Tafsir Surat Al-Isra ayat 59 , Wa Ma Manaana An Nursila Bil-Ayati Illa An

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Isra ayat 59 | Wa Ma Manaana An Nursila Bil-Ayati Illa An - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَمَا مَنَعَنَا أَن نُّرْسِلَ بِالْآيَاتِ إِلَّا أَن كَذَّبَ بِهَا الْأَوَّلُونَ ۚ وَآتَيْنَا ثَمُودَ النَّاقَةَ مُبْصِرَةً فَظَلَمُوا بِهَا ۚ وَمَا نُرْسِلُ بِالْآيَاتِ إِلَّا تَخْوِيفًا﴾
[ الإسراء: 59]

Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu. Dan telah Kami berikan kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti. [Al Isra: 59]

Wa Ma Manaana An Nursila Bil-Ayati Illa An Kadhaba Biha Al-Awwaluna Wa Atayna Thamuda An-Naqata Mubsiratan Fazalamu Biha Wa Ma Nursilu Bil-Ayati Illa Takhwifaan

Tafsir Al-mokhtasar


Dan Kami tidak mengirimkan tanda-tanda jelas yang dimintai oleh orang-orang musyrik untuk membuktikkan kebenaran Rasul seperti menghidupkan orang mati atau semisalnya, melainkan karena Kami telah mengirimkannya kepada umat-umat terdahulu dan mereka hanya mendustakannya.
Dan Kami telah berikan kepada kaum Ṡamūd suatu tanda kekuasaan Allah yang agung lagi jelas yaitu berupa onta betina, namun mereka mendustakannya sehingga Kami pun menyegerakan azab bagi mereka.
Dan Kami tidaklah mengirimkan tanda-tanda tersebut melalui tangan para Rasul, kecuali dengan tujuan untuk menakut-nakuti umat mereka.
Semoga dengannya mereka masuk Islam dan menyerahkan diri kepada Allah.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Kaummu telah memintamu agar mendatangkan berbagai bukti dan mukjizat.
Tetapi mereka tidak puas dengan apa yang didatangkan kepada mereka.
Padahal, dengan mukjizat yang ada itu, orang-orang yang cendekia dapat merasa puas dan mau menerima.
Maka ketentuan Kami terhadap mereka yang meminta bukti-bukti dan dikabulkan tetapi kemudian tidak mau percaya adalah bahwa Kami akan membinasakan mereka sampai hancur.
Yang demikian itu pernah Kami lakukan terhadap orang-orang terdahulu.
Di antaranya adalah azab yang kami turunkan kepada kaum Tsamûd.
Yaitu tatkala mereka meminta didatangkan bukti berupa mukjizat.
Lalu Kami menciptakan seekor unta betina sebagai mukjizat yang terang dan jelas dan dapat menghilangkan keraguan.
Tapi kemudian mereka mengingkari bukti tersebut.
Maka terjadilah apa yang semestinya terjadi pada mereka.
Sudah merupakan sifat kemahabijakan Allah untuk tidak mengabulkan apa yang diminta oleh kaummu karena mereka memang tidak akan mempercayainya.
Di samping itu juga karena Allah menginginkan mereka beriman dan melahirkan generasi yang beriman pula.
Bukti-bukti itu Kami turunkan kepada manusia hanya apabila Kami ingin menakut-nakuti mereka

Tafsir al-Jalalain


( Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan ayat-ayat ) yakni mukjizat-mukjizat yang diminta oleh penduduk Mekah ( melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu ) yaitu ketika Kami mengirimkannya, maka karenanya Kami membinasakan mereka.
Jika kami mengirimkan tanda-tanda kekuasaan Kami itu kepada penduduk Mekah, niscaya pula mereka akan mendustakannya, kemudian mereka berhak untuk dibinasakan.
Sedangkan Kami telah memutuskan untuk menangguhkan azab bagi mereka, supaya risalah Nabi Muhammad saw.
sempurna.
( Dan telah Kami berikan kepada Tsamud unta betina itu ) sebagai tanda kekuasaan Kami ( yang dapat dilihat ) terang dan gamblang ( tetapi mereka menganiaya ) mereka mengingkari mukjizat itu dengan menganiaya ( unta betina itu ) maka dibinasakanlah mereka ( Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu ) mukjizat-mukjizat itu ( melainkan untuk menakuti ) hamba-hamba-Ku oleh karena itu mereka mau beriman.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Kaummu telah memintamu agar mendatangkan berbagai bukti dan mukjizat.
Tetapi mereka tidak puas dengan apa yang didatangkan kepada mereka.
Padahal, dengan mukjizat yang ada itu, orang-orang yang cendekia dapat merasa puas dan mau menerima.
Maka ketentuan Kami terhadap mereka yang meminta bukti-bukti dan dikabulkan tetapi kemudian tidak mau percaya adalah bahwa Kami akan membinasakan mereka sampai hancur.
Yang demikian itu pernah Kami lakukan terhadap orang-orang terdahulu.
Di antaranya adalah azab yang kami turunkan kepada kaum Tsamûd.
Yaitu tatkala mereka meminta didatangkan bukti berupa mukjizat.
Lalu Kami menciptakan seekor unta betina sebagai mukjizat yang terang dan jelas dan dapat menghilangkan keraguan.
Tapi kemudian mereka mengingkari bukti tersebut.
Maka terjadilah apa yang semestinya terjadi pada mereka.
Sudah merupakan sifat kemahabijakan Allah untuk tidak mengabulkan apa yang diminta oleh kaummu karena mereka memang tidak akan mempercayainya.
Di samping itu juga karena Allah menginginkan mereka beriman dan melahirkan generasi yang beriman pula.
Bukti-bukti itu Kami turunkan kepada manusia hanya apabila Kami ingin menakut-nakuti mereka.

Tafsir Al-wajiz


Orang-orang kafir Mekah berkata bahwa nabi-nabi dahulu dapat melakukan perbuatan yang luar biasa, seperti mengarahkan angin menurut kehendaknya atau menghidupkan orang mati, lalu mereka meminta kepada Nabi Muhammad agar menunjukkan bukti kenabiannya dengan mengubah bukit Safa menjadi emas, maka turunlah wahyu Allah, Dan tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan kepadamu tanda-tanda kekuasaan Kami yang dapat dilihat, melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang terdahulu.
Dan di antara tanda-tanda yang telah Kami berikan kepada umat terdahulu yaitu tanda-tanda yang Kami berikan kepada kaum samud, kaumnya Nabi Saleh, berupa unta betina sebagai mukjizat yang dapat dilihat, sebagaimana yang diusulkan oleh mereka, tetapi mereka menganiaya unta betina itu dengan membunuhnya.
Dan Kami tidak mengirimkan tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti agar mereka beriman.
Akan tetapi mereka tidak mau beriman, walaupun telah Kami tunjukkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami yang bersifat indrawi yang mereka minta.
Jika Kami menunjukkan tanda-tanda itu kepadamu niscaya kamu akan mendustakan pula, dan dengan demikian akan berlaku pula ketentuan kami menghancurkan penduduk negeri yang durhaka sebagaimana berlaku kepada kaum sebelum kamu.

Tafsir Al-tahlili


Imam Aḥmad meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbās bahwa ia berkata, “ Penduduk Mekah meminta kepada Nabi saw agar mengubah gunung Safa menjadi gunung emas, dan menghilangkan bukit agar tanahnya bisa diguna-kan untuk pertanian.
Malaikat mengatakan kepada Nabi, “Jika engkau mau memenuhi permintaan mereka, penuhilah.
Apabila mereka mengingkari, mereka dapat dibinasakan seperti umat-umat terdahulu. ”
Nabi bersabda, “ Tetapi saya ingin menunda permintaan mereka. ” Kemudian Allah menurun-kan ayat ini.”
Allah menjelaskan bahwa tidak ada yang mampu menghalangi ter-laksananya mukjizat yang diberikan kepada rasul-Nya.
Orang-orang dahulu yang mendustakan tanda-tanda kekuasaan-Nya ( mukjizat ) seperti yang telah diberikan kepada para rasul-Nya yang terdahulu, akan dimusnahkan.
Begitu pula orang-orang Quraisy yang meminta kepada Nabi Muhammad saw, supaya Allah menurunkan pula tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada mereka.
Akan tetapi, Allah tidak mengabulkannya, karena bila tanda-tanda kekuasaan Allah itu diturunkan, pasti mereka mendustakannya juga dan tentulah mereka akan dibinasakan seperti umat-umat yang dahulu.
Sedang Allah tidak akan membinasakan orang-orang Quraisy, karena di antara keturunan mereka ada yang diharapkan menjadi orang-orang yang beriman.
Allah swt menjelaskan bahwa Dia telah memberikan tanda-tanda kekuasaan-Nya ( mukjizat-Nya ) kepada Nabi Saleh, seperti yang diminta oleh kaum Samud yaitu unta betina yang dapat mereka saksikan sendiri.
Rasulullah bersabda:
عَنِ الرَّبِيْعِ بْنِ أَنَسٍ قَالَ: قَالَ النَّاسُ لِرَسُوْلِ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَوْجِئْتَنَا بآيَةٍ كَمَا جَاءَ بِهَا صَالِحٌ وَالنَّيِبُّوْنَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ شِئْتُمْ دَعَوْتُ اللّٰهَ فَأَنْزَلَهَا عَلَيْكُمْ فَإِنْ عَصَيْتُمْ هُلِكْتُمْ فَقَالُوْا لَا نُرِيْدُهَا.
( رواه البيهقي فى دلائل النبوة )
Diriwayatkan dari ar-Rabī’ bin Anas, ia berkata, “ Orang-orang Quraisy berkata kepada Rasulullah saw, “( Kami mau beriman ), seandainya didatangkan kepada kami tanda-tanda kekuasaan Allah, seperti yang didatangkan oleh Nabi Saleh dan para nabi ( kepada umat mereka ). ” Kemudian Rasulullah saw bersabda, “ Kalau kamu sekalian menginginkan agar saya berdoa kepada Allah, tentulah Allah akan menurunkan ( tanda-tanda kekuasaan itu ) kepadamu.
Tetapi apabila kamu membangkang juga, tentulah kamu akan dibinasakan. ”
Kemudian mereka berkata, “ Kami tidak menginginkan. ” ( Riwayat al-Baihaqī )
Allah menjelaskan bahwa pada akhirnya kaum Samud tetap tidak menjadi orang-orang yang beriman, bahkan mereka menganiaya unta betina yang menjadi mukjizat Nabi Saleh itu dan menyembelihnya.
Allah swt lalu membinasakan mereka karena dosa-dosa mereka, dan menyamaratakan mereka dengan tanah.
Di akhir ayat ini, Allah swt menjelaskan bahwa Dia memberikan tanda-tanda kekuasaan itu untuk mengingatkan manusia agar mengambil pelajaran darinya, sehingga mereka bertobat dan kembali mengikuti bimbingan Allah swt seperti yang diserukan oleh para nabi dan rasul-Nya.


Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasan - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

وما منعنا أن نرسل بالآيات إلا أن كذب بها الأولون وآتينا ثمود الناقة مبصرة فظلموا بها وما نرسل بالآيات إلا تخويفا

سورة: الإسراء - آية: ( 59 )  - جزء: ( 15 )  -  صفحة: ( 288 )

transliterasi Indonesia

wa mā mana'anā an nursila bil-āyāti illā ang każżaba bihal-awwalụn, wa ātainā ṡamụdan-nāqata mubṣiratan fa ẓalamụ bihā, wa mā nursilu bil-āyāti illā takhwīfā



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang
  2. Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya
  3. Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki,
  4. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak).
  5. Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam
  6. Maka tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami dengan serta merta mereka mentertawakannya.
  7. ia berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang tidak dikenal".
  8. Luth berkata: "Inilah puteri-puteriku (kawinlah dengan mereka), jika kamu hendak berbuat (secara yang halal)".
  9. Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka sesuatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar dari mukjizat-mukjizat
  10. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Sunday, November 3, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب