Tafsir Surat An-Naml ayat 22 , Famakatha Ghayra Baidin Faqala Ahattu Bima Lam Tuhit
﴿فَمَكَثَ غَيْرَ بَعِيدٍ فَقَالَ أَحَطتُ بِمَا لَمْ تُحِطْ بِهِ وَجِئْتُكَ مِن سَبَإٍ بِنَبَإٍ يَقِينٍ﴾
[ النمل: 22]
Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini. [Naml: 22]
Famakatha Ghayra Baidin Faqala Ahattu Bima Lam Tuhit Bihi Wa Jituka Min Sabaiin Binabaiin Yaqinin
Tafsir Al-mokhtasar
Hudhud menghilang dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Ketika dia datang, ia berkata kepada Sulaiman -’alaihissalām-, "Aku telah mengetahui sesuatu yang engkau belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari penduduk negeri Saba’ suatu berita penting lagi benar yang tidak ada keraguan padanya.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Saat itu Hudhud berada di suatu tempat yang tidak terlalu jauh.
Beberapa saat kemudian burung itu mendatangi Sulaymân dan berkata, "Aku datang dari negeri Saba’ membawa berita yang belum kau ketahui dan tidak perlu kau sangsikan kebenarannya.
"( 1 ).
( 1 ) Ayat ini dan dua ayat berikutnya adalah ayat-ayat yang secara khusus mengisahkan kerajaan Saba’, salah satu kerajaan di kawasan Yaman di Arab Selatan, yang semenjak dahulu kala dikenal dengan sebutan "Negeri Arab Bahagia" ( Al-’Arabiyyah al-Sa’îdah ), sebuah sebutan yang menunjukkan betapa negeri itu merupakan negeri yang maju dan kaya.
Yaman, seperti diketahui, telah memiliki peradaban sangat tinggi sejak tahun 2000 S.
M.
dengan perekonomiannya yang bersandar pada sistem agraria yang maju.
Hal itu dimungkinkan oleh kesuburan tanah dan iklim yang stabil.
Selain pertanian, peradaban Yaman juga ditunjang oleh perdagangan.
Hal ini juga dimungkinkan karena letaknya yang strategis, yaitu sebagai penghubung daratan India, Etiopia ( Habasyah ), Somalia, Suriah ( Syam ) dan Iraq.
Singkatnya, beberapa peninggalan mereka berupa bendungan besar yang dibangun untuk keperluan irigasi, dan yang paling populer di antaranya adalah bendungan Ma’rib ( lihat Sayl al-’Arim, surat Saba’: 16 ), bekas-bekas kota yang berbenteng, istana dan candi-candi masih bisa disaksikan sampai sekarang.
Semua itu menunjukkan kemajuan sosial dan kekayaan negeri itu.
Relief-relief yang sempat diabadikan oleh para penguasa mereka, di antaranya berupa undang-undang yang mengatur soal pemilikan harta tetap, merupakan alasan cukup kuat untuk menunjukkan kemajuan peradaban mereka.
Puncak kejayaan kerajaan Saba’ terjadi sezaman dengan masa Nabi Sulaymân a.
s, sekitar tahun 10 S.
M.
Sistem pemerintahan yang dianut adalah sistem kerajaan, sistem pemerintahan turun temurun.
Semasa Sulaymân itu, yang menjadi penguasa Saba’ adalah seorang wanita.
Para ahli sejarah berbeda pendapat mengenai nama sang ratu itu.
Orang-orang Arab menyebutnya Balqîs.
Dalam menjalankan roda pemerintahan, Balqîs dibantu oleh sebuah badan yang fungsinya kira-kira sama dengan Majelis Permusyawaratan saat ini ( perhatikan ayat 28–33 surat ini ).
Sampai saat ini belum ada catatan sejarah yang mengatakan bahwa Saba’ merupakan negara ekspansif, lebih dari negara perdagangan dan kafilah.
Hanya sedikit saja peninggalan-peninggalan sejarah yang menyebut-nyebut soal ekspansi dan peperangan.
Tugas dan fungsi tentara negeri itu terbatas hanya pada penjagaan benteng dan pengawalan kafilah-kafilah dagang.
Rakyat negeri Saba’ dikenal sebagai kaum paganis, sebagaimana dituturkan ayat ke-24 dari surat ini.
Matahari dan bintang merupakan tuhan utama mereka, dan mereka mempersembahkan sajian dan dupa untuk tuhan-tuhan itu
Tafsir al-Jalalain
( Maka diamlah Nabi Sulaiman ) dapat dibaca Famakutsa dan Famakatsa ( dalam waktu yang tidak lama ) tidak lama setelah itu datanglah burung Hud-hud ke hadapan Nabi Sulaiman seraya merendahkan diri, yakni dengan mengangkat kepalanya dan merendahkan kedua sayap dan ekornya.
Akhirnya Nabi Sulaiman memaafkannya, lalu Nabi Sulaiman menanyakan kepadanya tentang apa yang ia jumpai selama ketidakhadirannya itu ( Hud-hud berkata, "Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya ) yakni aku telah menyaksikan apa yang belum pernah kamu saksikan ( dan kubawakan kepadamu dari negeri Saba ) dapat dibaca Saba-in dan Saba-a nama suatu kabilah yang diam di negeri Yaman.
Mereka dinamakan dengan nama kakek moyangnya.
Berdasarkan ketentuan ini lafal Saba menerima Tanwin ( suatu berita ) yakni kabar ( yang diyakini ).
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Saat itu Hudhud berada di suatu tempat yang tidak terlalu jauh.
Beberapa saat kemudian burung itu mendatangi Sulaymân dan berkata, "Aku datang dari negeri Saba' membawa berita yang belum kau ketahui dan tidak perlu kau sangsikan kebenarannya.
"( 1 ).
( 1 ) Ayat ini dan dua ayat berikutnya adalah ayat-ayat yang secara khusus mengisahkan kerajaan Saba', salah satu kerajaan di kawasan Yaman di Arab Selatan, yang semenjak dahulu kala dikenal dengan sebutan "Negeri Arab Bahagia" ( Al-'Arabiyyah al-Sa'îdah ), sebuah sebutan yang menunjukkan betapa negeri itu merupakan negeri yang maju dan kaya.
Yaman, seperti diketahui, telah memiliki peradaban sangat tinggi sejak tahun 2000 S.
M.
dengan perekonomiannya yang bersandar pada sistem agraria yang maju.
Hal itu dimungkinkan oleh kesuburan tanah dan iklim yang stabil.
Selain pertanian, peradaban Yaman juga ditunjang oleh perdagangan.
Hal ini juga dimungkinkan karena letaknya yang strategis, yaitu sebagai penghubung daratan India, Etiopia ( Habasyah ), Somalia, Suriah ( Syam ) dan Iraq.
Singkatnya, beberapa peninggalan mereka berupa bendungan besar yang dibangun untuk keperluan irigasi, dan yang paling populer di antaranya adalah bendungan Ma'rib ( lihat Sayl al-'Arim, surat Saba': 16 ), bekas-bekas kota yang berbenteng, istana dan candi-candi masih bisa disaksikan sampai sekarang.
Semua itu menunjukkan kemajuan sosial dan kekayaan negeri itu.
Relief-relief yang sempat diabadikan oleh para penguasa mereka, di antaranya berupa undang-undang yang mengatur soal pemilikan harta tetap, merupakan alasan cukup kuat untuk menunjukkan kemajuan peradaban mereka.
Puncak kejayaan kerajaan Saba' terjadi sezaman dengan masa Nabi Sulaymân a.
s, sekitar tahun 10 S.
M.
Sistem pemerintahan yang dianut adalah sistem kerajaan, sistem pemerintahan turun temurun.
Semasa Sulaymân itu, yang menjadi penguasa Saba' adalah seorang wanita.
Para ahli sejarah berbeda pendapat mengenai nama sang ratu itu.
Orang-orang Arab menyebutnya Balqîs.
Dalam menjalankan roda pemerintahan, Balqîs dibantu oleh sebuah badan yang fungsinya kira-kira sama dengan Majelis Permusyawaratan saat ini ( perhatikan ayat 28–33 surat ini ).
Sampai saat ini belum ada catatan sejarah yang mengatakan bahwa Saba' merupakan negara ekspansif, lebih dari negara perdagangan dan kafilah.
Hanya sedikit saja peninggalan-peninggalan sejarah yang menyebut-nyebut soal ekspansi dan peperangan.
Tugas dan fungsi tentara negeri itu terbatas hanya pada penjagaan benteng dan pengawalan kafilah-kafilah dagang.
Rakyat negeri Saba' dikenal sebagai kaum paganis, sebagaimana dituturkan ayat ke-24 dari surat ini.
Matahari dan bintang merupakan tuhan utama mereka, dan mereka mempersembahkan sajian dan dupa untuk tuhan-tuhan itu.
Tafsir Al-wajiz
Maka, tidak lama kemudian datanglah burung Hudhud yang dicari cari, dan langsung menghadap Nabi Sulaiman.
Lalu setelah ia di tanya oleh Nabi Sulaiman tentang keberadannya, dengan spontan ia berkata, dengan nada bangga, “Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui wahai baginda Nabi Sulaiman.
Aku datang kepadamu dari negeri yang jauh yaitu negeri Saba’ di Yaman dengan membawa suatu berita yang penting dan meyakinkan serta perlu engkau ketahui.”
Tafsir Al-tahlili
Tidak berapa lama setelah ancaman hukuman untuk burung hud-hud itu dikeluarkan, burung itu pun datang.
Sulaiman lalu menanyakan sebab-sebab kepergian burung hud-hud yang tanpa pamit itu.
Burung hud-hud itu menerangkan alasan kepergiannya dengan mengatakan bahwa ia telah pergi dan terbang mengarungi daerah yang jauh dan telah sampai kepada suatu negeri yang bernama Saba’.
Ia mengetahui hal ihwal negeri itu yang Sulaiman sendiri belum mengetahuinya.
Berita yang dibawanya itu adalah berita penting serta dapat diyakini kebenarannya.
Burung hud-hud telah menyampaikan berita penting itu kepada Nabi Sulaiman sedemikian rupa, dengan kata-kata yang manis lagi hormat, enak didengar telinga, disertai dengan alasan-alasan yang kuat pula.
Dengan demikian, kemarahan Sulaiman kepada burung hud-hud itu berangsur-angsur mereda, akhirnya hilang sama sekali.
Bahkan dengan keterangan itu, Nabi Sulaiman telah mendapat sesuatu yang berharga, sehingga hukuman yang pernah diancamkannya itu tidak jadi dilaksanakan.
Kesanggupan burung hud-hud bepergian sejauh itu dan menyampaikan berita penting kepada Nabi Sulaiman adalah suatu perwujudan kekuasaan Allah dan ilham yang ditanamkan-Nya ke dalam naluri burung hud-hud itu.
Ia sanggup pergi dan terbang mengarungi daerah yang terletak antara negeri Palestina dan Yaman sekarang, suatu jarak yang cukup jauh, mengarungi daerah padang pasir yang sangat panas.
Ia mengetahui dan mengerti keadaan negeri Saba’ yang juga harus diketahui oleh Nabi Sulaiman yang bertugas sebagai seorang kepala negara dan sekaligus rasul Allah.
Ia sanggup pula menyampaikan berita itu dan memberikan pengertian yang baik, sehingga Nabi Sulaiman langsung menanggapi berita yang dibawa burung hud-hud itu.
Nabi Sulaiman adalah seorang nabi dan rasul.
Ia juga seorang raja yang bijaksana, yang mempunyai kekuasaan yang besar dan kekayaan yang melimpah.
Ia mempunyai pengetahuan yang banyak di samping pengetahuan-pengetahuan lain yang mungkin hanya diberikan Allah kepadanya.
Sedang burung hud-hud hanyalah seekor burung yang tidak mempunyai arti sama sekali, bila dibanding dengan apa yang dimiliki oleh Nabi Sulaiman.
Sekalipun demikian, burung hud-hud memiliki pengetahuan yang belum diketahui oleh Nabi Sulaiman.
Pengetahuan itu sangat dibutuhkan Nabi Sulaiman dalam melaksanakan tugasnya sebagai raja, terutama dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang nabi dan rasul Allah.
Dalam menghadapi burung hud-hud sebagai sumber dan pembawa berita penting, Nabi Sulaiman mampu bersikap wajar, sebagai seorang hamba Allah.
Kisah Nabi Sulaiman dan burung hud-hud ini hendaknya menjadi tamsil dan ibarat bagi manusia, terutama bagi orang-orang yang telah mengaku dirinya beriman kepada Allah.
Seseorang hendaknya jangan merasa sombong dan takabur karena pengetahuan, kekuasaan, dan kekayaan yang telah diberikan Allah kepadanya.
Semua yang diberikan itu walau berapa pun banyaknya menurut dugaannya, namun yang diperoleh itu hanyalah sedikit sekali bila dibanding dengan pengetahuan, kekuasaan, dan kekayaan Allah.
Oleh karena itu, jangan sekali-kali menganggap rendah, enteng, dan hina sesuatu atau seseorang.
Mungkin Allah telah memberikan kepada seseorang yang dianggap hina dan rendah itu, apa yang tidak dipunyai oleh orang lain, yang mungkin diperlukan untuk suatu kepentingan, sebagaimana yang telah dianugerahkan-Nya kepada burung hud-hud.
Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dan memuliakan manusia.
Oleh karena itu, hendaklah manusia hidup berkasih-kasihan, tolong-menolong, dan hormat-menghormati antara sesama manusia.
Tirulah sikap Nabi Sulaiman kepada burung hud-hud, yang selalu mengasihi dan menghormatinya, meskipun hanya seekor burung.
Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
فمكث غير بعيد فقال أحطت بما لم تحط به وجئتك من سبإ بنبإ يقين
سورة: النمل - آية: ( 22 ) - جزء: ( 19 ) - صفحة: ( 378 )transliterasi Indonesia
fa makaṡa gaira ba'īdin fa qāla aḥaṭtu bimā lam tuḥiṭ bihī wa ji`tuka min saba`im binaba`iy yaqīn
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- dan penduduk Aikah serta kaum Tubba' semuanya telah mendustakan rasul-rasul maka sudah semestinyalah mereka mendapat
- Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian.
- Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu
- Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia,
- Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Taurat lalu diperselisihkan tentang Taurat itu. Kalau tidak
- Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
- selain Allah; maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka.
- Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang ke luar dan dasar neraka yang menyala.
- Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
- Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepada mereka bergembira dengan kitab yang diturunkan kepadamu, dan
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Sunday, November 17, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب