Tafsir Surat Al-Isra ayat 79 , Wa Mina Al-Layli Fatahajjad Bihi Nafilatan Laka Asa

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Isra ayat 79 | Wa Mina Al-Layli Fatahajjad Bihi Nafilatan Laka Asa - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا﴾
[ الإسراء: 79]

Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. [Al Isra: 79]

Wa Mina Al-Layli Fatahajjad Bihi Nafilatan Laka Asa An Yabathaka Rabbuka Maqamaan Mahmudaan

Tafsir Al-mokhtasar


Dan pada sebagian malam, maka dirikanlah salat tahajud -wahai Rasul-, salatlah di sebagian waktu malam itu agar ia menjadi tambahan untuk mengangkat derajatmu, dengan harapan agar Allah membangkitkanmu di hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafaat kepada seluruh umat manusia agar terbebaskan dari kesengsaraan dan rasa takut pada hari Kiamat, dan engkau berhak mendapatkan kedudukan sebagai pemegang syafaat ’uẓma ( teragung ) yang dipuji dan disanjung oleh umat-umat terdahulu dan belakangan.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Bangunlah pada sebagian malam dan laksanakanlah salat tahajud sebagai ibadah tambahan atas salat lima waktu yang telah kamu laksanakan, dengan harapan agar Allah menempatkan kamu di hari kiamat pada tempat yang dipuji semua makhluk

Tafsir al-Jalalain


( Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu ) salatlah ( dengan membacanya ) yakni Alquran ( sebagai suatu ibadah tambahan bagimu ) sebagai amal fardu tambahan bagimu secara khusus bukan bagi umatmu, atau sebagai tambahan di samping salat-salat fardu ( mudah-mudahan mengangkatmu ) mendudukanmu ( Rabbmu ) di akhirat kelak ( pada tempat yang terpuji ) di mana semua orang yang terdahulu hingga orang yang kemudian memujimu karena kamu menduduki tempat tersebut; yaitu kedudukan memberi syafaat pada hari diputuskan-Nya segala perkara.
Ayat berikut diturunkan sewaktu Allah memerintahkan Nabi saw.
untuk melakukan hijrah.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Bangunlah pada sebagian malam dan laksanakanlah salat tahajud sebagai ibadah tambahan atas salat lima waktu yang telah kamu laksanakan, dengan harapan agar Allah menempatkan kamu di hari kiamat pada tempat yang dipuji semua makhluk.

Tafsir Al-wajiz


Dan pada sebagian malam, yaitu pada sepertiga malam yang terakhir, bangunlah dan lakukanlah salat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu wahai Nabi Muhammad, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji di mana engkau memberikan syafaat agung kelak di hari kiamat.

Tafsir Al-tahlili


Ayat ini memerintahkan Rasulullah dan kaum Muslimin agar bangun di malam hari untuk mengerjakan salat tahajud.
Ayat ini merupakan ayat yang pertama kali memerintahkan Rasulullah mengerjakan salat malam sebagai tambahan atas salat yang wajib.
Salat malam ini diterangkan oleh hadis Nabi saw:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ: أَيُّ الصَّلَاةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوْبَةِ؟ قَالَ: صَلَاةُ التَّهَجُّدِ.
( رواه مسلم عن أبي هريرة )
Bahwasanya Nabi saw ditanya orang, “ Salat manakah yang paling utama setelah salat yang diwajibkan ( salat lima waktu ). ” Rasulullah saw menjawab, “ Salat tahajud. ” ( Riwayat Muslim dari Abu Hurairah )
Dari hadis-hadis Nabi yang sahih, yang diriwayatkan dari ‘A’isyah dan Ibnu ‘Abbās dipahami bahwa Nabi Muhammad saw bangun untuk mengerja-kan salat tahajud, setelah beliau tidur.
Kebiasaan Nabi ini dapat dijadikan dasar hukum bahwa salat tahajud itu sunat dikerjakan oleh seseorang, setelah tidur beberapa saat di malam hari, kemudian pada pertengahan malam hari ia bangun untuk salat tahajud.
Kemudian Allah swt menerangkan bahwa hukum salat tahajud itu adalah sebagai ibadah tambahan bagi Rasulullah di samping salat lima waktu.
Oleh karena itu, hukumnya bagi Rasulullah adalah wajib, sedang bagi umatnya adalah sunat.
Dalam ayat ini, diterangkan tujuan salat tahajud bagi Nabi Muhammad ialah agar Allah swt dapat menempatkannya pada maqāman maḥmūdan ( di tempat yang terpuji ).
Yang dimaksud dengan maqāman maḥmūdan ialah syafaat Rasulullah saw pada hari kiamat.
Pada hari itu manusia mengalami keadaan yang sangat susah yang tiada taranya.
Yang dapat melapangkan dan meringankan manusia dari keadaan yang sangat susah itu hanyalah permohonan Nabi Muhammad saw kepada Tuhannya, agar orang itu dilapangkan dan diringankan dari penderitaannya.
Diriwayatkan oleh at-Tirmiżī dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw berkata, “ Maksud maqāman maḥmūdan dalam ayat ini ialah syafaatku. ” ( hadis hasan sahih )
Ibnu Jarīr aṭ-Ṭabarī mengatakan bahwa kebanyakan para ahli berkata, “ Yang dimaksud dengan maqāman maḥmūdan itu ialah suatu kedudukan yang dipergunakan oleh Rasulullah saw pada hari kiamat untuk memberi syafaat kepada manusia, agar Allah swt meringankan kesusahan dan kesulitan yang mereka alami pada hari itu. ”
Diriwayatkan oleh an-Nasā’ī, al-Ḥākim, dan segolongan ahli hadis dari Hużaifah, “ Allah mengumpulkan manusia pada suatu daratan yang luas pada hari kiamat, mereka semua berdiri dan tidak seorang pun yang berbicara pada hari itu kecuali dengan izin-Nya.
Orang-orang yang mula-mula diseru namanya ialah Muhammad, maka Muhammad berdoa kepada-Nya.
Inilah yang dimaksud dengan maqāman maḥmūdan dalam ayat ini.
Diriwayatkan oleh al-Bukhārī dari Jabir bin ‘Abdullāh bahwa Rasulullah saw bersabda:
مَنْ قَالَ حِيْنَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ: اَللّٰهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ الْمَقَامَ الْمَحْمُوْدَ الَّذِيْ وَعَدْتَهُ حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِيْ.
Barang siapa yang membaca doa setelah selesai mendengar azan, “Wahai Tuhanku, Tuhan Yang memiliki seruan yang sempurna dan salat yang dikerjakan ini, berilah kepada Muhammad wasilah dan keutamaan dan angkatlah ia kepada al-maqām al-maḥmūd ( kedudukan yang terpuji ) yang telah Engkau janjikan kepadanya, ”
maka dia memperoleh syafaatku.
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا فَخْرَ وَبِيَدِيْ لِوَاءُ الْحَمْدِ وَلَا فَخْرَ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ يَوْمَئِذٍ آدَمَ فَمَنْ سِوَاهُ إِلاَّ تَحْتَ لِوَائِيْ وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ تَنْشَقُّ عَنْهُ الأَرْضُ وَلَا فَخْرَ فَيَفْزَعُ النَّاسُ ثَلَاثَ فَزْعَاتٍ فَيَأْتُوْنَ آدَمَ فَيَقُوْلُوْنَ: أَنْتَ أَبُوْنَا فَاشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ فَيَقُوْلُ إِنِّي أَذْنَبْتُ ذَنْبًا أَهْبَطْتُ مِنْهُ إِلَى الأَرْضِ وَلَكِنِ ائْتُوْا نُوْحًا فَيَأْتُوْنَ نُوْحًا فَيَقُوْلُ: إِنِّي دَعَوْتُ عَلَى أَهْلِ الأَرْضِ دَعْوَةً فَأُهْلِكُوْا وَلَكِنْ اِذْهَبُوْا إِلَى إِبْرَاهِيْمَ فَيَأْتُوْنَ إِبْرَاهِيْمَ فَيَقُوْلُ ائْتُوْا مُوْسَى فَيَقُوْلُ: إِنِّيْ قَتَلْتُ نَفْسًا وَلَكِنِ ائْتُوْا عِيْسَى فَيَقُوْلُ إِنِّي عُبِدْتُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ تَعَالَى وَلَكِنِ ائْتُوْا مُحَمَّدًا فَيَأْتُوْنِيْ فَأَنْطَلِقُ مَعَهُمْ فَآخُذُ بِحَلَقَةِ بَابِ الْجَنَّةِ فَأُقَعْقِعُهَا فَيُقَالُ مَنْ هٰذَا؟ فَأَقُوْلُ: مُحَمَّدٌ فَيَفْتَحُوْنَ لِيْ وَيَقُوْلُوْنَ مَرْحَبًا فَأَخَرُّ سَاجِدًا فَيُلْهِمُنِي اللّٰهُ تَعَالَى مِنَ الثَّنَاءِ وَالْحَمْدِ وَالْمَجْدِ فَيُقَالُ: اِرْفَعْ رَأْسَكَ سَلْ تُعْطَ وَاشْفَعْ تَشْفَعْ وَقُلْ يُسْمَع لِقَوْلِكَ فَهُوَ الْمَقَامُ الْمَحْمُوْدُ الَّذِيْ قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى: عَسَى أَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُوْدًا).
( رواه الترمذي وحسنه )
Diriwayatkan dari Abu Sa’īd al-Khudrī bahwa Rasulullah saw berkata, “ Aku adalah pemimpin anak cucu Adam pada hari kiamat.
Aku tidak membanggakan diri, dan di tangankulah terpegang liwā’ul ḥamdi ( bendera pujian ) aku tidak membanggakan diri.
Tidak ada seorang nabi pun pada hari itu, sejak dari Adam sampai nabi-nabi yang lain, kecuali berada di bawah benderaku itu, aku adalah orang yang pertama kali keluar dari bumi, dan aku tidak membanggakan diri.
Manusia saat itu ditakutkan oleh tiga hal yang menakutkan.
Kemudian mereka mendatangi Adam.
Mereka berkata, “Kamu adalah bapak kami, tolonglah kami kepada Tuhanmu. ”
Adam menjawab, “ Saya punya dosa yang menyebabkan saya diturunkan ke bumi.
Datanglah kepada Nuh! ”
maka mereka mendatangi Nuh.
( setelah mereka mengadukan masalahnya kepada Nuh ), Nuh berkata, “ Saya telah mendoakan penghuni bumi sehingga mereka dihancurkan.
Tetapi datanglah kepada Ibrahim.
Maka mereka mendatangi Ibrahim.
Ibrahim kemudian menyuruh mereka mendatangi Musa.
Musa berkata, “Saya pernah membunuh orang.
Datanglah kepada Isa. ”
Isa kemudian berkata, “ Saya pernah disembah selain Allah.
Datang sajalah kepada Muhammad. ”
Maka mereka mendatangi aku.
Aku kemudian pergi bersama mereka, lalu aku pegang lingkaran pintu surga, kemudian aku tarik.
Kemudian aku ditanya, “ Siapa itu? ” aku menjawab, “ Muhammad. ” Kemudian mereka membukakan pintu untukku, dan berkata, “ Selamat datang. ” lalu aku tersungkur bersujud.
Kemudian Allah mengilhami aku untuk memuji, bertahmid, dan mengagungkan-Nya.
Lalu aku diperintah, “ Angkatlah kepalamu, mintalah! Kamu akan diberi.
Mintalah hak syafaat, maka kamu akan diizinkan untuk memberi syafaat.
Dan berkatalah, akan didengar perkataanmu.
Itulah maqam yang terpuji, yang difirmankah Allah, “Semoga Tuhanmu memberikan maqam yang terpuji kepadamu. ”
( Riwayat at-Tirmiżī )
Dari ayat dan hadis-hadis di atas dipahami bahwa Nabi Muhammad saw dengan mengerjakan salat tahajud akan diangkat oleh Allah swt ke tempat dan kedudukan yang dipuji oleh umat manusia, para malaikat, dan Allah Tabāraka wa Ta’ālā, yaitu kedudukan untuk memintakan syafaat bagi umat manusia pada waktu berada di Padang Mahsyar dengan izin Allah.
Umat manusia memang berhak mendapat syafaat karena amal saleh dan budi pekerti mereka semasa di dunia, yaitu diampuni dosanya oleh Tuhan atau dinaikkan derajatnya.
Pada firman Allah yang lain diterangkan bahwa bangun di tengah malam untuk salat tahajud dan membaca Al-Qur’an dengan khusyuk akan dapat membuat iman jadi kuat dan membina diri pribadi.
Allah swt berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الْمُزَّمِّلُۙ ١ قُمِ الَّيْلَ اِلَّا قَلِيْلًاۙ ٢ نِّصْفَهٗٓ اَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيْلًاۙ ٣ اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ ٤ اِنَّا سَنُلْقِيْ عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيْلًا ٥ اِنَّ نَاشِئَةَ الَّيْلِ هِيَ اَشَدُّ وَطْـًٔا وَّاَقْوَمُ قِيْلًاۗ ٦ ( المزّمّل )
Wahai orang yang berselimut ( Muhammad )! Bangunlah ( untuk salat ) pada malam hari, kecuali sebagian kecil.
( Yaitu ) separuhnya atau kurang sedikit dari itu, atau lebih dari ( seperdua ) itu, dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.
Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu.
Sungguh, bangun malam itu lebih kuat ( mengisi jiwa ); dan ( bacaan di waktu itu ) lebih berkesan.
( al-Muzzammil/73: 1-6 )


Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

ومن الليل فتهجد به نافلة لك عسى أن يبعثك ربك مقاما محمودا

سورة: الإسراء - آية: ( 79 )  - جزء: ( 15 )  -  صفحة: ( 290 )

transliterasi Indonesia

wa minal-laili fa taḥajjad bihī nāfilatal laka 'asā ay yab'aṡaka rabbuka maqāmam maḥmụdā



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Dan aku tidak mengatakan kepada kamu (bahwa): "Aku mempunyai gudang-gudang rezeki dan kekayaan dari Allah,
  2. Alif laam miim.
  3. Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
  4. Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada
  5. Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata:
  6. Dan sesungguhnya benar-benar mereka hampir membuatmu gelisah di negeri (Mekah) untuk mengusirmu daripadanya dan kalau
  7. Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan
  8. dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya),
  9. Mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari emas atau malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringkannya?"
  10. Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Tuesday, July 16, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب