahkan ayat-ayat Al-Qur’an, serta tidak mau mempelajari, memahami dan mengamalkannya, maka tempat mereka kelak ialah neraka Jahannam.
Balasan azab yang demikian itu adalah karena dosa-dosa yang mereka kerjakan selama hidup di dunia, dan balasan itu setimpal dengan perbuatan mereka.
Dalam ayat ini disebutkan dua macam sikap dan perbuatan manusia yang menyebabkan mereka masuk neraka, yaitu:
1.
Tidak percaya akan adanya hidup sesudah mati nanti, karena telah terpengaruh oleh kesenangan duniawi.
2.
Tidak mengindahkan ayat-ayat Al-Qur’an.
Tidak percaya adanya hidup sesudah mati, untuk menemui Allah, berarti tidak percaya akan keadilan Allah, dan kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya.
Orang-orang yang demikian biasanya adalah orang-orang yang mengira bahwa segala sesuatu yang telah didapatnya itu, adalah semata-mata atas usahanya sendiri, bukanlah sebagai rahmat dan karunia dari Tuhan; seakan-akan dialah yang menentukan segala sesuatu.
Sifat-sifat yang demikian dapat menjurus pada kepercayaan atheisme yang berpendapat bahwa Tuhan itu tidak ada, hanya manusia sendirilah yang mengadakan segala sesuatu.
Hal ini sangat bertentangan dengan pokok utama akidah Islamiyah.
Demikian pula tidak mengindahkan ayat-ayat Al-Qur’an berarti tidak percaya bahwa Al-Qur’an sebagai kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, nabi yang terakhir dan tidak percaya pula bahwa kitab itu dapat menjadi pedoman bagi manusia dalam melayarkan bahtera hidup di dunia untuk mencapai kehidupan abadi di akhirat nanti.
Kepercayaan kepada adanya hidup sesudah mati, dan Al-Qur’an itu Kitab Allah yang diturunkan kepada Muhammad saw, adalah merupakan pokok utama ajaran Islam.
Mengingkari kedua ajaran pokok itu berarti mengingkari ajaran Islam.
Itulah sebabnya Allah mengancam dengan sangsi yang berat berupa azab neraka Jahannam terhadap orang-orang yang mengingkari-Nya.


Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

إن الذين لا يرجون لقاءنا ورضوا بالحياة الدنيا واطمأنوا بها والذين هم عن آياتنا غافلون

سورة: يونس - آية: ( 7 )  - جزء: ( 11 )  -  صفحة: ( 209 )

transliterasi Indonesia

innallażīna lā yarjụna liqā`ana wa raḍụ bil-ḥayātid-dun-yā waṭma`annụ bihā wallażīna hum 'an āyātinā gāfilụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan
  2. Dan sekali-kali kami tidak berkuasa terhadapmu, bahkan kamulah kaum yang melampaui batas.
  3. kemudian kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu.
  4. Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya.
  5. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada
  6. Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan
  7. dan gunung-gunung sebagai pasak?,
  8. Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para
  9. dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah",
  10. Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Sunday, December 22, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب