Tafsir Surat Ya-Sin ayat 80 , Al-Ladhi Jaala Lakum Mina Ash-Shajari Al-Akhđari Naraan Faidha

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Ya-Sin ayat 80 | Al-Ladhi Jaala Lakum Mina Ash-Shajari Al-Akhđari Naraan Faidha - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿الَّذِي جَعَلَ لَكُم مِّنَ الشَّجَرِ الْأَخْضَرِ نَارًا فَإِذَا أَنتُم مِّنْهُ تُوقِدُونَ﴾
[ يس: 80]

yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu". [Yasin: 80]

Al-Ladhi Jaala Lakum Mina Ash-Shajari Al-Akhđari Naraan Faidha Antum Minhu Tuqiduna

Tafsir Al-mokhtasar


Allah yang menjadikan bagi kalian -wahai manusia api- yang kalian nyalakan dari kayu yang hijau lagi lembab, dan selanjutnya kalian bisa menyalakan apinya.
Siapa yang mampu menyatukan dua hal yang bertentangan, kayu hijau yang basah dengan api yang menyala padanya, pasti mampu pula untuk menghidupkan orang-orang yang telah mati.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Yaitu Tuhan yang menciptakan api dari pohon hijau setelah mengalami pengeringan.
( 1 ).
( 1 ) Kekuatan surya dapat berpindah ke dalam tumbuh-tumbuhan melalui proses asimilasi sinar.
Sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung zat hijau daun ( klorofil ) mengisap karbondioksida dari udara.
Sebagai akibat terjadinya interaksi antara gas karbondioksida dan air yang diserap oleh tumbuh-tumbuhan dari dalam tanah, akan dihasilkan zat karbohidrat berkat bantuan sinar matahari.
Dari situ kemudian terbentuk kayu yang pada dasarnya terdiri atas komponen kimiawi yang mengandung karbon, hidrogen dan oksigen.
Dari kayu itu, manusia kemudian membuat arang sebagai bahan bakar.
Daya yang tersimpan di dalam arang itu akan keluar ketika ia terbakar.
Daya itu sendiri dapat dimanfaatkan untuk keperluan memasak, penghangatan, penerangan dan lain-lain.
Batu bara yang kita kenal itu pun pada mulanya adalah pohon yang tumbuh dan membesar melalui proses asimilasi sinar tadi, kemudian mengalami penghangatan dengan cara tertentu sehingga berubah menjadi batu bara setelah berjuta tahun lamanya akibat pengaruh faktor geologi seperti panas, tekanan udara dan sebagainya.
Perlu diketahui pula kiranya bahwa kata "akhdlar" ( hijau’ ) dalam ayat ini bukan disebut secara kebetulan tanpa maksud.
Frase "min al-syajar al-akhdlar" yang berarti ’dari pohon yang hijau’ itu justru menunjuk kepada zat hijau daun yang sangat diperlukan dalam proses asimilasi gas karbondioksida

Tafsir al-Jalalain


( Yaitu Tuhan yang menjadikan untuk kalian ) yakni segolongan umat manusia ( dari kayu yang hijau ) yakni kayu pohon Marakh dan Affar atau semua jenis pohon selain pohon anggur ( api, maka tiba-tiba kalian nyalakan -api- dari kayu itu." ) kalian membuat api daripadanya.
Hal ini menunjukkan kekuasaan Allah swt.
yang mampu untuk menghidupkan kembali manusia yang mati.
Karena sesungguhnya di dalam kayu yang hijau itu terhimpun antara air, api, dan kayu; maka air tidak dapat memadamkan api, dan pula api tidak dapat membakar kayu.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Yaitu Tuhan yang menciptakan api dari pohon hijau setelah mengalami pengeringan.
( 1 ).
( 1 ) Kekuatan surya dapat berpindah ke dalam tumbuh-tumbuhan melalui proses asimilasi sinar.
Sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung zat hijau daun ( klorofil ) mengisap karbondioksida dari udara.
Sebagai akibat terjadinya interaksi antara gas karbondioksida dan air yang diserap oleh tumbuh-tumbuhan dari dalam tanah, akan dihasilkan zat karbohidrat berkat bantuan sinar matahari.
Dari situ kemudian terbentuk kayu yang pada dasarnya terdiri atas komponen kimiawi yang mengandung karbon, hidrogen dan oksigen.
Dari kayu itu, manusia kemudian membuat arang sebagai bahan bakar.
Daya yang tersimpan di dalam arang itu akan keluar ketika ia terbakar.
Daya itu sendiri dapat dimanfaatkan untuk keperluan memasak, penghangatan, penerangan dan lain-lain.
Batu bara yang kita kenal itu pun pada mulanya adalah pohon yang tumbuh dan membesar melalui proses asimilasi sinar tadi, kemudian mengalami penghangatan dengan cara tertentu sehingga berubah menjadi batu bara setelah berjuta tahun lamanya akibat pengaruh faktor geologi seperti panas, tekanan udara dan sebagainya.
Perlu diketahui pula kiranya bahwa kata "akhdlar" ( 'hijau' ) dalam ayat ini bukan disebut secara kebetulan tanpa maksud.
Frase "min al-syajar al-akhdlar" yang berarti 'dari pohon yang hijau' itu justru menunjuk kepada zat hijau daun yang sangat diperlukan dalam proses asimilasi gas karbondioksida.

Tafsir Al-wajiz


Tuhan yang akan menghidupkan kembali tulang belulang yang telah lapuk tersebut yaitu Allah yang menjadikan api untukmu dari kayu yang semula berupa pohon yang basah dan hijau.
Begitu kayu itu kering, maka seketika itu kamu nyalakan api dari kayu itu dan dapat meng-ambil manfaat dari api itu.”

Tafsir Al-tahlili


Pada ayat ini disebutkan bahwa Allah juga memerintahkan rasul-Nya untuk menjelaskan kepada orang-orang musyrik tersebut bahwa yang akan menghidupkan kembali tulang-tulang lapuk tersebut adalah Allah yang telah menciptakan untuk mereka, api yang menyala dari kayu yang semula merupakan pohon yang basah dan hijau tetapi kemudian kayu itu menjadi kering sehingga dapat menyalakan api.
Dalam kehidupan sehari-hari, orang Arab telah mengetahui bahwa ada beberapa jenis kayu yang jika digesekkan antara satu dengan lainnya akan memercikkan api.
Ini semua diciptakan Allah untuk manusia agar mereka bisa menghangatkan badan, memasak, menggunakannya untuk penerangan, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Pemberian contoh ini merupakan hal yang cukup jelas bagi mereka yang sehari-hari menggunakan kayu api.
Mereka mengira bahwa tulang-tulang yang sudah lapuk itu telah menjadi dingin dan kering tidak dapat lagi menerima kehidupan, sebab kehidupan ini memerlukan adanya panas.
Padahal sehari-hari mereka menyaksikan bahwa kayu yang sudah lapuk dan dingin dapat menimbulkan panas dan menghidupkan api.
Bahkan kayu yang masih basah dan berdaun ada juga yang dapat menyalakan api.
Menurut kajian ilmiah, api di sini dapat saja diinterpretasikan sebagai energi.
Di dalam tumbuhan memang terjadi proses pemanfaatan energi matahari untuk mengubah bahan yang diambil tumbuhan menjadi energi kimiawi.
Penjelasan mengenai terjadinya perubahan energi tersebut, yang disebut sebagai proses fotosintesa adalah sebagai berikut.
Dari banyak bagian tumbuhan, salah satu yang terpenting adalah adanya kloroplas ( chloroplast ) yang terdapat pada daun.
Pada kloroplas ini terdapat ribuan kloropil ( chlorophyl ) atau butir hijau daun, dan dalam bahasa Al-Qur’an dikenal dengan nama al-khadir ( bahan hijau ).
Kedua ayat di atas menyinggung keberadaan kloropil yang berwarna hijau ( al-An‘ām/6: 99 ) dan peranan matahari dalam menjalankan “ pabrik hijau ” ini ( at-Takwīr/81: 17-18 ).
Sel tumbuhan, tidak sebagaimana sel manusia atau binatang, dapat menggunakan secara langsung energi matahari.
Tumbuhan akan mengubah energi matahari menjadi energi kimia, dan menyimpannya dalam bentuk nutrien dengan cara yang khusus.
Proses ini dinamakan fotosintesis ( Photosynthesis ).
Sel berwarna hijau ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Ini adalah satu-satunya laboratorium di dunia yang dapat menyimpan energi matahari dalam bentuk bahan organik.
Sebagaimana diuraikan di atas, maka tumbuhan adalah makhluk yang sangat dan paling penting untuk kelangsungan kehidupan makhluk lainnya.
Di samping menghasilkan bahan makanan, proses fotosintesa yang dilaku-kan tumbuhan juga menghasilkan oksigen.
Oksigen adalah bahan untuk bernapas bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia dan binatang.
Dengan demikian tepatlah Allah memberikan contoh, bahkan bukan hanya kayu yang kering saja dapat menyalakan api tetapi kayu yang masih hijau dan basah pun dapat juga dijadikan kayu api.
Sebaliknya, tulang-tulang yang dapat menerima kehidupan bukan hanya tulang-tulang yang segar, tetapi tulang yang sudah lapuk pun dapat pula menerima kehidupan dengan kekuasaan Allah.


yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

الذي جعل لكم من الشجر الأخضر نارا فإذا أنتم منه توقدون

سورة: يس - آية: ( 80 )  - جزء: ( 23 )  -  صفحة: ( 445 )

transliterasi Indonesia

allażī ja'ala lakum minasy-syajaril-akhḍari nāran fa iżā antum min-hu tụqidụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Haa Miim.
  2. Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan).
  3. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
  4. Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah
  5. Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang benar-benar
  6. Dan (ingatlah) hari (ketika) Kami kumpulkan dari tiap-tiap umat segolongan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami,
  7. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.
  8. Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
  9. Kepada wanita-wanita yang diceraikan (hendaklah diberikan oleh suaminya) mut'ah menurut yang ma'ruf, sebagai suatu kewajiban
  10. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Monday, May 13, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب