Tafsir Surat Al-Araf ayat 100 , Awalam Yahdi Lilladhina Yarithuna Al-Arđa Min Badi Ahliha

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Araf ayat 100 | Awalam Yahdi Lilladhina Yarithuna Al-Arđa Min Badi Ahliha - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿أَوَلَمْ يَهْدِ لِلَّذِينَ يَرِثُونَ الْأَرْضَ مِن بَعْدِ أَهْلِهَا أَن لَّوْ نَشَاءُ أَصَبْنَاهُم بِذُنُوبِهِمْ ۚ وَنَطْبَعُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَسْمَعُونَ﴾
[ الأعراف: 100]

Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)? [Araf: 100]

Awalam Yahdi Lilladhina Yarithuna Al-Arđa Min Badi Ahliha An Law Nashau Asabnahum Bidhunubihim Wa Natbau Ala Qulubihim Fahum La Yasmauna

Tafsir Al-mokhtasar


Belum jelaskah bagi orang-orang yang mewarisi bumi setelah umat-umat yang mendahului mereka binasa akibat dosa-dosa mereka kemudian mereka tidak mengambil pelajaran dari apa yang menimpa mereka tetapi justru berbuat seperti mereka, belum jelaskah bagi mereka bahwa sekiranya Allah berkehendak menghukum mereka karena dosa-dosa mereka niscaya Dia akan menghukum mereka sesuai dengan sunah-Nya ( kebiasaan-Nya )? Dan Allah pun mengunci mati hati mereka sehingga mereka tidak bisa menerima nasihat dan tidak menghiraukan peringatan.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Apakah orang-orang yang meneruskan bangsa-bangsa terdahulu lupa akan ketentuan Allah yang berlaku untuk mereka, bahwa sikap Kami terhadap mereka sama seperti terhadap para pendahulu mereka? Yaitu, mereka semua tunduk kepada kehendak Kami.
Jika Kami berkehendak menyiksa mereka karena dosa, maka niscaya kami siksa mereka seperti yang lainnya.
Kami kunci hati mereka karena kelewat rusak sehingga tidak bisa lagi menerima petunjuk.
Dengan kunci dan penutup tersebut mereka tidak bisa mendengarkan nasihat untuk dipahami dan dipetik pelajarannya

Tafsir al-Jalalain


( Dan apakah belum jelas ) artinya belum terang ( bagi orang-orang yang mempusakai bumi ini ) sebagai tempat tinggalnya ( sesudah ) binasanya ( penduduknya bahwa ) menjadi fa’il berasal dari anna yang ditakhfifkan sedangkan isimnya dibuang, artinya bahwasanya ( kalau Kami menghendaki tentu Kami timpakan kepada mereka siksaan ) yakni azab ( karena dosa-dosanya ) sebagaimana telah Kami timpakan siksaan kepada orang-orang sebelum mereka.
Kesemua hamzah di empat tempat tersebut semuanya bermakna lit-taubikh/mencela; dan huruf fa dan wawu yang memasuki pada kedua di antaranya untuk tujuan athaf.
Menurut suatu qiraat dibaca dengan wawu yang disukunkan pada tempat yang pertama karena diathafkan kepada huruf aw.
( Dan ) Kami ( kunci ) Kami lak ( hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar ) nasihat dengan pendengaran yang sehat.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Apakah orang-orang yang meneruskan bangsa-bangsa terdahulu lupa akan ketentuan Allah yang berlaku untuk mereka, bahwa sikap Kami terhadap mereka sama seperti terhadap para pendahulu mereka? Yaitu, mereka semua tunduk kepada kehendak Kami.
Jika Kami berkehendak menyiksa mereka karena dosa, maka niscaya kami siksa mereka seperti yang lainnya.
Kami kunci hati mereka karena kelewat rusak sehingga tidak bisa lagi menerima petunjuk.
Dengan kunci dan penutup tersebut mereka tidak bisa mendengarkan nasihat untuk dipahami dan dipetik pelajarannya.

Tafsir Al-wajiz


Atau apakah mereka sedemikian lengah dan bodoh sehingga belum jelas peristiwa-peristiwa yang dialami generasi terdahulu bagi orang-orang yang mewarisi dan tinggal di suatu negeri setelah lenyap penduduknya karena dosa-dosa yang mereka lakukan? Belum jelaskah bahwa kalau Kami menghendaki, kapan pun, pasti Kami siksa mereka karena dosa-dosanya seperti halnya kami membinasakan orang-orang terdahulu yang mereka warisi negerinya itu; dan Kami mengunci hati mereka yang kufur sehingga mereka tidak dapat mendengar dan mengambil pelajaran.

Tafsir Al-tahlili


Dalam ayat ini ditegaskan bahwa umat yang mewarisi suatu negeri setelah lenyapnya penduduk negeri itu karena ditimpa siksaan Allah akibat keingkaran mereka kepada-Nya, memahami dan meyakini bahwa Allah kuasa untuk menimpakan azab tersebut kepada mereka karena dosa-dosa mereka apabila dikehendaki-Nya.
Juga Allah kuasa untuk mengunci mati hati nurani mereka, sehingga mereka tak dapat lagi menerima pelajaran dan nasihat agama dan tidak mau beriman.
Sebagaimana telah disebutkan pada bagian terdahulu, Allah telah mengutus beberapa orang rasul kepada umat mereka sebelum diutusnya Nabi Syu’aib kepada umatnya.
Umat-umat terdahulu telah ditimpa azab Allah karena dosa-dosa dan keingkaran mereka kepada Allah.
Azab yang menimpa mereka adalah sedemikian hebatnya, memusnahkan mereka sedemikian rupa, sehingga mereka seolah-olah tidak pernah hidup di muka bumi ini.
Setelah mereka itu lenyap, Allah mendatangkan umat yang baru untuk menghuni negeri tersebut.
Umat yang baru ini mengetahui sejarah umat terdahulu itu, karena buku-buku dan kitab-kitab suci mereka menyebutkan hal itu.
Mereka mengetahui apa yang dialami umat tersebut, yaitu azab yang dahsyat.
Dan mereka tahu hal-hal yang menyebabkan didatangkannya azab tersebut kepada mereka, yaitu lantaran dosa-dosa dari keingkaran mereka kepada Allah dan Rasul-Nya.
Seharusnya mereka dapat mengambil pelajaran dari peristiwa sejarah, dapat memahami bahwa Allah kuasa untuk menimpakan azab yang serupa itu kepada diri mereka bila mereka berbuat dosa dan kemaksiatan seperti umat yang terdahulu itu.
Ayat tersebut tidak hanya merupakan peringatan bagi orang-orang kafir, melainkan juga bagi orang-orang muslim.
Setelah mengetahui sebab-sebab ditimpakan azab kepada umat para Rasul yang terdahulu dan setelah mengetahui sunnatullah mengenai umat-umat yang berdosa, maka seharusnya kita menjauhkan diri dari kesalahan-kesalahan serupa itu, agar kita tidak ditimpa azab Allah yang akan menyebabkan kita kehilangan segala-galanya.


Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

أولم يهد للذين يرثون الأرض من بعد أهلها أن لو نشاء أصبناهم بذنوبهم ونطبع على قلوبهم فهم لا يسمعون

سورة: الأعراف - آية: ( 100 )  - جزء: ( 9 )  -  صفحة: ( 163 )

transliterasi Indonesia

a wa lam yahdi lillażīna yariṡụnal-arḍa mim ba'di ahlihā al lau nasyā`u aṣabnāhum biżunụbihim, wa naṭba'u 'alā qulụbihim fa hum lā yasma'ụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Katakanlah: "Jikalau ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan
  2. dan melakukan tipu-daya yang amat besar".
  3. ini tidak lain hanyalah perkataan manusia".
  4. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi
  5. mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan,
  6. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke
  7. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan,
  8. dan Dia menciptakan jin dari nyala api.
  9. Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan
  10. (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Wednesday, December 18, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب