Tafsir Surat Ya-Sin ayat 8 , Inna Jaalna Fi Anaqihim Aghlalaan Fahiya Ila Al-Adhqani

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Ya-Sin ayat 8 | Inna Jaalna Fi Anaqihim Aghlalaan Fahiya Ila Al-Adhqani - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿إِنَّا جَعَلْنَا فِي أَعْنَاقِهِمْ أَغْلَالًا فَهِيَ إِلَى الْأَذْقَانِ فَهُم مُّقْمَحُونَ﴾
[ يس: 8]

Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah. [Yasin: 8]

Inna Jaalna Fi Anaqihim Aghlalaan Fahiya Ila Al-Adhqani Fahum Muqmahuna

Tafsir Al-mokhtasar


Perumpamaan mereka dalam hal ini adalah seperti orang-orang yang dibelenggu leher mereka, tangan mereka dikumpulkan bersama leher mereka di bawah janggut mereka, hal ini memaksa mereka untuk mengangkat kepala mereka ke langit, mereka tidak mampu menundukkan kepada mereka.
Mereka adalah orang-orang yang terbelenggu dari iman kepada Allah, maka mereka tidak mengikuti kebenaran dan tidak menundukkan kepala mereka untuk kebenaran.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Sesungguhnya Kami menjadikan mereka yang bersikeras mempertahankan kekufuran bagaikan orang yang memasang belenggu di leher mereka hingga mencapai dagu.
Lalu mereka mengikat dan mengangkat tangan mereka ke kepala dengan mata terpejam.
Dengan demikian, mereka tak dapat menggerakkan kepala untuk melihat

Tafsir al-Jalalain


( Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka ) tangan mereka disatukan dengan leher mereka dalam satu belenggu, karena pengertian lafal Al-Ghillu ialah mengikatkan kedua tangan ke leher ( lalu tangan mereka ) yaitu tangan-tangan mereka diangkat dan disatukan ( ke dagu ) mereka, lafal Adzqaan bentuk jamak dari lafal Dzaqanun yaitu tempat tumbuh janggut ( maka karena itu mereka tertengadah ) kepala mereka terangkat dan tidak dapat ditundukkan.
Ini merupakan tamtsil, yang dimaksud ialah mereka tidak mau taat untuk beriman, dan mereka sama sekali tidak mau menundukkan kepalanya dalam arti kata tidak mau beriman.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Sesungguhnya Kami menjadikan mereka yang bersikeras mempertahankan kekufuran bagaikan orang yang memasang belenggu di leher mereka hingga mencapai dagu.
Lalu mereka mengikat dan mengangkat tangan mereka ke kepala dengan mata terpejam.
Dengan demikian, mereka tak dapat menggerakkan kepala untuk melihat.

Tafsir Al-wajiz


Allah menggambarkan kondisi kaum kafir tersebut dengan firman-Nya, “Sungguh, Kami telah memasang belenggu yang diikat di leher mereka, lalu tangan mereka diangkat ke dagu, karena itu kepala mereka tertengadah dan mendongak sehingga tidak dapat menunduk apalagi bergerak dengan bebas.

Tafsir Al-tahlili


Kemudian diberikan sebuah perumpamaan bagi orang-orang yang tidak mau beriman itu, seolah-olah belenggu telah dipasang di leher mereka, tangan diangkat sampai ke atas dagu.
Hal demikian menyebabkan muka mereka selalu tertengadah.
Demikianlah gambaran orang yang tidak beriman karena dia tidak dapat menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mengambil perbandingan.
Belenggu itu demikian erat, sehingga tidak memungkinkan kepalanya bergerak sama sekali.
Di ayat lain terdapat pula keterangan:
وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ اَهْوَاۤءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّۗ بَلْ اَتَيْنٰهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ ذِكْرِهِمْ مُّعْرِضُوْنَ ۗ ٧١
Dan seandainya kebenaran itu menuruti keinginan mereka, pasti binasalah langit dan bumi, dan semua yang ada di dalamnya.
Bahkan Kami telah memberikan peringatan kepada mereka, tetapi mereka berpaling dari peringatan itu.
( al-Mu’minūn/23: 71 )
Menurut riwayat, ayat ini pada mulanya diturunkan sehubungan dengan niat Abu Jahal bersama dua orang temannya yang berasal dari Bani Makhzum.
Abu Jahal pernah bersumpah bila melihat Muhammad sedang salat di Baitullah, ia akan menjatuhkan batu besar ke atas kepalanya.
Pada suatu hari, dilihatnya Nabi sedang sujud, di tangannya sudah tersedia batu yang cukup besar.
Ketika batu itu diangkatnya dan akan dilemparkan ke arah Nabi yang sedang sujud itu, ia jadi ragu-ragu dan batu itu terlepas dari pegangan tangannya.
Abu Jahal kembali kepada kaumnya dan menceritakan apa yang terjadi.
Kemudian ada pula seorang Bani Makhzum karena tertarik dengan cerita Abu Jahal, bermaksud pula melempar Nabi pada waktu beliau akan salat.
Ketika ia hendak melaksanakan niat jahatnya, Allah membutakan matanya.
Ia kembali kepada kaumnya dalam keadaan buta.
Dia menceritakan bahwa ketika hendak melaksanakan niatnya tiba-tiba muncul seekor binatang besar yang siap hendak menerkamnya.
Seandainya batu itu ia lemparkan juga, binatang itu pasti menerkamnya.
Ada yang mengatakan bahwa makna belenggu di sini adalah arti majāzī ( kiasan ).
Jadi yang dimaksud dengan belenggu adalah penghalang yang menghalangi niat seseorang untuk beriman kepada Allah.


Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

إنا جعلنا في أعناقهم أغلالا فهي إلى الأذقان فهم مقمحون

سورة: يس - آية: ( 8 )  - جزء: ( 22 )  -  صفحة: ( 440 )

transliterasi Indonesia

innā ja'alnā fī a'nāqihim aglālan fa hiya ilal-ażqāni fa hum muqmaḥụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah
  2. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka
  3. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.
  4. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami
  5. Dan apabila orang-orang zalim telah menyaksikan azab, maka tidaklah diringankan azab bagi mereka dan tidak
  6. hingga datang kepada kami kematian".
  7. Dan sesungguhnya pada esok harinya mereka ditimpa azab yang kekal.
  8. Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita?
  9. Katakanlah: "Masing-masing (kita) menanti, maka nantikanlah oleh kamu sekalian! Maka kamu kelak akan mengetahui, siapa
  10. (yaitu) orang-orang yang menunggu-nunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu (hai orang-orang mukmin). Maka jika

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Thursday, May 9, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب