Tafsir Surat Al-Qalam ayat 9 , Wa Ddu Law Tud/hinu Fayud/hinuna
Tafsir Al-mokhtasar
Mereka berkeinginan kamu bersikap lemah lembut kepada mereka dengan mengorbankan agama, sehingga mereka juga bersikap lemah lembut kepadamu.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Maka janganlah kamu tinggalkan sikapmu yang berbeda dengan orang-orang yang mendustakan.
Mereka menginginkan agar kamu sedikit bersikap lunak terhadap mereka sehingga mereka pun akan bersikap lunak terhadapmu sebagai balasan atas sikapmu
Tafsir al-Jalalain
( Mereka menginginkan ) mengharapkan ( supaya ) merupakan mashdariyah ( kamu bersikap lunak ) bersikap lembut terhadap mereka ( lalu mereka bersikap lunak ) pula terhadapmu; diathafkan kepada lafal tudhinu.
Seandainya dijadikan sebagai jawab dari tamanni yang tersimpulkan dari lafal wadduu, maka sebelum huruf fa diperkirakan adanya lafal hum.
Yakni, seandainya kamu bersikap lunak terhadap mereka, maka mereka pun akan bersikap lunak pula terhadapmu.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Maka janganlah kamu tinggalkan sikapmu yang berbeda dengan orang-orang yang mendustakan.
Mereka menginginkan agar kamu sedikit bersikap lunak terhadap mereka sehingga mereka pun akan bersikap lunak terhadapmu sebagai balasan atas sikapmu.
Tafsir Al-wajiz
Mereka sangat menginginkan dengan keinginan yang kuat agar engkau bersikap lunak terhadap tuhan-tuhan mereka, maka dengan sikap lunakmu itu mereka akan bersikap lunak pula kepadamu.
Tafsir Al-tahlili
Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang musyrik ingin agar Rasulullah mengikuti dan memenuhi permintaan, dan memperkenankan ajakan mereka agar Rasulullah bersikap lunak terhadap mereka.
Jika Rasulullah dan kaum Muslimin mau bersikap lunak terhadap mereka, maka mereka akan bersikap lunak pula terhadap beliau dan kaum Muslimin.
Menurut suatu riwayat, orang-orang Quraisy pernah menawarkan kepada Rasulullah agar bersedia mengurangi kegiatan dakwahnya, dan tidak lagi mencela berhala-berhala mereka.
Bahkan mereka bersedia mengikuti ajaran Nabi selama sekali waktu, asalkan setelah itu Nabi dan pengikutnya mengikuti ajaran mereka sekali waktu, begitu secara bergilir.
Ajakan ini tentu saja ditolak oleh Nabi karena tidak sesuai dengan dakwah yang dibawanya untuk meninggalkan kemusyrikan dan mengganti dengan ajaran tauhid.
Ajakan ini bermula ketika Rasulullah menyampaikan agama Allah kepada orang-orang musyrik Mekah dengan terang-terangan dan penuh keberanian, walaupun pada waktu itu kaum Muslimin dalam keadaan lemah dan musuh dalam keadaan kuat.
Seluruh alasan-alasan yang dikemukakan Rasulullah yang berhubungan dengan bukti kebenaran risalahnya tidak dapat dijawab oleh orang-orang musyrik.
Bahkan sebaliknya, jawaban mereka itu menunjukkan kelemahan kepercayaan yang mereka anut.
Oleh karena itu, mereka meminta Rasulullah agar bersikap lunak terhadap mereka dan menghentikan celaan-celaan beliau kepada berhala-berhala yang mereka sembah.
Jika Rasulullah saw bersedia menerima tawaran itu, maka mereka bersedia pula memenuhi keinginan-keinginan beliau, seperti bersikap lunak terhadap Rasulullah saw dan kaum Muslimin.
Mereka juga bersedia ikut menyembah Allah di samping tetap dibolehkan menyembah tuhan-tuhan mereka dan melaksanakan kebiasaan nenek moyang mereka.
Mereka juga bersedia mencarikan istri yang disenangi Nabi saw atau mengumpulkan harta yang diinginkannya.
Dilandasi keinginan untuk meringankan penderitaan yang sedang dialami sahabat-sahabatnya akibat siksaan yang dilakukan orang-orang musyrik, maka terlintas dalam pikiran Nabi Muhammad untuk bersikap lunak terhadap orang-orang musyrik dengan menerima sebahagian tawaran mereka.
Maka turunlah ayat ini yang memperingatkan Nabi saw agar jangan sekali-kali bersikap lunak terhadap mereka, tetapi tetap seperti biasa, yaitu mengambil sikap keras dan tegas.
Ayat ini senada dengan firman Allah:
وَلَوْلَآ اَنْ ثَبَّتْنٰكَ لَقَدْ كِدْتَّ تَرْكَنُ اِلَيْهِمْ شَيْـًٔا قَلِيْلًا ۙ ٧٤ اِذًا لَّاَذَقْنٰكَ ضِعْفَ الْحَيٰوةِ وَضِعْفَ الْمَمَاتِ ثُمَّ لَا تَجِدُ لَكَ عَلَيْنَا نَصِيْرًا ٧٥
Dan sekiranya Kami tidak memperteguh ( hati )mu, niscaya engkau hampir saja condong sedikit kepada mereka.
Jika demikian, tentu akan Kami rasakan kepadamu ( siksaan ) dua kali lipat di dunia ini dan dua kali lipat setelah mati, dan engkau ( Muhammad ) tidak akan mendapat seorang penolong pun terhadap Kami.
( al-Isrā’/17: 74-75 )
Jika dikaji maksud ayat ini, akan diketahui bahwa ada tujuan tertentu dari orang-orang musyrik, yang tidak boleh diketahui oleh Rasulullah, dalam mengemukakan tawaran mereka kepada beliau.
Mereka ingin menipu Rasulullah saw dengan ajakan itu, dimana jika diterima, maka agama Islam yang baru disampaikan itu akan bercampur dengan unsur-unsur syirik.
Akan terjadi saling mempengaruhi antara kedua macam kepercayaan itu, sehingga agama Islam tidak lagi mempunyai akidah tauhid yang murni.
Teguran Allah kepada Rasulullah saw ini juga merupakan teguran kepada seluruh kaum Muslimin, agar mereka berhati-hati dalam soal akidah.
Jangan sekali-kali memasukkan ke dalam akidah Islam unsur syirik walaupun sedikit.
Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu mereka bersikap lunak (pula - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Allah membuat perumpamaan (yaitu) seorang laki-laki (budak) yang dimiliki oleh beberapa orang yang berserikat yang
- Supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk
- Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi.
- Katakanlah: "Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar.
- mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.
- Dan orang-orang yang membantah (agama) Allah sesudah agama itu diterima maka bantahan mereka itu sia-sia
- Mereka tidak berhak mendapat syafa'at kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang
- Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
- Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun)
- Hai orang yang berselimut (Muhammad),
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Friday, November 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب