Tafsir Surat Al-Ahzab ayat 26 , Wa Anzala Al-Ladhina Zaharuhum Min Ahli Al-Kitabi Min
﴿وَأَنزَلَ الَّذِينَ ظَاهَرُوهُم مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مِن صَيَاصِيهِمْ وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ فَرِيقًا تَقْتُلُونَ وَتَأْسِرُونَ فَرِيقًا﴾
[ الأحزاب: 26]
Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab (Bani Quraizhah) yang membantu golongan-golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan Dia memesukkan rasa takut ke dalam hati mereka. Sebahagian mereka kamu bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan. [Ahzab: 26]
Wa Anzala Al-Ladhina Zaharuhum Min Ahli Al-Kitabi Min Sayasihim Wa Qadhafa Fi Qulubihimu Ar-Ruba Fariqaan Taqtuluna Wa Tasiruna Fariqaan
Tafsir Al-mokhtasar
Dan Allah menurunkan orang-orang Yahudi yang telah menolong kaum kafir dari benteng-benteng yang mereka gunakan untuk mempertahankan diri dari musuh-musuh mereka serta memasukkan rasa takut ke dalam hati mereka.
Sebagian dari mereka kalian bunuh -wahai kaum mukminin- dan sebagian yang lain kalian jadikan tawanan.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Allah telah megusir orang-orang dari kalangan Ahl al-Kitâb--yaitu Yahudi Banû Quraizhah--yang telah membantu pasukan sekutu dari benteng pertahanan mereka, dan telah memasukkan rasa gentar ke dalam hati mereka.
Kaum lelaki mereka kamu bunuh dan kaum wanitanya kamu jadikan tawanan
Tafsir al-Jalalain
( Dan Dia menurunkan orang-orang ahli kitab yang membantu golongan-golongan yang bersekutu ) yang dimaksud adalah Bani Quraizhah ( dari benteng-benteng mereka ) lafal shayaashi bentuk jamak dari lafal shaishatun, artinya adalah benteng tempat berlindung ( dan Dia memasukkan rasa takut ke dalam hati mereka ) yaitu rasa ngeri ( sebagian mereka kalian bunuh ) sebagian dari mereka terbunuh oleh kalian, yaitu mereka yang berperang ( dan sebagian yang lain kalian tawan ) yaitu kaum wanita dan anak-anaknya.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Allah telah megusir orang-orang dari kalangan Ahl al-Kitâb--yaitu Yahudi Banû Quraizhah--yang telah membantu pasukan sekutu dari benteng pertahanan mereka, dan telah memasukkan rasa gentar ke dalam hati mereka.
Kaum lelaki mereka kamu bunuh dan kaum wanitanya kamu jadikan tawanan.
Tafsir Al-wajiz
Setelah kelompok yang bersekutu itu kocar-kacir, Allah memerin-tahkan Rasulullah menghalau Bani Quraizah dari benteng mereka.
Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab, yakni Bani Quraizah, yang membantu mereka, yaitu golongan yang bersekutu, dari benteng-benteng mereka, dan Dia memasukkan rasa takut ke dalam hati mereka.
Sebagian mereka, yaitu kaum laki-laki yang ikut berperang, kamu bunuh dan sebagian yang lain, yaitu perempuan dan anak-anak, kamu tawan.
Tafsir Al-tahlili
Ayat ini menerangkan perang menghadapi Bani Quraiẓah, salah satu dari suku-suku Yahudi Medinah yang telah membuat perjanjian damai dengan Nabi.
Sebagaimana telah diterangkan terdahulu bahwa ketika kaum Muslimin dalam keadaan kritis menghadapi tentara yang bersekutu di Perang Ahzab, orang-orang Yahudi Bani Quraiẓah yang menjadi warga kota Medinah mengkhianati kaum Muslimin dari dalam.
Pemimpin mereka, Ka’ab bin Asad, dihasut oleh pemimpin Bani an-Naḍīr, Ḥuyai bin Akhṭab, agar membatalkan perjanjian damai yang telah mereka buat dengan Nabi, serta menggabungkan diri dengan tentara sekutu yang mengepung kota Medinah.
Ajakan itu mula-mula ditolak oleh Ka’ab bin Asad, tetapi akhirnya ia menerima.
Maka mereka mengkhianati Nabi dan bergabung dengan kelompok Ahzab.
Berita pengkhianatan Bani Quraiẓah itu menggemparkan kaum Muslimin, karena terjadi dalam kota Medinah.
Oleh karena itu, Rasulullah saw segera mengutus dua orang sahabatnya, yaitu Sa’ad bin Mu’āż, kepala suku Aus, dan Sa’ad bin Ubadah, kepala suku Khazraj, kepada Bani Quraiẓah untuk menasihati mereka agar jangan meneruskan pengkhianatan itu.
Setibanya kedua utusan itu di tempat Bani Quraiẓah, keduanya segera menyampaikan pesan-pesan Nabi saw.
Akan tetapi, permintaan Nabi itu mereka tolak dengan sikap yang kasar serta penuh keangkuhan dan kesombongan, dan mereka tetap melanjutkan pengkhianatan tersebut.
Setelah Allah menghalau pasukan sekutu, maka Dia mewahyukan kepada Nabi Muhammad, agar kaum Muslimin segera menumpas Bani Quraiẓah yang telah berkhianat.
Oleh karena itu, Nabi dan kaum Muslimin segera membuat perhitungan dengan para pengkhianat itu.
Nabi dan kaum Muslimin segera mendatangi kampung mereka untuk mengepungnya.
Setelah mendengar kedatangan Nabi dan Kaum Muslimin, mereka segera memasuki benteng-benteng untuk mempertahankan diri.
Tentara kaum Muslimin waktu itu dipimpin oleh Ali bin Abi Ṭalib.
Setelah dua puluh lima hari lamanya mereka dikepung dalam benteng-benteng itu dengan penuh ketakutan, maka mereka mau menyerah kepada Nabi dengan syarat bahwa yang akan menjadi hakim atas perbuatan mereka ialah Sa’ad bin Mu’āż, kepala suku Aus.
Penyerahan dan syarat itu diterima Nabi, maka mereka turun dari benteng-benteng itu dan menyerah kepadanya.
Setelah mem-pertimbangkan dengan matang, maka Sa’ad menjatuhkan hukuman mati, laki-laki mereka dibunuh, sedang perempuan-perempuan dan anak-anak ditawan.
Hukuman yang demikian itu adalah wajar bagi pengkhianat-pengkhianat negara yang sedang dalam keadaan berperang, lebih-lebih pengkhianatan itu dilakukan ketika musuh sedang melancarkan serangan.
Masyarakat Islam di Medinah waktu itu ialah masyarakat yang baru tumbuh, masyarakat yang baru mulai melaksanakan hukum-hukum berdasarkan ketetapan Islam yang berbeda dengan hukum-hukum yang lama.
Oleh karena itu, wajar kiranya hukuman yang telah diberikan kepada Bani Quraiẓah yang berkhianat di masa perang, sehingga yang berlaku adalah hukum perang.
Dengan hukuman itu, maka kota Medinah tetap kuat dan Nabi tetap berwibawa dan penduduk Medinah yang lain mengetahui dan menyadari bahwa setiap pengkhianatan akan dikenakan hukuman yang setimpal.
Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab (Bani Quraizhah) yang membantu golongan-golongan yang - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
وأنـزل الذين ظاهروهم من أهل الكتاب من صياصيهم وقذف في قلوبهم الرعب فريقا تقتلون وتأسرون فريقا
سورة: الأحزاب - آية: ( 26 ) - جزء: ( 21 ) - صفحة: ( 421 )transliterasi Indonesia
wa anzalallażīna ẓāharụhum min ahlil-kitābi min ṣayāṣīhim wa qażafa fī qulụbihimur-ru'ba farīqan taqtulụna wa ta`sirụna farīqā
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Mereka hendak melakukan tipu muslihat kepadanya, maka Kami jadikan mereka orang-orang yang hina.
- Sesungguhnya kami dan bapak-bapak kami telah diberi ancaman (dengan) ini dahulu, ini tidak lain hanyalah
- Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan
- dan gunung-gunung sebagai pasak?,
- Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.
- Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa
- yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku, dan adalah mereka tidak
- Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahIah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan
- Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam 'Illiyyin.
- Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan.
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Wednesday, December 18, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب