Tafsir surat At-Takwir ayat 18

﴿وَالصُّبْحِ إِذَا تَنَفَّسَ﴾
[ التكوير: 18]

dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing, [Takwir: 18]

Wa As-Subhi Idha Tanaffasa

Dan bersumpah dengan waktu subuh jika mulai menampakkan cahayanya.

Demi pagi ketika cahayanya mulai tampak dan anginnya mulai bertiup

( Dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing ) yakni mulai menampakkan sinarnya hingga menjadi terang-benderang siang hari.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Demi pagi ketika cahayanya mulai tampak dan anginnya mulai bertiup.

dan demi subuh apabila fajar telah menyingsing, tersibak cahayanya sedikit demi sedikit, layaknya orang bernafas.
Ketiga peristiwa tersebut merupakan tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta yang dapat dilihat.
Begitupun, Al-Qur’an merupakan tanda kebesaran-Nya yang dapat dibaca.

Kemudian dalam ayat ini Allah bersumpah demi subuh apabila fajar mulai menyingsing dan bersinar.
Waktu subuh digunakan Allah dalam bersumpah karena waktu ini menimbulkan harapan yang menggembirakan bagi setiap manusia yang bangun pagi karena menghadapi hari yang baru.
Saat itu mereka dapat menemukan hajat keperluan hidupnya mengganti yang hilang dan bersiap-siap untuk yang akan datang.
Kemudian Allah menerangkan apa yang dijadikan objek sumpahnya itu, dengan firman-Nya pada ayat berikut ini.

transliterasi Indonesia

waṣ-ṣub-ḥi iżā tanaffas