Tafsir Surat Al-Hijr ayat 70 , Qalu Awalam Nanhaka Ani Al-Alamina

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Hijr ayat 70 | Qalu Awalam Nanhaka Ani Al-Alamina - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿قَالُوا أَوَلَمْ نَنْهَكَ عَنِ الْعَالَمِينَ﴾
[ الحجر: 70]

Mereka berkata: "Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?" [Hijr: 70]

Qalu Awalam Nanhaka Ani Al-Alamina

Tafsir Al-mokhtasar


Maka kaumnya menjawab, “Bukankah kami telah melarangmu menerima seorang tamu pun?”


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Para pelaku kejahatan itu berkata, "Bukankah kami telah melarangmu untuk menjamu seseorang kemudian sekarang kamu mencegah kami melampiaskan keinginan kami kepada mereka

Tafsir al-Jalalain


( Mereka berkata, "Bukankah kami telah melarangmu dari menerima manusia?" ) yakni menerima mereka sebagai tamumu.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Para pelaku kejahatan itu berkata, "Bukankah kami telah melarangmu untuk menjamu seseorang kemudian sekarang kamu mencegah kami melampiaskan keinginan kami kepada mereka?"

Tafsir Al-wajiz


Nasihat Nabi Lut tidak membuat para pendurhaka itu mengurungkan niat.
Dengan angkuh dan sombong mereka berkata, “Dan bukankah kami sejak awal telah melarangmu, wahai Lut, dari melindungi manusia; yakni para tamumu yang ingin kami ajak melakukan hubungan seksual?”

Tafsir Al-tahlili


Ketika kaum Luṭ, penduduk kota Sodom, mendengar bahwa Luṭ kedatangan tamu-tamu yang gagah, mereka pun bergembira.
Timbullah hawa nafsu jahat mereka untuk berbuat homoseksual dengan tamu-tamu itu, yang merupakan kebiasaan buruk yang selalu mereka lakukan.
Melihat tingkah laku kaumnya, Luṭ a.s.
berkata kepada mereka, “ Sesungguhnya pemuda-pemuda yang kamu datangi dan kamu ajak melakukan perbuatan mesum adalah tamu-tamuku.
Aku harus menghormati dan memuliakan tamu-tamuku itu, janganlah kamu melakukan perbuatan mesum dengan mereka, karena tindakan kamu itu akan memberi malu kepadaku.
Bertakwalah kamu kepada Allah, peliharalah dirimu dari siksaan-Nya, dan janganlah kamu memperkosa mereka. ”

Kaum Luṭ menentang dan mengancam Nabi Luṭ karena perkataannya itu dengan mengatakan, “ Bukankah kami pernah melarangmu untuk melindungi tamu-tamu yang datang ke sini dari keinginan dan perbuatan yang akan kami lakukan terhadap mereka. ”
Perkataan kaum Luṭ ini memberikan isyarat bahwa kaum Luṭ itu selalu memaksa tamu-tamu yang datang ketika itu agar bersedia melakukan perbuatan homoseksual dengan mereka.
Perbuatan keji itu dilarang oleh Luṭ.
Akan tetapi, mereka tidak menghiraukan larangan itu, bahkan mereka mengancam Luṭ dengan suatu hukuman, seandainya Luṭ masih mencampuri urusan mereka itu.
Tetapi Luṭ masih memperingatkan mereka dan menawarkan kepada mereka putri-putrinya untuk mereka nikahi, karena itulah yang sesuai dengan sunatullah.
Beliau berkata, “ Hai kaumku, menikahlah dengan putri-putriku.
Janganlah kamu melakukan perkawinan dengan orang yang sejenis denganmu, karena kawin dengan orang yang sejenis itu diharamkan Allah.
Lakukanlah perbuatan yang halal dan sesuai dengan sunatullah.
Allah sengaja menciptakan laki-laki dan perempuan agar mereka menikah dan memiliki keturunan.
Jika kamu terus berbuat demikian, niscaya kamu tidak akan memiliki keturunan dan jenis manusia akan punah dari muka bumi. ”

Dalam ayat ini, Luṭ a.s.
menyebut “ putri-putriku ”.
Maksudnya ialah “ para pengikutnya yang wanita ” karena seorang nabi biasa menyebut kaumnya dengan anak-anaknya dan istri nabi adalah ibu dari umatnya sebagaimana firman Allah:
اَلنَّبِيُّ اَوْلٰى بِالْمُؤْمِنِيْنَ مِنْ اَنْفُسِهِمْ وَاَزْوَاجُهٗٓ اُمَّهٰتُهُمْ ۗ
Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dibandingkan diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka.
( al-Aḥzāb/33: 6 )
Jika istri-istri nabi adalah ibu orang-orang yang beriman, tentulah nabi sendiri adalah bapak mereka dan seluruh umatnya adalah putra-putrinya.


Mereka berkata: "Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?" - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

قالوا أولم ننهك عن العالمين

سورة: الحجر - آية: ( 70 )  - جزء: ( 14 )  -  صفحة: ( 265 )

transliterasi Indonesia

qālū a wa lam nan-haka 'anil-'ālamīn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami
  2. Katakanlah: "Upah apapun yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu. Upahku hanyalah dari Allah,
  3. mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.
  4. Ibrahim berkata: "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya: dan aku
  5. dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu.
  6. yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira, bahwa
  7. Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap
  8. Berkata Musa: "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu
  9. dan demi (rombongan) yang melarang dengan sebenar-benarnya (dari perbuatan-perbuatan maksiat),
  10. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami jadikan kepada keturunan keduanya kenabian

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Friday, November 22, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب