Tafsir Surat Al-Araf ayat 65 , Wa Ila Adin Akhahum Hudaan Qala Ya Qawmi

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Araf ayat 65 | Wa Ila Adin Akhahum Hudaan Qala Ya Qawmi - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿۞ وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۚ أَفَلَا تَتَّقُونَ﴾
[ الأعراف: 65]

Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?" [Araf: 65]

Wa Ila Adin Akhahum Hudaan Qala Ya Qawmi Abudu Allaha Ma Lakum Min Ilahin Ghayruhu Afala Tattaquna

Tafsir Al-mokhtasar


Dan kepada suku ‘Ād Kami utus seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yaitu Hud -‘Alaihissalām-, ia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah semata.
Karena kalian tidak punya tuhan lain yang berhak disembah selain Dia.
Tidakkah kalian takut kepada-Nya dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya agar kalian selamat dari azab-Nya?”


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Seperti halnya Kami mengutus Nûh kepada kaumnya untuk mengajak kepada keesaan Tuhan, Kami juga mengutus Hûd kepada kaum ’Ad.
( 1 ) Hûd adalah bagian dari mereka.
Hubungannya dengan mereka seperti hubungan persaudaraan.
Hûd berkata kepada mereka, "Wahai kaumku, sembahlah Allah semata.
Tidak ada tuhan yang patut kalian sembah selain Dia.
Itulah cara menjaga diri dari kejahatan dan siksaan.
Sebuah jalan yang lurus.
Mengapa kalian tidak menempuhnya agar terjaga dari kejahatan dan kerusakan?" ( 1 ) Di antara bangsa-bangsa Semit yang paling kuat adalah kaum ’Ad.
Mereka merupakan generasi pertama dari bangsa Arab ( al Bâ’idah ).
Perkampungan mereka berada di lembah Ahqâf yang disebut di dalam al-Qur’ân, surat al-Ahqâf ayat 21.
Para pakar Islam sepakat, meskipun sedikit berbeda dalam hal penentuan tempat, bahwa ahqâf berada di negeri Yaman.
Menurut Yâqût al-Hamawy, letak lembah tersebut ada di antara Oman dan Mahre.
Ibn Ishâq--dengan mengutip pendapat Ibn ’Abbâs--dan Ibn Khaldûn mengatakan letaknya berada di daerah pasir antara Oman dan Hadramaut.
Qatâdah berpendapat, letaknya di daerah pasir pinggir laut yang ditumbuhi tanaman di negeri Yaman.
Yang juga perlu diingat, menurut sebagian pakar barat, tempat tinggal ’Ad berada di dataran tinggi Hijâz, tepatnya di daerah Hasma, dekat dengan tempat tinggal Tsamûd.
Menurut pendapat manapun, tidak tertutup kemungkinan bahwa kaum ’Ad pada suatu masa pernah bepergian dari Ahqâf ke daerah tersebut

Tafsir al-Jalalain


( Dan ) Kami telah mengutus ( kepada kaum Ad ) yang pertama ( saudara mereka yaitu Hud.
Ia berkata, "Hai kaumku, sembahlah Allah )
tauhidkanlah Allah ( sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya.
Maka mengapa kamu tidak bertakwa?" )
kamu tidak takut kepada-Nya sehingga kamu mau mengimani-Nya.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Seperti halnya Kami mengutus Nûh kepada kaumnya untuk mengajak kepada keesaan Tuhan, Kami juga mengutus Hûd kepada kaum 'Ad.
( 1 ) Hûd adalah bagian dari mereka.
Hubungannya dengan mereka seperti hubungan persaudaraan.
Hûd berkata kepada mereka, "Wahai kaumku, sembahlah Allah semata.
Tidak ada tuhan yang patut kalian sembah selain Dia.
Itulah cara menjaga diri dari kejahatan dan siksaan.
Sebuah jalan yang lurus.
Mengapa kalian tidak menempuhnya agar terjaga dari kejahatan dan kerusakan?" ( 1 ) Di antara bangsa-bangsa Semit yang paling kuat adalah kaum 'Ad.
Mereka merupakan generasi pertama dari bangsa Arab ( al Bâ'idah ).
Perkampungan mereka berada di lembah Ahqâf yang disebut di dalam al-Qur'ân, surat al-Ahqâf ayat 21.
Para pakar Islam sepakat, meskipun sedikit berbeda dalam hal penentuan tempat, bahwa ahqâf berada di negeri Yaman.
Menurut Yâqût al-Hamawy, letak lembah tersebut ada di antara Oman dan Mahre.
Ibn Ishâq--dengan mengutip pendapat Ibn 'Abbâs--dan Ibn Khaldûn mengatakan letaknya berada di daerah pasir antara Oman dan Hadramaut.
Qatâdah berpendapat, letaknya di daerah pasir pinggir laut yang ditumbuhi tanaman di negeri Yaman.
Yang juga perlu diingat, menurut sebagian pakar barat, tempat tinggal 'Ad berada di dataran tinggi Hijâz, tepatnya di daerah Hasma, dekat dengan tempat tinggal Tsamûd.
Menurut pendapat manapun, tidak tertutup kemungkinan bahwa kaum 'Ad pada suatu masa pernah bepergian dari Ahqâf ke daerah tersebut.

Tafsir Al-wajiz


Setelah Nabi Nuh wafat, Allah mengutus Nabi Hud kepada kaum ’Ad untuk meneruskan ajaran tauhid yang telah disampaikan oleh Nabi Nuh.
Dan kepada kaum ‘Ad, Kami utus Nabi Hud, yang merupakan saudara seketurunan mereka agar mereka memahami ajaran yang ia sampaikan.
Dia berkata sebagaimana ucapan Nabi Nuh kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan sembahan bagimu yang layak disembah selain Dia.
Maka mengapa kamu tidak bertakwa dengan menjalankan perintah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain sehingga kamu terhindar dari siksa-Nya?”

Tafsir Al-tahlili


Ayat ini menerangkan bahwa Allah mengutus kepada kaum ‘Ād Nabi Hud dari kalangan mereka sendiri dan memerintahkannya untuk menyeru kaumnya agar menyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa dan meninggalkan segala sesuatu yang dituhankan mereka, karena selain Allah bukanlah Tuhan dan tidak patut disembah, segala ibadah hanya diperuntukkan kepada Allah.
Oleh sebab itu, Nabi Hud menganjurkan kepada mereka agar bertakwa kepada Allah dan meninggalkan segala sesuatu yang dimurkai-Nya untuk menghindarkan diri dari siksaan-Nya.
Pada waktu dan kesempatan yang lain, beliau memerintahkan kepada kaumnya agar mereka menggunakan akal pikirannya.
Firman Allah:
وَاِلٰى عَادٍ اَخَاهُمْ هُوْدًا ۗقَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗ ۗاِنْ اَنْتُمْ اِلَّا مُفْتَرُوْنَ ٥٠ يٰقَوْمِ لَآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ اَجْرًا ۗاِنْ اَجْرِيَ اِلَّا عَلَى الَّذِيْ فَطَرَنِيْ ۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ ٥١
Dan kepada kaum ‘Ād ( Kami utus ) saudara mereka, Hud.
Dia berkata, “ Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia.
( Selama ini ) kamu hanyalah mengada-ada.
Wahai kaumku! Aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ( seruanku ) ini.
Imbalanku hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku.
Tidakkah kamu mengerti? ”
( Hūd/11: 50-51 ).
‘Ād adalah anak Iram bin Aus bin Sām bin Nuh.
Demikian diterangkan oleh Muhammad bin Ishak.
Menurut Ibnu Ishak, bahwa al-Kalby berkata: kaum ‘Ād adalah penyembah berhala sebagaimana halnya kaum Nabi Nuh yang mematungkan orang-orang yang dipandang keramat setelah mati.
Kemudian patung-patung itu dianggap sebagai Tuhan.
Kaum ‘Ād pun membuat patung-patung, mereka namakan Ṣamūd dan yang lain lagi mereka namakan al-Hatar.
Mereka tinggal di Yaman di daerah Ahqaf antara Oman dan Hadramaut.
Mereka adalah kaum yang berbuat kerusakan di bumi ini karena mereka bangga dengan kekuatan fisik yang tidak dimiliki oleh kaum yang lain.
Karena mereka memperlakukan penduduk bumi ini sekehendak mereka secara zalim, Allah mengutus Nabi Hud dari kalangan mereka sebab sudah menjadi ketetapan Allah bahwa rasul-rasul yang diutus itu diambil dari kaumnya sendiri yang lebih mengerti tentang kaumnya dan lebih dapat diterima seruannya karena mengetahui kepribadiannya.
Akan tetapi ketika Nabi Hud menyampaikan risalahnya yaitu menyeru kaumnya agar menyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa dan meninggalkan perbuatan yang zalim, seruan Nabi Hud tersebut mereka dustakan dan malahan mereka menentangnya, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah yaitu:
فَاَمَّا عَادٌ فَاسْتَكْبَرُوْا فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَقَالُوْا مَنْ اَشَدُّ مِنَّا قُوَّةً ۗ اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّ اللّٰهَ الَّذِيْ خَلَقَهُمْ هُوَ اَشَدُّ مِنْهُمْ قُوَّةً ۗ وَكَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يَجْحَدُوْنَ ١٥
Maka adapun kaum ‘Ād, mereka menyombongkan diri di bumi tanpa ( mengindahkan ) kebenaran dan mereka berkata, “ Siapakah yang lebih hebat kekuatannya dari kami? ” Tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan mereka.
Dia lebih hebat kekuatan-Nya dari mereka? Dan mereka telah mengingkari tanda-tanda ( kebesaran ) Kami.
( Fuṣṣilat/41: 15 ).


Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

وإلى عاد أخاهم هودا قال ياقوم اعبدوا الله ما لكم من إله غيره أفلا تتقون

سورة: الأعراف - آية: ( 65 )  - جزء: ( 8 )  -  صفحة: ( 158 )

transliterasi Indonesia

wa ilā 'ādin akhāhum hụdā, qāla yā qaumi'budullāha mā lakum min ilāhin gairuh, a fa lā tattaqụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang
  2. Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas
  3. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di
  4. dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
  5. Alif laam raa. Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmah.
  6. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang
  7. Dan jika kamu sekalian menyeru (berhala-berhala) untuk memberi petunjuk, niscaya berhala-herhala itu tidak dapat mendengarnya.
  8. teguhkanlah dengan dia kekuatanku,
  9. Nuh berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu,
  10. (Ingatlah) ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Apakah yang kamu sembah itu?

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Saturday, May 18, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب